love and past

Devano

"Bapak beri kalian tugas mengerjakan soal bab7 sampai bab8. Ya udah bapak pamit dulu selamat siang." kata Pak Budi

"Siang pak." jawaban seisi kelas.

Anak-anak kelas Sia pun sudah bergegas pulang. Tinggal Sia, Rere, Alexa dan petugas piket yang sekarang berada di dalam kelas.

"Al gue pulang bareng lo ya." kata Sia.

"Mobil lo dimana emang?"

"Mobil gue di bengkel, tadi aja gue sekolah di anter kak Sha."

"Oke deh. Lo gak sekalian bareng gue Ra?"

"Gak deh, gue di jemput sama bokap."

"Tumben Ra." komentar Sia.

"Iya gue mau pergi ke rumah nenek gue. Besok kan libur."

"Yaudah yuk." ajak Alexa.

Home Sia

"Assalamualaikum Bunda."

"Walaikumsalam. Kok jam segini kamu udah pulang Si." tanya Bunda.

"Iya tadi guru-guru ada rapat Bun terus pulang cepet."

"Yaudah sekarang kamu mandi terus sholat ya."

"Iya Bun. Sia ke atas dulu ya"

"Iya sayang"

Setelah Sia menyelesaikan semua perintah Bundanya Sia berbaring di kasur king size dan mengecek hp nya.

"Van lo kemana sih kenapa lo gak ngabarin gue dari pagi, kenapa lo beda Van. Sekarang seakan-akan gue gak penting buat lo. Gue sayang Van sama lo tapi jangan buat rasa sayang gue ilang karena sikap lo ke gue." ucap Sia sambil menangis.

Sia sangat menyayangi Vano. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Vano sibuk dengan dunianya sendiri hingga Vano tidak ada waktu sedikitpun untuk Sia. Sia bingung harus bagaimana dengan sikap Vano yang terus-menerus kaya gini. Akhirnya Sia punya ide untuk menyusul Vano ke Yogyakarta.

Di lain tempat, Vano sedang bersama teman-temannya di salah satu cafe daerah Yogyakarta. Vano memang seperti itu dia selalu menghabiskan waktunya bersama teman-temannya bahkan dia hanya mengabari Sia pada malam hari ketika Sia sudah mengantuk. Vano memang seorang pelajar dia kelas XII SMA di sela-sela waktunya dia selalu bermain game atau nongkrong dengan teman-temannya. Sehingga waktu untuk Sia hanya sedikit. Walaupun seperti itu Vano sangat menyayangi Sia hanya saja dia tidak bisa membagi waktu antara Sia dan teman-temannya.