3

167 19 6
                                    

Belum lama memang Zalsa dan Danu menjalin hubungan, melalui perkenalan singkat saat MOS (Masa Orientasi Sekolah) berlangsung , dua sejoli itu merasa ada yang berbeda dalam perasaan mereka. Tidak ada perasaan curiga ketika Danu mendekatinya, setahu Zalsa saat itu Danu belum punya pacar. Iya! Setahu Zalsa memang begitu.

Seolah waktu ingin berada di pihak yang benar, lambat laun Zalsa mencium kebohongan Danu. Mulai dari sikap Danu yang berubah, gosip dikelas IPA 2 yang menyatakan bahwa Zalsa adalah cewek kedua Danu hingga seorang perempuan yang mengirim chat melalui BBM, cewek itu melabrak online Zalsa.

Kecewa, sedih, marah seolah bersatu dalam lubuk hati Zalsa. Dia tak menyangka, dia pun tak pernah curiga bahwa Danu ternyata se bangsat itu.

Tidak ingin harga dirinya dipermalukan oleh cewek yang katanya pacar Danu sejak SMP ini, Zalsa berinisiatif untuk mengajak cewek ini bertemu, menyelesaikan segala kesalah pahaman yang terjadi. Zalsa tidak serendah itu! Zalsa bahkan membenci seseorang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pasangan, termasuk menjadi orang ketiga.

-Di Foodcourt salah satu Mall-

"Zalsa ya?" Celetuk seseorang yang berdiri di samping kirinya. Zalsa mendongak, melihat seorang perempuan bertubuh lebih tinggi darinya.

"Iya, Nara?" Jawab Zalsa memastikan.

"Iyaa, hai. Maaf nunggu lama ya." Cewek itu mencium pipi kanan dan pipi kiri Zalsa. Sedikit muncul ekspresi terkejut di wajah Zalsa.

"Di BBM ngelabrak, disini cipika cipiki" batin Zalsa.

"Enggak, santai aja. Jadi gimana?" Tak ingin basa-basi, Zalsa langsung menanyakan apa maksutnya Nara, pacarnya Danu yang sudah melabrak dia secara online. Yaa walaupun secara online tapi Zalsa tetap tidak bisa terima, karena memang dia tidak melakukan hal yang dituduhkan padanya.

"Sorry, gue gak bermaksud ngelabrak lo kayak gitu. Tapi lo jadi cewek harusnya ngerti perasaan gue, gue pacarnya Danu. Sejak kelas 1 SMP kita pacaran" jelas Nara.

"Lo sendiri ngerti gak perasaan gue? Gue gatau apa-apa. Oke sekarang gini aja, nih liat. Itu screenshoot chat gue dari awal dan beberapa gombalannya dia sebelum gue pacaran sama Danu. Ada tanggalnya juga, bisa di cek tanggal itu lo lagi baik-baik aja atau berantem atau gimana. Dan satu lagi disini juga ada screenshoot chat gue sama Noval, temen sekelasnya Danu yang bilang kalo Danu itu single, gak punya pacar. Noval yang nyomblangin gue sama Danu" Laras menyerahkan ponselnya pada Nara.

Dengan teliti Nara membaca seluruh screenshoot itu. Seolah mengerti bahwa Zalsa memang tidak tahu menahu soal hubungannya dengan Danu, Nara berucap lirih "Maaf ya Sa, gue gak tau."

"Dan ini chattingan gue sama Danu semenjak lo ngelabrak gue, gue cerita sama dia tentang lo, dan bisa dilihat sendiri disini dia bilang apa sama gue."

Danu Pratama :

Dia itu mantan aku, dia yang terus ngejar-ngejar aku. Sampe dia dateng ke rumah, ngemis-ngemis ke Mama aku. Udahlah, gak usah ditanggepin cewek itu. Gakjelas!

Nara terdiam, airmatanya mengalir membasahi pipi. Awalnya dia penuh amarah dan berpikir bahwa seluruhnya adalah kesalahan Zalsa, namun faktanya tidak. Justru biang dalam kekacauan ini adalah Danu sendiri.

"Gue gak setuju soal orang ketiga, gue juga benci sama hal itu. Tapi gue gak pernah ada niat buat jadi orang ketiga dalam hubungan lo, kalau gue tahu sejak awal soal Danu, gue gak akan nerima dia. Tapi posisinya disini gue gak tahu kalo Danu punya pacar. Maaf kalo gue secara gak langsung nyakitin hati lo. Tapi ini faktanya. Dan gue juga udah mutusin Danu." Jelas Zalsa menumpahkan sedikit kekesalan pada Nara yang telah asal menuduh tanpa ada bukti.

"Iya Sa, gue minta maaf yaa. Gue tahu sekarang Danu emang brengsek. Lo cewek baik, lo jelasin ini semua tanpa ada nada emosi juga ke gue." Nara memeluk Zalsa dan menangis dalam pelukannya.

"Udah gue maafin kok, udah jangan nangis lagi. Air mata lo terlalu mahal buat cowok yang kayak gitu. Gue yakin lo pasti dapet yang lebih baik lagi." Zalsa mengucapkan kalimat guna menyemangati Nara.

Sekejap saja Zalsa telah menghapus Danu dari kehidupannya. Karena sejak Zalsa mengetahui hal yang sebenarnya telah terjadi, Danu kehilangan dua orang perempuan yang menyayanginya dengan tulus, yakni Zalsa dan Nara.

Danu merasa kalah, namun dia tidak segampang itu untuk menyerah. Danu terus saja menghubungi Laras, baik melalui BBM, Line maupun SMS.

You have a new messages.

Danu Pratama :

Sayang, aku minta maaf. Kita bisa mulai lagi dari awal. Aku udah gak ada hubungan apa2 sama dia. Bales dong, Sa

Zalsa tersenyum malas membaca pesan dari Danu. Dengan cepat Zalsa membalas pesan itu.

Key Zals :

Maaf lo gue terima. Tapi jangan harap lo bisa gue terima lagi. Block!!

Zalsa merasa risih, hatinya masih kacau, tidak ingin lagi hidupnya diwarnai oleh orang yang gak waras seperti Danu. Karena baginya hubungan bukanlah hal main-main.

Tidak ingin larut dalam kegelisahan hatinya, Zalsa membuka grup Line yang diberi nama "GOA (Grup Orang Aneh"

                 Group Orang Aneh

Key Zals : Fans, keluar yuk!!

Fajar : Dari baunya lagi galau nih wkwk

Teddy : Gue jemput ya Sa!

Sita Andara : Gue nyusul sama anak2.

Zalsa segera bersiap, satu-satunya hal yang bisa membuat kegelisahan itu berubah ialah sahabatnya. Kelakuan konyol dari sahabatnya, lawakan receh serta semangat yang diberikan meski tak diutarakan lewat kata.
Zalsa menunggu Teddy yang menjemputnya untuk menuju ke salah satu Mall, jalan-jalan ataupun makan, apapun itu Zalsa hanya ingin lupa dengan luka yang dirasa saat ini.

Halo selamat siang menuju sore
Semoga bahagia selalu ya kalian, liburan mau habis ni :(
Author pengen jalan-jalan kayak Laras gitu tapi nyatanya yang jalan-jalan cuma imajinasi aja wkwk yaudahlah gapapa disyukuri saja.
Oh iya selamat membaca part baru, semoga suka🌹

READ & VOTE !!!!

THANK YOU.

💙

GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang