04. Target Nauval

214 28 37
                                    

H A P P Y  R E A D I N G

"Cewek yang disana kayaknya bakal jadi target gue selanjutnya." Ucap Nauval sambil mengamati gadis yang di bicarakannya.

"Yang mana?" Alvaro bertanya karena penasaran dengan target Nauval selanjutnya.

"Itu yang lagi duduk di pojok sama temen temennya. Lah itukan Devano, ngapain dia disana?" Ucap Nauval yang terkejut melihat siapa gadis yang sedang bersama sahabatnya itu.

"Iya itu Devano, kenapa Lo ngeliatinnya gitu banget?" Tanya Ezra yang penasaran karena melihat raut wajah terkejut dari Nauval.

"Itu adik gue njir yang lagi sama Devano, kenapa bisa sedekat itu coba?" Nauval terheran-heran melihat adiknya yang bisa sangat dekat dengan Devano seperti sepasang kekasih.

"Pacaran." Jawaban dari Dava yang sangat singkat, padat dan jelas tapi memang begitulah sifatnya.

"Pacaran siapa yang pacaran? Adik gue sama Devano pacaran maksud lo, mana mungkin orang gue aja gak pernah ngajak Sheilla ikut kumpul sama lo lo pada, terus dia bisa kenal sama Devano dari mana coba?"

"Mana gue tau tanya aja sama orangnya langsung, kalo gak tanya tuh sama Mbah Google." Ezra menjawab perkataan Nauval dengan tampang tak berdosanya.

"Dasar generasi Google." Nauval melayangkan tangannya ke kepala Ezra.

Pletakk...

"Sakit bego." Ezra mengusap kepalanya sehabis terkena jitakan Nauval.

"Val, Lo beneran punya adik? Tapi kok kita kita gak ada yang tau, perasaan setiap kerumah Lo gak pernah tuh liat adik Lo, terus Lo juga gak pernah cerita." Tanya Alvaro yang terkejut mendengar fakta bahwa seorang Nauval mempunyai adik yang sekarang sedang dekat dengan Devano Sahabatnya bahkan bisa di katakan sedang menjalin asmara.

"Iya itu Sheilla adik gue, setiap Lo semua dateng kerumah, adik gue gak pernah mau keluar dari kamar katanya sih malu, jadi setiap Lo pada kerumah gue ya adik gue gak pernah keluar kamar, terus masalah yang itu ngapain gue ceritain kan Lo semua gak ada yang nanya." Ucap Nauval menjelaskan.

"Gue kira Lo anak tunggal, ternyata bukan. Soal yang tadi beneran Lo mau jadiin temen adik Lo itu target selanjutnya?"

"Iyalah kapan pernah target gue meleset, gue yakin itu cewe mudah buat di dapetin." Jawab Nauval dengan percaya diri.

"Gue saranin sama Lo belajar serius ngelajanin hubungan, jangan cuma PHP kasian hati anak orang Lo tarik ulur terus." Ezra mencoba menasehati Nauval supaya merubah kelakuannya itu.

"Peduli setan, percuma gue serius kalo ujung-ujungnya nanti di tinggal pergi lagi." Ucap Nauval dengan nada kesal karena mengingat masa lalunya yang kurang baik itu.

"Gak mungkin Lo bisa ada disini tanpa masa lalu. Percuma raga Lo ada disini tapi hati dan pikiran Lo masih stuck di masa lalu." Dava mencoba membuka pikiran Nauval yang masih tertinggal di masa lalu.

"Sumpah demi apa Lo ngomong lebih dari sepuluh kata Dav?" Ezra terheran heran sendiri mendengar Dava berbicara lumayan panjang, pasalnya kan jarang sekali es balok itu berbicara melebihi sepuluh kata.

"Sumpah demi bener." Dari arah belakang Devano datang dan langsung asal nyambung aja.

"Lagi ngomongin apa sih, serius amat mukanya." Devano bertanya karena melihat wajah keseriusan yang kentara dari wajah ke empat sahabatnya itu.

"Gak ada. Lo dari sana abis nemuin pacar?" Alvaro menanyakan apa yang ingin di tanyakan Nauval kepada Devano.

"Iya, Minggu kemarin jadian. Gue mau cerita gak sempet soalnya tugas sekolah sama OSIS numpuk." Devano menceritakan alasan ia tidak memberi tahu para sahabat nya itu.

"PJ woy jangan lupa. Lo kenal dia darimana, padahal kan baru hari ini masuk sekolah eh jadiannya udah Minggu lalu." Sahut Ezra yang ingin tahu tentang bagaimana cara Devano bisa bertemu dengan pacarnya itu alias adik dari Nauval.

"Sheilla temen deket adik gue dari SMP, jadi sering maen kerumah kalo lagi weekend." Jawab Devano.

"Dan Sheilla itu adek kesayangan gue kalo Lo tau." Nauval berkata dengan nada datar.

***

"Akhirnya kita sekelas lagi, emang udah takdir kali ya kita selalu bareng-bareng." Ucap Sheilla yang baru saja duduk di kursinya.

"Maybe." Singkat padat dan jelas, tidak biasanya seorang Hilda bicara seperti ini, ya biasanya dia akan nyerocos panjang kali lebar.

"Lo gak kenapa-napa kan?" Ucap Queen bersamaan dengan menyentuh kening Hilda.

"Is apa-apaan si Lo Nar, gue gak kenapa-napa kali. Gue cuman kecapean aja sekarang badan gue kok lemes banget ya." Hilda menjauhkan tangan Queenara dari keningnya.

"Oh, gue kira Lo sakit kalo gak itu kerasukan setan sekolah, soalnya tumben-tumbenan Lo ngomong cuman 1 kata biasanya 100 kata bisa lebih."

"Queen jangan ngomong aneh-aneh deh udah tau gue parnoan." Natasha mengatakan dengan penuh penekanan di setiap kata, pasalnya dia sangat parno terhadap hal-hal berbau mistis.

"Hehe sorry Nat." Queenara cengengesan sesaat baru menyadari perkataannya yang membuat Natasha ketakutan.

"Jahat banget si Lo ngomongin gue kerasukan. Eh btw gue bukan pedagang di pasar yang nyerocos gak berenti-berenti buat nawarin barang dagangannya sambil ngerayu-rayu biar di beli ya." Hilda kesal di omongin nyerocos terus, padahalkan emang iya.

"Lah itu Lo ngomong panjang bener, gak beda jauh sama pedagang yang Lo omongin Hil." Queen terkekeh pelan setelah melihat wajah kesal Hilda.

"Udah-udah ini kok para ribut, Subhanallah." Agatha mencoba menghentikan acara sebacot-bacotan kedua sahabat nya itu.

"Subhanallah, zinah mata gue masih pagi juga, eh tapi gapapa lah. Anggep aja rezeki." Suara teriakan dari Sheilla membuat keempat sahabat nya terkaget-kaget.

"Sheilla Lo kenapa sih tiba-tiba teriak gak jelas, bikin orang kaget aja. Coba kalo Lo yang dikagetin pasti udah marah kayak yang di film-film kartun itu keluar tanduk dari kepalanya terus idungnya ngeluarin asap." Agatha mengakatan dengan nada kesal yang sangat kentara. Pasalnya kan mereka lagi adem ayem eh tiba-tiba Sheilla teriak mana suara nya ngalah-ngalahin toak lagi.

"Gue tuh lagi nonton BTS perfom lagu Fake Love, Subhanallah bener si Jungkook narik bajunya sampe ABS nya keliatan, alhasil gue teriak hehe." Sheilla memberi tahu sahabatnya itu jika ia sedang melanjutkan ritual menonton oppa-oppa Korea nya yang belum terselesaikan kan itu.

"WHATTT? Jungkook suami masa depan gue, liat shei gue juga mau liat. Kok Lo gak bagi-bagi sih, kirim link nya ke gue sekarang." Suara heboh dari Hilda yang ingin melihat suami masa depan, katanya.

"Woy gue juga mau liat pacar masa depan gue si Taehyung. Barengan nontonnya." Natasha tak kalah heboh dari Hilda yang ingin melihat pacar masa depan, katanya.

"Udah sini nonton sama-sama, nanti aja gue kirim linknya pas pulang sekolah, kalo kuota gue masih cukup hehe." Sheilla menempatkan handphone berlogo apel digigit itu di tengah-tengah mereka bertiga.

Queen menatap Agatha dengan tatapan tidak bisa di artikan, dan detik selanjutnya mereka bersamaan menepuk kening masing-masing sambil menggelengkan kepala. Karena tingkah ketiga sahabat nya itu yang tergila-gila dengan K-Pop sampai bisa lupa waktu, tapi lebih di khususkan kepada Sheilla yang notabennya adalah ARMY sejati. Sedangkan Hilda percampuran antara BLINK dan ARMY. Natasha baru-baru ini menyukai K-Pop karena sering melihat Sheilla bersama Hilda sedang menonton atau membicarakan K-Pop, alhasil dia mulai menyukainya.





TBC..

Sorry for typo:)

Haii para readers ku sayang.
Udah lama aku gak update nih hehe karena tugas sekolah numpuk.

Stay tune for Next part ya~.

Jangan lupa Vote & Komennya dear .

See you:).

Most Wanted Boy And GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang