4

1.3K 168 15
                                    

"Runnin'  I'm running, chasing the sun"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







'So that you can see me...'



Aku tidak tau dengan perasaan yang membuncah ini. Tangan kananku bergerak menyentuh dada sebelah kiriku. Menyentuh, untuk merasakan debaran konstan yang terjadi. Rasanya ada yang aneh namun sedikit aku merasakan kesenangannya.

Kita masih berada di tempat yang sama, di perpustakaan yang sepi. Namun kini dengan posisi yang berbeda. Bukan dalam sebuah pelukan lagi tapi di pangkuannya. Menahan pinggangku agar tak bisa kabur.

Ini terlalu intim...

"Tao... "

"Tao... "

"Tao... "

Suara serak basah itu, kumohon berhenti. Aku tidak ingin mendengar suaramu. Aku tidak mau..





Semua itu terlalu merdu untuk diperdengarkan.




"Tao..."

"Berhenti memanggilku"
Aku mengarahkan jari telunjukku ke bibirnya bermaksud menyuruhnya untuk diam.
"Aku tidak ingin mendengar suaramu, jika itu bukan sebuah penjelasan siapa dirimu sebenarnya.."




Napas mengencang, mata bergerak liar mencari jawaban, bibir bengkak dan basah





Aku melihat Kris tertawa untuk sesaat. Tangan besarnya mengelus pucuk kepalaku. Matanya menyorot lembut namun tajam di saat bersamaan kepadaku. Seolah ingin mempertegaskan sesuatu.
"Apa yang ingin kau ketahui?"

"Semuanya.."

"Semuanya tanpa terkecuali"
Tentu aku ingin sebuah kejelasan dalam hal yang asing ini. Aku tidak ingin suatu hal tersebut membuatku terlihat bodoh, karena tak mengetahui sesuatu yang ada didalamnya.

Semuanya sudah kepalang tanggung dan aku terlalu penasaran untuk itu.

"Namaku Kris Wu. Aku sudah mengatakannya kepadamu"

"Apalagi yang ingin kau ketahui.."
Ibu jarinya bergerak mengelus bibir ku. Matanya juga menatap lekat di area yang sama. Menatapnya seolah takut bibirku ini akan hilang dari tempatnya jika satu detik saja ia mengalihkan pandangannya.

Aku membiarkan jemarinya bergerak aktif disana. Namun yang tidak bisa kubiarkan adalah ketika aku kehilangan tatapan memujanya yang selalu ia arahkan padaku. Terdengar plin plan memang jika pada awal pertemuan kita aku menangis ketika harus ditatap sedemikian rupa oleh Kris.

Tanganku bergerak membawa wajah tampan itu untuk menatapku. Memegang kedua pipi dengan kedua tanganku. Seketika kita kembali berpandangan.
"Aku ingin menciummu lagi.." ucap Kris dengan ibu jarinya yang semakin intens mengelus bibirku.

DEMONS (KrisTao FF) // Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang