9. Matt & Mou

388 21 7
                                    

Pagi ini menunjukkan pukul 07.00
Shasha berjalan dengan langkah cepat menuju kelasnya,
Saat ingin masuk kedalam kelas ia dihadang oleh Seno dan Irsyad didepan pintu.

"Password apa?" ujar Seno

"Apaansih, minggir gue mau lewat" bales Shasha judes dengan memutarkan kedua bola matanya.

"Passwordnya dulu baru boleh masuk" sahut Irsyad

Shasha geram, ia mengepalkan tangannya secara cepat dengan mengambil ancang-ancang berlari dan menerobos kedua makhluk itu dari hadapannya.

Ia melangkahkan kaki menuju tempat duduknya.

"Tumben Sha datengnya siang banget" ujar Naya

"Gue kesiangan gara-gara nonton drakor hehe"

"Berisik banget ya padahal masih pagi loh ini" lanjutnya

"Kaya gatau aja biang keroknya tuh ngapain coba Seno nari jaipong" Naya tertawa melihat tingkah absurd Seno yang sedang menari didepan papan tulis yang diiringi dengan gendangan Irsyad.

"Kayaknya Seno sama Irsyad salah masuk jurusan deh" Shaha melihat mereka bergidik ngeri

Shasha menoleh kearah Zian yang sedang menggelamkan wajahnya diatas tas, sambil mendengarkan musik yang berasal dari earphonennya.

Zian terlihat ngantuk sekali pagi ini karena semalam ia bergadang menonton bola sampai habis dan dilanjutkan bermain game sampai waktu pagi.

Pandangan Shasha tak lepas kearah meja Zian.

"ARTIS DATANG MANA SAMBUTANNYA" teriak Rini menggelegar memasuki kelas ia baru saja habis dari WC.

Irsyad menghentikan gendangannya hingga membuat Seno berhenti menari.

"Gua penggemar Rini nomor satu" sambut Irsyad

Rini tidak memperdulikan omongan Irsyad matanya terbelalak melihat Shasha yang sedang memperhatikan Zian tidur ia langsung menghampiri kearah meja Shasha.

Rini menggebrak meja Shasha kencang hingga membuat Shasha terkejut dan menjadi sorotan seisi kelas,
kelas pun menjadi hening seketika.

"Lo ngapain liatin Zian gue" bentak Rini

"Dih siapa juga yang ngeliatin"

"Eh lo jangan bohong ya gua tadi liatin lo liatin Zian, dasar kecentilan lo jadi cewek! Murahan!" ucapan Rini begitu pedas yang membuat telinga Shasha memanas seisi kelas pun shock mendengarnya.

"MAKSUD LO APA!?" Shasha mengebrak meja dan berdiri dari tempat duduknya ia menatap Rini tajam.

Mendengar keributan yang disebelah mejanya Zian menyipitkan kedua matanya melihat kearah meja Shasha.
Kini matanya terbelalak besar melihat Rini yang sebentar lagi akan menampar Shasha.
Zian beranjak cepat dari kursinya menahan tangan Rini yang akan melayang kepipi Shasha.

"Kalian gimana sih orang lagi berantem malah ditontonin bukannya diberhentiin" oceh Zian dengan keadaan menguap ia menatap tajam seisi kelas.

"Gua baru mau berhentiin" ucap Seno dengan polosnya.

"Eh Rin, lo gausah cari masalah disini" ujar Zian menghentakkan kasar tangan Rini yang ia tahan tadi.

"Kok kamu salahin aku sih jelas-jelas dia yang salah dia dari tadi perhatiin kamu tidur, kan aku jadi kesel"

Shasha liatin gua tidur? pikir Zian ia tersenyum sesaat.

Kini Shasha memutarkan kedua bola matanya.

"Kekanakan banget"

"LO NGATAIN GUA KEKANAKAN!?" emosi Rini kini memuncak

"Eh Rin lo itu kelewatan banget tau ga" sahut Naya kesal

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang