Teng.... teng.... teng....
"Oke. Sebelum ibu mengakhiri pertemuan kita, ibu akan beri kalian tugas halaman 109. Lusa akan dikumpul. Silahkan istirahat," suruh Bu Dewi tanpa memikirkan bagaimana ekspresi mereka saat ini ketika mendengar 'tugas'.
"Yah bu, kemarin ngasih tugas, sekarang juga. Gk bosen apa ibu ngasih tugas sama kita?" keluh salah satu siswa kelas XI IPA 2, Kenzo Julian Raka biasa dipanggil Juli.
"Oke. Jika itu mau kalian, ibu akan undur waktu ngumpul tugasnya minggu depan. Tapi lusa kita akan mengadakan ulangan harian. Jangan ada yang membantah lagi. Lu-sa ki-ta u-la-ngan," ucap Ibu Dewi yang menegaskan kalimat terakhirnya dan meninggalkan kelas itu dengan jalan yang cepat.
"Kan, gara gara lo nih, Juli. Kurang kerjaan banget sih ngomong kek gitu sama Bu Dewi. Kan jadi ujian tuh akhirnya," omel Lisa tak terima bahwa mereka akan ulangan lusa.
"Kan lebih baik ujian daripada ngerjain pr, ujiankan tinggal nyontek, udah selesai apasih masalahnya. Kan gue uda nyelamatin kalian dari pr itu," balas Juli.
"Iyain aja biar selesai," kata Devina supaya masalahnya selesai.
"Ana, Elvina, Lisa, yuk ke kantin!" teriak Devina entah sejak kapan sudah berada di depan pintu."Yuk!" seru Elvina dan Lisa bersamaan.
"Ana, lo gak ikutan sama kita?" ajak Elvina.
"Ana...." ucap Elvina sambil melambaikan tangannya di depan wajah Laury.
"Oooo Ana..." Laury tak kunjung menjawab.
Karena tak kunjung menjawab, Elvina tau apa yang harus dia lakukan untuk membuyarkan lamunan sahabatnya itu."Iiihhhh... geliiii...." teriak Laury yang tak tahan perutnya digelitikin. "Udah ah, Elvina", ucap Laury yang sudah lelah digelitikin Elvina.
"Lo sih, dari tadi melamun, gue panggil gak dijawab, lo kenapa sih? Mikirin apa, ayo?" tanya Elvina kepo.
"Gaada apa apa kok, gue cuman mikirin........ never mind, lagian gak penting," jawab Laury.
"Yaudah kali gak penting, yuk pergi ke kantin," ajak Elvina dan dia menoleh ke arah pintu kelasnya. "Tuh kan, mereka uda pergi duluan. Yuk ah!" ajak Elvina untuk yang terakhir kalinya.
"Lo aja pergi sana, gue pengen baca novel. Lagipula, gue uda bawa bekal dari rumah gue."
"Kan bisa makan disana?" bujuk Elvina supaya Laury makan di kantin.
"Gak selera gua makan sambil nengok muka orang. Lebih enak makan sendiri di kelas. Lagian, ada kawan gue kok, si Putri tuh. Ya kan, Put?" tunjuk Laury ke arah Putri.
"Hah?" kata Putri sambil menoleh kearah Laury karena merasa dia dipanggil.
Karena malas mengulangi apa yang dia bilang, Laury langsung berkata "gak jadi."
"Yaudah, gue pergi ya. Dah.." ucap Elvina sambil melambaikan tangannya.
"Dah..." balas Laury
Yah gue sendirian deh perginya. Udah ditinggalin, ditolak lagi ~ batin Elvina.
🔭🔭🔭
"Pagi pak," sapa Ethan kepada guru yang kebetulan lewat di hadapannya.
"Pagi juga Than," balas guru itu sambil senyum.
Tak diragukan lagi jika guru bersikap baik dan ramah kepadanya. Ethan dikenal sebagai murid yang cukup pandai dan ramah di SkyLine High School. Namun, terkadang dia menghabiskan waktu jam pelajarannnya di perpustakaan
"Pagi bu," sapa Ethan kepada Ibu yang mengurus perpustakaan disekolahnya, Bu Fitri.
"Pagi, Than. Mau pergi ke perpus, kan?" tanya Bu Fitri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TELESKOP
Teen FictionJika teleskop ini mengijinkanku melihat indahnya alam ini, aku akan melihatmu dengan teleskop ini beribu kali karena kamu adalah karya Allah yang paling indah yang pernah aku lihat. ~Ethan Ortus Aileen Hector I'll wait for u until u change to me.~La...