1•●•Bidadari

94 13 6
                                    

  Selamat membaca CILU!
■■■■■
"Aku percaya, Allah telah mempertemukan kita dengan suatu alasan."
■■■■


ADZAN shubuh berkumandang, seorang cowok yang masih bergelut dengan selimut, membuka matanya perlahan.

"Alhamdulillah..."

Al Dzaki, cowok berpostur tinggi dengan rambut acak-acakan khas orang bangun tidur, berjalan ke arah toilet untuk mencuci wajahnya sekaligus mengambil wudhu.

Seusai berwudhu, ia menghamparkan sajadah dan memfokuskan pikirannya pada satu tujuan. Yakni, beribadah kepada Allah SWT.

"Allahu Akbar!"

Al begitu khusyu dalam sholatnya. Ia menikmati setiap gerakan sholat dengan sangat khidmat.

Tok... tok... tok...

Seorang gadis berjilbab merah, membuka pintu kamar Al. Ia terlihat mencari-cari sesuatu.

"Bang Al!"

"Oalah, udah sholat, kupikir masih tidur kayak kebo." Ucap gadis itu duduk di pinggir ranjang.

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."
Al mengusap wajah dengan kedua tangannya.

"Kayla, ngapain di sini?" Ucap Al pada adiknya.

"Aku ke sini mau mastiin, bang Al udah bangun atau masih molor." Ucap Kayla.

"Yee.. Abangmu ini anak sholeh dan ganteng, nggak mungkin masih molor kalau udah adzan." Ucap Al terkekeh geli.

"Ih, Geer banget jadi cowok, pantes masih jomblo sampai sekarang." Ucap Kayla dengan nada mengejek.

"Eh, enak aja jomblo, abang itu jofisa tau." Ucap Al menaik turunkan alisnya.

"Jofisa, apaan tuh?"

"Jomblo fisabilillah." Ucap Al sambil tertawa dan melipat sajadahnya.

Kayla memutar bola mata malas. "Terserah deh, Kayla mau mandi biar wangi. Nggak kayak bang Al masih bau."

Kayla berlari keluar, saat mendapatkan pelototan tajam dari Al.

"Sabar, orang sabar jodohnya mendekat." Ucap Al mengelus dada.

○●○

"Darza, cepetan entar Kakak bisa telat." Ucap Ghina memukul pundak adiknya.

"Astaghfirullah, ini Darza juga udah ngebut Kak, lagian Kakak sih, mandinya setengah abad." Ucap Darza.

Ghina mencubit lengan Darza kesal. "Aduh, sakit tau Kak."

"Biarin, siapa suruh ngejek Kakak."

Ghina begitu cemas hari ini, sekarang adalah hari pertamanya masuk ke sekolah baru dengan suasana berbeda. Ia tak mau, jika hari pertamanya harus telat ke sekolah.

Darza menghentikan motornya di depan gerbang, Ghina segera turun dan berbalik arah menuju kelasnya.

"Kak Ghina!" Panggil Darza.

Cause I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang