Retha langsung mengambil sepatu kesayangannya di sudut pintu dan langsung menggunakannya
"Retha kebo udah siap belum, gue juga mau pergi nih lelet banget sih" sembur satrya di depan pintu kamar retha sambil teriak
"Udah, bawel banget sih lo" balas retha sambil membuka pintu
"Hehe, yaudah yuk" ajak satrya sambil menarik tangan retha
"Kalian ga sarapan dulu?" tanya sang papa yang tengah duduk di meja makan sambil memegang berkas dokumentasi
"Gak deh pah, si retha udah mau telat pah" balas satrya sambil mencium tangan sang papa dengan diikuti retha
🐬🐬🐬 "Lo siapa sih, muncul mulu sih di sini?" teriak seseorang
"Ntar lo baka tau" balas seseorang berpakaian jaket putih dan celana hitam lalu pergi
Retha membuka matanya secara perlahan dan melihat sekelilingnya, retha tertidur setelah bel istirahat berbunyi sejak tadi
"Kenapa tu cowok muncul mulu di mimpi gue?" batin retha mulai penasaran
"Tha, aretha lo beneran di pindahin ke amsterdam?" tanya sasha sahabat retha
"Masa iya lo di pindahin tha?" lanjut cemara dengan nada tergesa gesa
"Lo dapat info dari siapa?" tanya retha dengan tatapan mengidentifikasi
"Hehe, dari bang satrya, awalnya kita nanya kenapa lo sering tidur di sekolah" balas sasha
"Dan kita langsung di kasih tau soal kepindahan lo itu" lanjut sasha
"Sini dekat lagi sama gue duduknya" ajak retha sambil merangkul kedua sahabatnya itu
"Jadi alasan gue dipindahin itu, papa, papa sibuk di london, bang sat juga lanjut kuliah, jadi papa khawatir sama siapa gue di jagain" jelas retha
"Tapi kan kita ada yang jagain lo, kita bisa kok" ujar cemara di angguki sasha
"Gak, gue gak mau ngerepotin kalian" retha membalas
"Yaudah, lo disana jaga kesehatan, jangan sering makan mie, dan juga jangan lupain kita" ucap sasha
"Seep dah" balas retha dan langsung merangkul kedua sahabatnya
Kita bertiga kayak perangko, Aretha, sasha, cemara. Kita dipertemukan di kelas IX smp dan sampai sekarang, lengket banget nggak bisa dipisahin. Bertengkar sih ada, palingan cuma adu mulut di sekolah, pulangnya ketawa sama sama
🐬🐬🐬
Tettt teeettt, bel sekolah berbunyi sangat keras membuat seluruh siswa sma garuda sakti bersorak
"Gila nih, si tua bangke banyak banget ngasih soalnya, buntu nih otak gue" sembur cemara dan langsung memasukkan buku ke tas
"Iya, gila udah tua juga mending pensiun deh, udah bau kubur juga" cerocos sasha
"Udah lah bacot banget sih, kalian kayak emak emak komplek" balas retha dan langsung meninggalkan kelas
"Tha, tungguin kek" teriak sasha menarik tangan cemara menyusul retha
"Oh iya tha, lo kapan pindah nya?" tanya cemara
"Besok kayaknya, langsung ke amsterdam" balas retha sambil berjalan di lorong sma garuda sakti
"Kita anterin lo besok ke bandara yah?" pinta sasha
"Iya, pinter pinter kalian aja deh" balas retha keluar dari gerbang sekolah
