01. Pertama

133 37 35
                                    

"Kak! Kakak sakit? Rawat inap disini?

Ya Tuhan akhirnya ada juga ya cogan di RS bokap gue, sujud syukur..

Eh, bentar..
Beneran sakit kak? Makan bakso? Pake micin nggak tuh? Emang boleh?"

"Eltha, jangan ganggu pasien! Nggak boleh! Ayo, mau pesan apa?"

"Mau bakso juga! Mau samaan kayak kakak ini! Oiya pah, nanti bawain ke meja ini ya.. Aku duduk disini aja, papa sama rekan papa aja. Hehehehe.."

"Maafin anak saya ya dek, saya titip. Maaf merepotkan."

"Baik dok, dengan senang hati.

Hei.. Papa kamu pemilik RS ini? Bukannya beliau itu dokter ya?"

"Siapa yang bilang pemilik?"

"Tadi kamu yang bilang ada cogan di RS bokap. Salah tuh kosakatanya,"

"Harusnya?"

"di RS tempat bokap kerja. Gitu!"

"Kakak anak bahasa?"

"Nggak. Hanya saja hobi baca buku, jadi kosakata saya banyak.
Kok kamu nggak di rumah?
Saya sering lihat kamu disini dari jam pulang sekolah, bahkan sampai malam."

"Baku banget ya ngomongnya saya-kamu.

Yaudah deh saya ikut juga! Kenalin dulu, nama gue.. Eh saya, Eltha, doang. Nggak dikasih marga sama papa.

Eltha adalah seorang pengangguran di RS ini. Papa saya sering lembur dan jarang pulang, jadi saya sering ngebuntutin papa dan tidurnya juga sama papa di ruang kerjanya.

Mama saya lanjut S2 di Jerman. Jadi, saya juga termasuk homeless.

Oiya! Saya kelas 8 nih, 2 tahun lagi nih nyusul kakak!

Eh, bentar..
Jangan sampai pas aku udah SMA, kakak malah lulus?

Jangan dong kak, plis... Kakak kelas berapa? Jangan naik dulu kak.."

"Hahahaha... Lucu banget ya kamu. Nama sa.."

"Eh kak! Tadi kakak bilang sering lihat saya? Berarti kakak suka dong sama saya?"

"Iya."

"El.. Ini baksonya. Papa makan sama rekan papa ya, jangan nyusahin pasien."

"Siap kapten!
Lanjut kak, nama kakak siapa?"

"Leo. Namaku Leo. Sama sepertimu, namaku hanya 1 kata. 3 huruf malah.

Saya baru masuk SMA, di SMA Unggulan Via Lactea.

Tapi karena sering pusing dan lemas, jadi setelah pulang sekolah, saya harus selalu ikut pemeriksaan.

Tapi kemungkinan besar saya akan rawat inap disini tahun depan biar nggak bolak balik.

Jadi, mungkin RS ini akan menjadi rumahku.

Panggil aku Leo saja ya, tidak usah pakai kak. Nanti jadi nama restoran bebek."

"Duh.. Receh ya kak Leo.
Eh, Leo maksudnya.

Leo lahir bulan Leo ya?
Eh maksudnya zodiak.
Duh kosakataku buruk banget ya?

Segampang itu ya ortu kakak bikin nama? Lucu deh!

Eh tapi,
udah lewat dong? Sekarang udah September!

Leo pinter banget ya keterima di Via Lactea? Aku juga mau pinter deh biar bisa satu sekolah sama Leo!"

"Iya.. Ingat ya, 10 Agustus.

Ntah kenapa, nama kakakku juga diambil dari zodiaknya, yaitu Aries.

Lucu ya orang tua ku, nggak mau repot bikin nama anak. Soalnya nama mereka panjang dan susah ejaannya. Hahaha..
Itulah yang namanya belajar dari pengalaman.

CulinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang