Empat tahun yang lalu...
Nella sedang mempersiapkan perlengkapan untuk hari pertama masuk di sekolah barunya. Hayden Senior High School Ya, Sekolah tersebut adalah sekolah pilihan mamanya.
"Nella, kamu sudah siap sayang ?" Teriak mamanya dari arah dapur.
"Belom ma ini sedikit lagi." Jawab Nella dari kamarnya.
"Cepetan sayang papamu sudah menunggu di luar."
"Iya mah, sabar" Dengan gerakan cepat Nella memasukkan semua perlengkapan MOS nya ke dalam tas.
Setelah semuanya sudah masuk ke dalam tas, Nella melihat kembali penampilannya di depan cermin.
"Oke juga." Kata Nella pada dirinya sendiri.
Kemudian Nella melangkahkan kakinya dengan terburu-buru untuk menghampiri mamanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya.
"Ma, hari ini masakin Nella apaan ?" Tanya Nella pada mamanya.
"Ini mama buatin nasi goreng special kesukaan kamu." Ucap Serafina -Mama Nella- pada anak semata wayangnya tersebut.
"Thanks mom." Jawab Nella.
"Oh ya, mama minta maaf ya gak bisa nemenin hari pertama kamu MOS soalnya mama juga harus berangkat ngajar."
"Iya mah, Nella ngerti kok. Lagipula Nella kan sudah besar bukan anak bayi lagi yang harus di temenin sama mama dan papa." Jawabnya. Nella paham betul dengan kondisi kedua orang tuanya sekarang. Mamanya yang harus bekerja dari pagi hingga malam sedangkan papanya hanya di rumah saja.
"Tapi bagi mama dan papa kamu akan selalu menjadi anak bayi yang harus kita jaga dan rawat" Serafina memeluk buah hatinya dengan erat seakan-akan tidak ada hari esok lagi.
"Udah ah mah masih pagi udah mellow aja." Nella melepaskan pelukan mamanya dan mencium kening mamanya tersebut.
"Mah Nella berangkat sekolah dulu ya." Setelah Nella berpamitan pada mamanya ia keluar dari dalam rumah dan menghampiri papanya yang sudah menunggunya sedari tadi.
"Are you ready for go to school ?" Kata Marcello -Papa Nella- pada putri semata wayangnya.
"Of course." Setelah itu Nella berjalan melewati ayahnya dan naik ke atas motor.
Motor yang di naiki oleh Nella dan Papanya meninggalkan pekarangan rumah.
✨✨✨
Hayden Senior High SchoolSetiba Nella di sekolah barunya ia merasa gerogi dan juga minder. Pasalnya anak-anak yang akan menjadi teman barunya itu rata-rata menggunakan mobil bagus semua sedangkan dirinya hanya diantarkan oleh sepeda motor milik papanya. Ia pikir sekolah pilihan mamanya hanya sekolah biasa saja tapi itu semua di luar ekspetasinya. Ternyata sekolah pilihan mamanya sekolah bergengsi yang isinya orang kaya semua. Rasa takut tidak akan memiliki teman mulai menghampiri dirinya.
Dengan menguatkan hati Nella melangkah memasuki lobby sekolah barunya itu. Di dalam lobby ternyata sudah banyak sekali gerombolan anak-anak yang sedang berbincang. Nella berpikir mungkin mereka sudah mengenal satu sama lain sebelumnya. Nella terus melangkahkan kakinya ke dalam sekolah untuk mencari namanya di sebuah papan nama
Sesampainya Nella di depan papan nama tersebut ia mencari namanya. Di kertas pertama tidak ada namanya namun ia tidak putus asa ia terus mencari namanya hingga di kertas terakhir baru ia menemukan namanya. Nella mendapatkan kelompok empat, kelompok terakhir dengan bertemakan "Lucky Star" dan diketuai oleh Catrina Bellasia, kakak kelasnya.
Nella beranjak dari tempatnya dan mulai mencari ruangan yang seharusnya di tempatin oleh kelompoknya itu.
Dikarenakan di lantai satu tidak ada nama kelompoknya Nella melangkahkan kakinya menuju lantai dua. Saat sudah menemukan ruangan tersebut Nella takut untuk masuk ke dalam.
Dengan memberanikan diri akhirnya Nella membuka pintu dan masuk ke dalam kelas. Saat ia sudah di dalam kelas semua pasang mata menatapnya dan ada juga beberapa orang yang mengacuhkannya.
Nella berjalan kearah bangku yang masih terlihat kosong. Dan bangku kosong itu posisinya tepat di belakang gerombolan genk-genk yang tadi melihat kearahnya.
"Hai, boleh kenalan gak? Namaku Nella." Sapa Nella pada gerombolan cewe-cewe di depannya.
Mereka semua mengacuhkan Nella. Nella yang di acuhkan oleh mereka tetap memberikan senyuman kemudian kembali ke tempat duduknya.
Tepat pukul delapan pagi, ketua kelompok mereka memasuki ruangan kelas dan mulai memimpin acara MOS hari ini hingga selesai.
✨✨✨
D
ari pulang sekolah hingga sampai di rumah Nella nampak kelihatan sedih dan tidak semangat. Pasalnya tak ada satupun dari teman-teman kelompoknya mengajak untuk kumpul bersama. Padahal ia ingin sekali bergabung dengan salah satu genk yang ada di kelasnya. Ya, perlu kalian ketahui di kelasnya itu terdapat dua genk tapi tak ada satupun dari mereka mengajaknya bergabung.
Padahal sebelum itu ia sudah memiliki angan-angan akan memiliki banyak teman tapi semuanya tidak sesuai dengan ekspetasinya.
Kalau Nella boleh bilang ia sama sekali tidak betah di sekolah barunya karna sekolah barunya itu hanya melihat kastanya saja. Huft, tapi mau gimana lagi karna itu sudah pilihan orang tuanya. Mau tidak mau harus Nella jalankan karna ia tidak ingin di bilang anak durhaka tidak mengikuti perintah orang tuanya.
Setibanya Nella di rumah, rumahnya masih belom ada tanda-tanda dari orang tuanya. Mungkin orang tuanya masih berada di luar. Ia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk melihat apakah ada makanan yang bisa ia makan untuk siang ini. Dan ternyata di dapurnya itu tidak ada makanan sama sekali. Karna di dapur tidak ada makanan sedikit pun, Nella beranjak dari dapur dan melangkahkan kakinya menuju kamar pribadinya.
✨✨✨
Nella terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara mama dan papanya datang. Ia beranjak dari tempat tidur sembari mengikat rambut panjangnya. Lalu setelah itu ia keluar dari dalam kamar untuk menghampiri kedua orang tuanya yang sedang asik berbincang di ruang tamu.
"Mah, Pah berisik banget sih suaranya sampe kedengeran ke kamar Nella tau." Nella duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya.
"Ini loh papa kamu tadi abis ngajakkin mama nostalgia jadinya mama seneng banget deh." Jawab Serafina yang masih menunjukkan euforia kesenangannya.
"Cie cie cie udah tua masih aja tingkah lakunya kaya ABG jaman sekarang." Nella meledeki mama dan papanya.
"Iya dong kita kan juga mau kaya anak ABG jaman now" Balas Marcello yang tidak mau kalah dengan anak dan istrinya.
"Oh ya sayang gimana tadi hari pertama kamu di MOS ? Kamu senang ?" Tanya Serafina sembari merapihkan rambut anaknya.
"Senang kok mah terus anaknya baik-baik lagi" Jawab Nella bohong. Sebenernya ia ingin mengatakan tidak betah tapi ia tidak mau membuat orang tuanya sedih karnanya.
"Syukur deh kalo kamu senang abis mama pikir kamu gak bakalan senang dan suka di sekolahan yang mama pilihin." Serafina senang mendengar respon anaknya. Padahal ia tidak tau kalau putri semata wayangnya itu merasa tertekan di sekolah pilihannya.
"Yaudah ya mah, pah Nella keatas dulu mau lanjutin tidur lagi nih." Nella beranjak dari tempat duduknya lalu meninggalkan kedua orang tuanya di ruang tamu.
✨✨✨
TO BE CONTINUE
Hayoo menurut kalian gimana nih chapter pertama nya ??
Pasti feelnya belom kerasa ya?? Hehe mangapin ya gaes🙏
Oh ya aku cuman mau ingetin nih setelah kalian baca part ini jangan lupa dong vote, comment, dan share ke teman-teman yang suka baca wattpad, ocee?😊😉
KAMU SEDANG MEMBACA
DÓNNA FORTÉ
Teen FictionVioletta Ornella, gadis cantik yang memiliki penyakit Mental Illness di sekolahnya. Gangguan yang sering terjadi padanya yaitu saat moodnya sedang sangat bahagia tiba-tiba berubah drastis menjadi sangat down (depresi). Ketika moodnya sedang dalam ko...