part 8

399 31 2
                                    

Sohyun udah rapih make mini dressnya, ada mama sama temen-temennya juga.

"Guys pas gue pikir-pikir, kenapa kita gak neliti perusahaan keluarga gue aja?"

Joy ngangguk. "Bener juga."

"Kenapa kita gak kepikiran ya?"

"Gue kabarin bang Umin dulu." Sohyun pamit ke halaman belakang, dia duduk diatas ayunan yang sengaja dia sediain di belakang terus ngeluarin handphonenya.

"Bang Umin."

"Yes princess?"

"Ih abang!"

"Heheheh. Kenapa?"

"Aku ada tugas buat ngerangkum data keuangan satu perusahaan gitu. Boleh gak make perusahaan kita?"

"Boleh. Nanti abang kasih datanya sekalian ke restoran kamu."

"Oke. Makasih bang!!"

"Sip!"

Sohyun mutusin teleponnya terus dia masuk lagi ke dalem restorannya.

Abis pidato bentar, sekarang restoran Sohyun udah resmi di buka. Orang yang dia undang sama beberapa pelanggan udah menuhin restorannya itu.

Tiba-tiba ada map yang nutupin mukanya, pas dia ngambil mapnya baru deh ketauan pelakunya. Sapa lagi kalo bukan Xiumin, kakak Sohyun.

"Abang!"

Xiumin ketawa. "Ini datanya, serahin ke kampus kamu."

Sohyun ngangguk. "Sip. Makasih bang!" Sohyun nyium pipi Xiumin terus masuk ke ruangannya buat nyimpen map yang di kasih tadi.

Xiumin senyum terus nyamperin mamanya sama papanya.

"Keadaan Sohyun kayaknya udah membaik."

Xiumin ngangguk. "Iya. Aku denger Kyungsoo jadi dosen pengganti di kampus Sohyun?"

"Iya. Papa harap Kyungsoo bisa mulihin ingatan Sohyun dan mereka bisa bareng lagi kek dulu."

Xiumin ngangguk. "Iya. Biar mereka berdua bahagia lagi."



"Tada! Gue udah dapet data dari bang Umin!" Sohyun nunjukin map yang di kasih Xiumin ke temen-temennya yang lagi ngaso di dalem ruangannya.

"Bang Umin emang bisa diandelin!"

"Besok tinggal kita kasihin ke kampus deh."

"Bener."

"Ah... Udah tahun terakhir, kalian mau kerja di mana?" tanya Seulgi.

"Gue mau jadi sekretaris di perusahaan sendiri ah."

Wendy noyor pala Sohyun. "Yeu! Enak!"

"Tapi gue mau nyoba ngelamar di perusahaan lahir juga."

"Semoga kita semua satu perusahaan."

"Amin..."



"Kyungsoo, kamu gak mau dateng ke pembukaan restoran Sohyun?" tanya Hyemi.

Kyungsoo ngegeleng. "Engga."

"Loh. Kan perusahaan kita di undang sama dia."

"Tapi dia bakal kaget kalo liat aku di sana, apalagi jadi wakil pimpinan."

"Tapi seenggaknya cuman dia sama temen deketnya aja yang tau. Mereka gak ember bocor kok anaknya, tenang aja."

Hyemi megang tangan Kyungsoo. "Pergi sama mama papa ya. Kakak gak mau kamu nyesel karena kelamaan bertindak, hm?"

Kyungsoo ngehela napasnya sambil ngangguk. "Yaudah." Terus dia masuk ke dalem kamar yang ada di rumah keluarganya.

Papa Kyungsoo nepuk punggung Kyungsoo pas mereka berdua keluar dari mobil dan udah diri di depan restoran Sohyun.

"Gapapa," ucap mama Kyungsoo buat nenangin anak bungsunya.

Mereka bertiga jalan masuk ke dalem restoran Sohyun itu. Sohyun yang lagi ngobrol sama keluarganya langsung nengok pas mama sama papanya berdiri.

"Pak Do!"

"Hallo pak Kim. Kita ketemu lagi."

Papa Sohyun senyum terus jabat tangan sama papa Kyungsoo.

"Aku ngasih undangan ke nyonya Do."

Mama Kyungsoo ketawa. "Aku terima lah. Seneng banget aku pas tau anak kamu buka restoran kayak kamu juga."

Mama Sohyun senyum. "Iya. Tapi temanya kebalik sama aku."

"Hahahaha bener."

Sohyun masih diem ngeliat interaksi orangtuanya sama orangtua Kyungsoo.

"Pak Kyungsoo kenapa bisa ada di sini?"






Nah loh

My Profesor-D.O. EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang