WAJEN 1

32 6 0
                                    

Mau kasih tau. Di cerita ini menggunakan bahasa gaul gituloh ya semacam (coeg, anjir, ogeb dll) tapi nanti aku revisi kok:)

"Haiii,  my  Brother ku yang sangat ku sayangi" sapa Jessi dengan ciri khas suara cemprengnya

"Hadehh Jess makin alay aja lu" jawab Raja sambil menutup kuping karena telinganya langsung sakit seketika mendengar suara cemprengnya Jessi

"Bodoamat, ya Raja." Kata Jessi sambil memutarkan bola matanya

"Bacot lu berdua, malu-maluin aee lau. Ini kita lagi di restoran bukan di rumah" protes Iyan sambil memainkan ponselnya

"Yauda lu semua mau pada mesen makanan apa?" Selang Galang

"Widih Galang mau bayarin nih kayanya" jawab Jidan

"Mauan lu taii, gw cuma nanya doang coeg! Gak berarti gw mau bayarin. Lagian dari tadi kita cuma duduk doang belom mesen makanan malu-maluin aja lu"

"Dihh mongkey lu lang, gw kira mau bayarin kita ber4" jawab Jessi kesal

"Mending samain aja makanannya biar gk ribet, gimana kalo Nasi+Ayam Kombo paket1" usul Raja

"Oke-oke, gw pesen dulu" jawab Galang yang langsung berjalan memesan makanan

Mereka berlima sedang sibuk memainkan ponsel sambil menunggu makanan mereka datang. Setelah berapa menit nunggu akhirnya makanan pesanan mereka datang dan mereka langsung menyantapnya.

"Akhirnya kenyang juga perut aug" suara Iyan yang sudah kekenyangan

"Eh gaes kita kan lagi libur nih, dan 3 hari lagi kita masuk sekolah. Gimana kalo kita liburan di desa sekalian liat rumah nenek! Kan kita bisa menginap di sana" seru Jidan yang memberikan saran kepada 4 saudaranya untuk memanfaatkan liburan mereka ke desa sang nenek

" gw mah fine-fine aee" balas Galang dan du setujui 3 sodaranya

"Oiya, gw pernah dengar nih kayanya di desa itu ada rumah kosong yang terkenal angker. Trus juga menurut warga desa itu rumah masih menjadi misteri kematian yang sampe sekarang mayatnya belum di temukan" jelas Raja yang menceritakan misteri rumah angker tersebut

"Ihhhh anjay serem banget" kata Jessi yang mulai takut mendengar cerita tentang rumah angker itu

"Kok gw penasaran ya gengs, gimana hari ini kita langsung ke rumah nenek dan kita cari taudeh tentang rumah angker itu." Iyan yang mulai penasaran dengan rumah angker tersebut

"Wokehh gassss kuy Dherr" jawab serempak Galang, Raja dan Jidan. Terkecuali dengan Jessi yang hanya diem dan mulai takut, Jessi yang tidak mau ikut ke4 sodaranya untuk mencari tau misteri rumah angker di desa sang nenek. Akhirnya mau tidak mau Jessi harus ikut karena dia tidak mau liburan sendiri di rumah

"Kuyy cabut!" Ajak Jidan

"Cabut-cabut mata lu peyang. Bayar dulu ogeb makanannya, malah mau langsung cabut aja lu" sergah Galang dan langsung menuju kasir untuk membayar semua makanan yang sudah di pesan bersama saudaranya.

Setelah selesai membayar makanan di kasir, Galang langsung menuju meja yang sejak tadi di dudukinya bersama ke4 saudaranya.

"Ayo pulang" Galang mengajak ke4 saudaranya itu

"Tapi kan kita belom bayar makanannya coeg"

"Aelahh selowww, semua makanan uda gw bayarin" jawab Galang yang sembari memamerkan duitnya di dalam dompet yang terdapat beberapa lembar uang kertas berwarna merah dan biru.

"Wegelasehh.... Galang dokunya banyak" kata Jessi yang terkejut

"Yaudin, Gc lah kita berangkat ke desa!" Seru Iyan lalu mereka semua langsung meninggalkan restoran itu dan menuju mobil untuk segera berangkat ke desa.

WAJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang