M E M O R I E S - #01

2.1K 140 2
                                    

Saat terbangun dari mimpi, jantungku berdegup kencang, dengan nafas yang memburu, keringat dingin mengalir deras dari pelipis dan punggunguku.

"Lagi-lagi mimpi yang sama." gumamku sambil mengelap keringat dari pelipis menggunakan punggung tanganku.

Ku singkirkan selimut yang membungkus tubuhku lalu bergegas ke kamar mandi.

Kaos biru langit yang di balut kemeja putih serta jins berwarna navy menjadi pilihanku saat ini. Setelah merasa rapih aku pun bergegas untuk pergi.











































#







"Huh hari yang menyebalkan." keluh seorang pria jangkung yang sedang berjalan sambil melemparkan kaleng soda kosong kesembarang arah dan ternyata kaleng itu menghantam kepala seorang gadis yang tengah berjalan tak jauh di belakangnya.

"Hey...kau!" teriak sang gadis yang sedang berjalan menghampirinya.

Pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik, karena wajah sang gadis menunjukkan ekspresi yang menurutnya lucu, dia merapatkan bibirnya berusaha menahan agar tawanya tak pecah.

"Kenapa kau tersenyum? Kau pikir ada yang lucu hah?" omel gadis itu dengan wajah yang dibuat marah dan sebal. Sedangkan tangan kanannya memegang kaleng yang tadi di lemparkan oleh pria itu.

Dan akhirnya tawa pria itu tak bisa terbendung. Gadis itu menatap mahluk yang ada di handapannya dengan pandangan heran sekaligus khawatir.

"Heyy... apa yang kau tertawakan?" tanya gadis itu saat pria itu meredakan tawanya.

"Hahaha... ekspresimu sangat lucu dan penampilamu itu." pria itu memperhatikan penampilan gadis itu.

Gadis itu menggenakan kaos pendek berwarna biru polos dengan celana selutut yang longgar dan sandal jepit menjadi alas kakinya dan dengan rambut yang diikat secara asal.

"Memangnya apa yang tak wajar dari penampilanku?" gadis itu menatap si jangkung dengan tajam, sedangkan pria itu hanya terkekeh.

"Hanya orang bodoh saja yang berpakaian seperti ini di malam yang dingin." memang saat ini malam terasa sangat dingin karena angin yang bertiup cukup kencang.

Perlahan pria itu menghampiri sang gadis lalu membuka jaketnya kemudian dia menyampirkan jaketnya di pundak sang gadis. Sedangkan gadis itu hanya mematung karena perbuatan pria itu.

"Nah... kan lebih baik seperti ini." pria itu tersenyum saat jaketnya melekat manis di badan mungil gadis itu.

"Eh.. eh.. kau mau kemana?" tanya gadis itu saat pria itu melangkah meninggalkannya.

"Hmmm... pulang mungkin. Memangnya ada apa?" kata pria itu.

"Ti..tidak. Tapi, bagaimana dengan jaket ini?" pria itu menghela nafas lalu tersenyum.

"Simpan saja, karena aku masih punya banyak di rumahku."

"Dan kalau boleh tau namamu siapa?" tanya pria itu, karena dari tadi dia tak tau dan tak mengenal gadis itu.

"Minju. Kim Minju." jawab gadis yang bernama Minju itu.

"Kalau kau?" tanya Minju kepada pria yang ada di hadapannya.

" Ahn Yujin." jawab pria itu.

"Hmmm... baiklah Minju. Kalau begitu aku pergi dulu." Yujin pun pergi meninggalkan Minju yang mematung di tempatnya.

"Pria yang aneh." gunam Minju,lalu dia pun pergi dari tempatnya.





















#@#


















"Hmm... sepertinya tempat ini tak banyak berubah." ucapku saat tengah duduk di salah satu taman yang sering ku kunjungi jika sedang merasakan kerinduan yang tak terbendung.

"Mungkin saja aku yang merasakan kehilangan." gumamku dengan wajah yang gursa dan mulai mengosok wajahku dengan kedua telapak tanganku.
























#@#




















Pagi yang cerah dan sangat cocok untuk berolahraga di taman. Terlihat pria jangkung bersetelan olahraga sedang melakukan pemanasan di pinggir danau kecil yang berada di tengah taman tersebut. Setelah cukup melakukan pemanasan, pria itu pun melanjutkan dengan jogging.

Saat dia sedang jogging, dia melihat gadis yang tengah menuntun sepedah. Pria itu menghampiri gadis yang tengah menuntun sepedah itu.

"Hey... Minju." sapa pria itu yang ternyata adalah Yujin. Minju menghentikan langkahnya dan menatap Yujin heran.

"Kau siapa? Dan kenapa kau bisa mengetahui namaku?" pertanyaan Minju tadi, membuat Yujin mengrenyitkan kedua alisnya. Pasalnya mereka bertemu sekitar dua atau tiga hari yang lalu dan Minju sudah melupakannya.

"Hey aku Ahn Yujin yang tempo hari melemparmu dengan kaleng soda itu." Minju mengetuk-ngetuk dahinya menggunakan jari telunjuknya seakan dia sedang mengingat kembali.

"Apa mungkin dia amnesia?" gumam Yujin dengan sangat pelan.

"Ohh... kau Yujin yang memberikan jaket itu kan?" Yujin menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Ya. Hmmm... tapi kau tidak apa-apa kan? Tak ada yang sakit kan?" tanya Yujin sambil memegang kepala Minju.

"Hey kau ini kenapa sih?" Minju menjauhkan tangan Yujin dari kepalanya.

"Aku tak apa kok." Minju kembali berjalan dengan menuntun sepedahnya. Yujin yang berada di belakang Minju pun tersenyum lega karena dia tak mengalami amnesia.

"Syukurlah jika kau tak terluka." ucap Yujin saat dia berhasil menyusul Minju dan mereka pun berjalan beriringan.

"Yah.. aku juga bersyukur karena tak terkena gegar otak gara-gara kaleng itu." ucap Minju. Sedangkan Yujin merasa tak enak hati kepada Minju karena dia telah membuatnya terluka.

"Hmmm... kalau begitu aku minta maaf." sesal Yujin dengan wajah penuh penyesalan. Minju menghentikan langkahnya dan otomatis Yujin pun menghentikan langkahnya.

"Sudahlah lupakan saja. Toh aku juga tak terluka parah." Yujin kembali tersenyum karena Minju tak mempermasalahkan tragedy kaleng itu.

"Baiklah. Sebagai permintaan maafku dan aku ingin kita menjadi teman, aku akan mentraktirmu makan siang. Mau tidak?" ajak Yujin dan langsung mendapatkan respon baik dari Minju.

"Sini aku pinjam sepedahmu." Yujin menarik sepedah Minju dan mulai menaikinya.

"Dan kau duduk di belakang." ucap Yujin karena kebetulan sepedah Minju memiliki dua jok. Dan Minju pun menuruti perintah Yujin.

"Siap? Sebaiknya kau berpegangan. Karena aku akan melaju dengan cepat." setelah Minju duduk dan berpegangan pada kedua sisi kaosnya, Yujin pun mengayuh sepedah itu dengan cepat.














.

.

.

.

.



TBC

Vote dan comen nya sangat berarti

Paii paii~~

Memories||JinJoo||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang