5

1.3K 152 27
                                    

I think about it 24/7

.
.
.
.
.
.
.

Chanyeol hanya bisa menghela napas berat setelah mendengar perkataan sepupunya itu.
"Lalu setelah ini apa yang akan kau lakukan?"

Mata bulatnya menatap tajam Kris.

"Apalagi...

...tentu aku akan membuatnya menjadi milikku, selamanya"









In that moment, I pushed in..









"Gigit bahuku jika sakit.." samar-samar aku mendengar suara Kris. Diantara setengah kesadaranku, ketika rasa sakit yang menyengat begitu terasa. Saat dimana aku merasakan tubuhku terbelah, sesuatu yang masuk di dalam sana. Besar, keras dan panjang. Aku tidak bisa untuk tidak berteriak keras saat milik Kris dipaksa untuk memasuki suatu hal yang tidak berimbang itu.

"Akhh Kris,  sakit"
Aku hanya bisa berteriak. Semua bagian tubuhku telah kaku, tidak bisa digerakkan. Sedikit pun tidak bisa.

"Kau bisa melewatinya.. Tao bertahanlah"

Semuanya terlalu sakit.




Dalam momen itu, aku mendorong masuk..

'Seperti cahaya bola lampu yang menyinari kamarku'

You warmed me up..






"Akhh.."
Semuanya masuk, lolos dari segala pertahanan. Penuh dan sesak, rasanya aku sampai bisa merasakannya menancap terlalu dalam. Tepat pada satu titik yang tidak bisa aku jabarkan, namun sedikit membuatku merasakan dimana nikmat berada.

"Kris, full.. I'm full"

Aku merasakan Kris mengelap titik-titik keringat yang muncul di sekitar pelipisku. Mengelapnya pelan sambil tersenyum kecil.
"Angel, boleh aku bergerak sekarang?"
Ucapnya dengan suara serak. Dia masih meminta ijinku, bahkan saat dia sudah berada disana. Didalam diriku, di titik terdalam yang tidak bisa orang lain jamah.

Aku mengangkat kedua tanganku. Mengarahkannya ke rambut Kris yang sudah berantakan akibat aku remas kasar sedari tadi. Mengelusnya sebentar sebelum beralih ke arah rahang tegas itu. Menangkupnya dengan kedua tanganku.

"Bergeraklah.."
Kataku setelah mengecup bibir tebal Kris.

"Ahhnnn... Ahh..."

Lalu gerakan-gerakan yang penuh dengan tekanan tercipta. Melalui tempo lambat namun konstan dan tepat membuat rasa sakit yang awalnya menyerang berangsur hilang. Tergantikan dengan nikmat yang membuatku rasanya terbang ke langit tujuh.

"Kris,  akhh.."

Tempo cepat mulai terjadi, menukik tajam untuk menyentuh dimana titik kenikmatan itu berada. Dengan telak dan bertubi-tubi.

"Ahhnn Kris.. Ahh"

"Call my name.."

"Krishhh hnnn"

DEMONS (KrisTao FF) // Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang