M E M O R I E S - #07

551 95 15
                                    

Sesuai janjinya, malam ini Yujin membawa Minju pergi ke bukit yang ada di daerah Paju.

Tapi, tak mudah untuk menpatkan izin dari dokter muda itu. Yujin harus merelakan telinganya pengang akibat ocehan panjang lebar dari Hyewon selama kurang lebih limabelas menit tanpa henti.

















Setelah sampai di pucak bukit, Yujin segera menurunkan Minju dari gendongannya. Gadis itu segera berlari kecil mengitari bukit itu.

Senyum tipis terukir di bibir Yujin, hatinya menghangat melihat Minju yang terlihat sangat senang.

Gadis itu tak dapa menyembunyikan wajah senangnya, matanya berbinar, sesekali dia berteriak dan diiringi tawa yang terdengar ringan di indera pendengaran Yujin.

"Waaa... rasanya senang sekali bisa kembali kemari." Minju mendudukan dirinya diatas rumput yang sedikit terasa basah setelah merasa lelah mengelilingi bukit.

Yujin pun ikut duduk di samping Minju, namun tak lama kemudian dia membaringkan tubuhnya diatas rumput dengan kedua tangan yang direntangkan.

Pria Ahn itu menatap langit, memperhatikan bintang yang bersinar diatas sana.

"Minju, apa kau tau kenapa malam ini bintang-bintang itu terlihat meredupkan cahaya nya?" Minju menatap langit dan Yujin secara bergantian, lalu menggeleng pelan karena tak tau.

Yujin tersenyum tipis sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Karena ada satu bintang yang bersinar sangat terang berada di sampingku, dan cahanya mampu mengalahkan para bintang diatas sana."

Kalimat Yujin berhasil membuat kedua pipi Minju menghangat diikuti rona merah. Dia tersenyum malu.

"Berhentilah membual Ahn Yujin."

"Hey, aku hanya mengatakan fakta yang sebenarnya."

"Terserah kau saja."

Setelah itu hening, tak ada yang mengeluarkan suara. Minju yang sibuk menatap gemelapnya Kota Seoul. Dan Yujin sibuk memperhatikan wajah Minju dari samping.

Yujin tak akan pernah bosan untuk memperhatikan betapa indahnya ciptaan tuhan yang satu ini. Dia telah kehabisan kata untuk mendeskripsikan kecantikan Minju saat ini.

Apa lagi wajah gadis itu terlihat bercahaya, entah itu berasal dari cahaya bulan yang terpantul atau apapun itu, Yujin akan terus mengagumi pahatan tuhan yang satu ini.

Gadis itu membaringkan tubuhnya disamping Yujin dan menjadikan lengan pria itu sebagai bantalnya.

"Yujinnie, apa kau tau berapa banyak bintang disana?" tanya Minju seraya menunjuk para bintang.

"Hmm... entahlah, yang pasti mereka lebih dari satu." jawaban Yujin membuat Minju mempoutkan bibirnya— kesal karena jawaban kekasihnya.

"Hahaha, jangan cemberut seperti itu. Tapi, perlu kau tau Kim Minju, mungkin di langit sana bintang memang banyak, namun mereka tak sebanyak Ahn Yujin yang mencitai dan menyayangi mu. I loveyou more than star in the sky."

Oh, sekali lagi Ahn Yujin telah membuat rona merah di kedua pipi seorang Kim Minju.

"Kau ini..." Yujin mendapatkan beberapa pukulan kecil yang mendarat di dadanya. Dia terkekeh pelan, gemas dengan tingkah malu-malu Minju.

Minju menempelkan pipinya pada dada bidang Yujin, dengan lengan melingkar di perut pria jangkung itu.

Hidung kecilnya menangkap aroma khas tubuh kekasihnya yang selalu membuat Minju nyaman. Matanya terpejam, berusaha mengingat aroma ini.

Memories||JinJoo||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang