MEMORI

5 0 0
                                    

aku terus berjalan sembari memandangi butiran air hujan yang tiada henti jatuh membasahi bumi.

membuatku teringat akan suatu kisah, dimana kala itu hatiku begitu bahagia dan hidupku terasa sangat sempurna.

dimana setiap detik terasa begitu indah, tak ingin dilewatkan ataupun dilupakan.

aku mampu menatap kedua mata hijau itu berjam jam, seakan semua keindahan semesta tersedot kedalam sana.

rambut ikal yang mengagumkan serta kedua cekungan yang tersemat indah di kedua pipi itu terlihat sangat menawan ketika dia tersenyum.

tingkah konyol dan segala hal yang dilakukannya tak henti hentinya membuat bibir ini terangkat,membentuk sebuah senyuman yang amat indah.

tawanya seakan melunturkan semua masalah yang tertimbun. menghangatkan dan mengembalikan semua semangat hidup yang hampir hilang.

semua terkesan begitu sempurna, rasanya aku ingin hidup lebih lama, sebelum hal itu terjadi dan menghancurkan segalanya.

senyum seakan tak pernah lagi terukir di wajahku, setiap detik dalam hidupku terasa seperti mimpi buruk.

dia pergi.

meninggalkan semua yang pernah kami ukir bersama begitu saja.

aku hancur.

seperti tenggelam dalam samudera luas dan enggan untuk bergerak sedikitpun --seperti telah menyerah akan hidup.

semua kebahagiaan seperti lenyap seketika dalam hitungan detik.

dia --sumber bahagiaku-- pergi membawa separuh dari ragaku tepat saat peti itu ditutup rapat.

-f.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAJAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang