warna biru,
dalam langitmu dan langitku berbeda.
jangan paksa aku,
untuk mengadu,
siapa yang paling biru diantaranya.
•
kau ingat hujan?
ya, peristiwa itu datang,
disaat kita sedang bersama.
memelukmu dari belakang,
berlindung dalam selimut hangat.
sampai kita tak sadar,
bahwa petir datang menyambar.
•
kau tahu,
ku tak bisa terus begini.
aku hanya bisa mendekapmu,
dalam pelukan hampa.
sekarang langitku sudah terlalu gelap,
bahkan,
secercah cahaya matahari pun,
tak bisa menyembulkan senyumku.
aku takkan menyesal,
walau langitmu akan semakin biru,
dengan munculnya dia,
matahari lain yang ikut mencerahkan.
•
tak perlu memikirkan aku.
toh, matahariku sudah
mulai tenggelam,
perlahan dilahap oleh petang,
dan meninggalkan bekas malam,
yang tak akan pernah
bertemu kembali,
selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Ada dan Tiada
Poetrybiarkan puisi-puisi ini, menjadi saksi bisu antara problema cinta kau dan aku, yang seharusnya dipersatukan dengan kasih sayang, namun berujung pada rumitnya kisah asmara, sehingga waktu mengulang kembali, dan kita menjadi dua orang asing yang tak s...