Keesokan harinya mereka berlima sudah menyiapkan diri untuk pergi ke rumah angker itu.
Setelah sampai, mereka terkaget-kaget melihat keadaan rumah angker itu yang sudah bertahun-tahun tidak berpenghuni."Weh wanjayyy. Serem amat nih rumah uda rumputnya tinggi-tinggi malahan lebih tinggi ini rumput dari pada gw" tanya Jessi bingung sendiri dan menyetarakan tinggi badannya dengan rumput-rumput liar itu.
"Kalo pendek mah pendek aja. Terima takdir" jawab Iyan dan membuat Jessi mengerucutkan bibirnya
"Sialan lo Yan, liat aja gw tinggi kelar hidup lo!" Balas Jessi yang tidak terima di bilang pendek
"Iya terserah lu aee Jess" Iyan pun mengalah
"Bacot-bacot amat sih lu berdua. Coba diem ngapa! Trus lu peratiin nih rumah, sumpah serem amat dah" Galang yang memegang tanganya karena bulu halusnya sudah mulai berdiri
"Santuyyy aee, masih siang coeg. Kuy masuk" ajak Raja dengan PEDE-nya dan mau melangkah masuk seperti seorang komando.
Jidan bertepuk tangan melihat keberanian Raja
"Wegilasih. Abang Raja berani Bung!""Bodoamat lah Jidan. Masuk kagak nih? Tanya Raja lagi
"Kuy lah, yang tua masuk duluan!" Ucap Jessi dan mempersilakan Galang dan Raja untuk masuk duluan
"Apa-apaan lu, ada juga yang muda masuk duluan" tukas Galang sambil mendorong-dorong Jessi untuk masuk ke dalam rumah itu
"Idih, Lang. Gj amatan lau mana ada aturan kaya gitu, udalah Raja gc masuk lu kan tadi yang ngajakin masuk" ucap Jesii
"Gajadi lah uda ngeri duluan gw. Mending masuknya bareng-bareng aja biar adil" usul Raja. Jessi dan yang lain hanya menganggukan kepala
"Eh bentar-bentar. Biar keren, tinggi badan diurutin dulu dari yang paling tinggi ke yang paling pendek" ujar Jidan sambil mengatur posisi
"Anjirrrrr. Ngina yw banget lu" lirih Jessi yang tersinggung
Setelah mengatur posisi, mereka pun masuk ke dalam rumah. Dan melihat barang-barang disana yang terlihat tua dan berdebu.
"Bengek gw balik-balik ke rumah" sahut Galang sambil menutup hidungnya
"Beli masker yukk" ajak Jessi dengan ekspresi senang
"Uda masuk ke sini juga, segala mau beli masker. Ada-ada aee lu mah" omel Iyan seraya menggelengkan kepala
"Auunihh, bocah geblek yang satu ini" sahut Raja dan Jessi pun bersumpah serapah ke Raja karena bilang dia dengan sebutan 'bocah'
"Gw bukan bocah Tulull. Uda SMA gw Jaa!" Jessi berteriak. Saat Jessi berteriak, pintu rumah pun tertutup sangat kencang dengan sendirinya
"BRAAAAAAKKKKKKKK......
"AAAAAAAAA..." teriak mereka
"Kuntilanak bawa sapu" latah Jessi sambil loncat ke arah Galang
"Mungkiy, Jessi ngagagg gw. Hahahaha" Jidan pun tertawa terbahak-bahak, tapi terhenti saat ada benda jatuh dan pecah di lantai
"Mau apa kalian? Kenapa mengganggu kami!" Teriak Raja
Dan terdengarlah suara ketawa seorang wanita, mereka semua kaget dan mata mereka melihat sekeliling rumah untuk mengetahui sosok dari suara itu. Ternyata nihil! Malahan suara itu makin bertambah keras.
"KABUR BEGO, CEPET PEGANGGAN!" Teriak Galang menyuruh semua berpegangan
Mereka pun berpegangan dan menuju ke pintu rumah.
"Sial! Pintu kekonci. Lang gimana nih?" Jidan pun panik dan keringatnya sudah bercucuran
"Gada cara laen. Kita dobrak pintunya, Raja, Iyan lu bantu gw cepet!" Usul Galang. Raja dan Iyan hanya mengangguk. Setelah 3menit pintu berhasil terbuka dan mereka keluar dari rumah angker itu
"Anjirr, baru kali ini gw ngalamin kaya gituan" ujar Iyan saat mereka sudah terbebas dari rumah itu
"Serem banget ihhh, gw kapok ah ke sana. Untung aja gw gk mati di makan tuh setan" kata Jessi lebay yang lagi mengatur nafasnya
"Apaansih Jess, mana ada setan mau makan lu. Tapi bener serem banget parah! Udalah kita pertama dan terakhir kalinya kesitu" kata Jidan dan semua mengangguk
"Tapi kayanya penghuni rumah itu akan ganggu kita deh" ucap Galang dengan tatapan serius
"Jangan C-can-da, Lang G-gw takut asli" Jessi berbicara dengan tergagap
"Taunih Lang. Apaansih jangan ngomong kaya gitu yang laen masi pada trauma" sambung Raja tak terlalu mikirin omongan Galang
"Yauda, mending kita balik ke rumah nenek. Kita tenangin dulu diri kita, baru nanti kita omongin lagi masalah ini" seru Iyan dan mereka semua langsung meninggalkan rumah itu untuk balik kerumah sang nenek.
Gimana masih penasaran sama ceritanya?
Ikutin terus cerita ini ya!Jangan lupa votmen
(Vote&komen)TERIMA KASIH♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
WAJEN
Horrormenceritakan 5 orang saudara, mereka berburu hantu di rumah yang terkenal angker di desa sang nenek dan kakekny itu. Karena menurut warga setempat rumah itu konon rumah angker itu mempunyai misteri kematian yang belum terpecahkan. ****...