part 14

525 39 7
                                    

"Akhirnya, sekarang kalian sampai di awal minggu pembuatan skripsi. Pikirkan tema dan mulai merancang skripsi kalian ya, lebih cepat lebih baik." Setelah mengatakan itu, Kyungsoo pun keluar dari kelas. Seketika para mahasiswa menghela napas, begitupun dengan Sohyun.

"Dosen pembimbing lo siapa, Hyun?" tanya Yeri.

"Gue? Pak Kyungsoo."

"Pastinya sih ya..."

"Ah... Dosen pembimbing gue gak killer kan?"

Sohyun berdiri. "Ckckck. Gue mau ke kantin ah, laper."

"Ikut!!" Mereka semua diri trus ke kantin bareng.



"Lo kurang sehat?" tanya Joy sambil megang pundak Sohyun, muka Sohyun emang keliatan pucet banget daritadi.

"Dikit. Keliatan banget ya?" Sohyun ngeluarin kaca. "Ah... Bibir gue pucet gini." Dia ngeluarin lip tint trus dia pake biar gak keliatan pucet banget.

"Ke klinik gih."

Sohyun ngegeleng. "Gak parah kok."

Sohyun megangin palanya sambil nyuap pelan-pelan. "Akh... Gue kenapa sih?" gumam Sohyun pelan, takut temennya denger.

Mata Sohyun mulai kunang-kunang, trus dia mulai kehilangan keseimbangan.

Bruk!

Sohyun jatoh pas di dekapan Kyungsoo yang diri di belakang dia, Sohyun pingsan.

Kyungsoo dapet line dari Irene yang nyuruh dia ke kantin, Kyungsoo diri trus keluar dari ruangannya. Dia masuk ke area kantin, nyari tempat duduk Irene.

Kyungsoo micingin matanya pas liat badan belakang Sohyun yang gak asing buat dia, Kyungsoo akhirnya jalan deketin meja yang di tempatin Sohyun dkk.

Kyungsoo ngernyit pas liat ada yang gak beres sama Sohyun, dia langsung nyepetin langkahnya aja. Pas Sohyun limbung ke belakang, Kyungsoo langsung nangkep tubuh Sohyun yang udah pingsan itu.

Seketika Irene sama yang lain langsung diri gara-gara kaget, orang-orang yang ada di kantin juga kaget. Kyungsoo langsung aja gendong Sohyun, Seulgi ngambil tas Sohyun. Mereka semua langsung ngikutin Kyungsoo.

"Dia gak boleh pingsan, kalian hubungin orangtuanya atau gak bang Xiumin ya."

"Lo mau kemana kak?" tanya Wendy.

"Bawa Sohyun ke rumah sakit."

Yang lain langsung nyingkir pas Kyungsoo lewat sambil gendong Sohyun, mereka juga ngeliatin Kyungsoo.

Kyungsoo masukin Sohyun ke dalem mobil, dia langsung tancap gas ke rumah sakit terdekat.

Pas sampe, Kyungsoo bawa Sohyun ke UGD, perawat langsung aja nyediain brankar buat Sohyun.

"Dokter Choi ada?" tanya Kyungsoo, perawat yang nanganin Sohyun ngangguk.

"Ini pasien titipan dokter Choi, bisa panggilin dia?"

Perawat itu ngangguk lagi. "Tunggu sebentar ya." Kyungsoo duduk di samping Sohyun. Dia genggam tangan Sohyun dan ngelus rambut Sohyun.

Gak lama, dokter Choi dateng. "Dokter Choi."

"Oh Kyungsoo, udah lama ya." Kyungsoo ngangguk aja sambil senyum. Dokter Choi itu dokter yang nanganin Kyungsoo sama Sohyun pas mereka kecelakaan dulu.

"Sohyun baik-baik aja kan, dok?"

Dokter Choi nurunin stetoskopnya, dia natap Kyungsoo. "Puzzle-puzzle ingatang Sohyun mulai kebentuk deh, gara-gara kalian ketemu lagi. Kamu kan kenangan yang paling dalam buat dia."

Kyungsoo diem. "Jadi... Saya harus apa dok?"

"Pancing ingatang Sohyun sesering mungkin, kalo gak dia bakal pingsan terus kayak gini."

Kyungsoo ngangguk. "Makasih dok." Dokter Choi pamit trus ninggalin Kyungsoo.

"Tolong pindahin dia ke kamar VIP ya." Perawat itu mengangguk.

Kyungsoo ngeluarin handphonenya, dia nelpon Irene.

"Halo?"

"Sohyun gimana?"

"Dia gapapa. Udah nelpon orangtuanya?"

"Iya. Tapi nelpon bang Xiu sih tadi, soalnya orangtua Sohyun lagi di luar kota."

"Oh oke. Makasih ya."

"Nanti gue sama yang lain nyusul."

Irene mutusin sambungan teleponnya.







Ahay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Profesor-D.O. EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang