M E M O R I E S - #06

532 92 8
                                    

Malam ini angin bertiup cukup kencang. Membuatku memeluk tubuhku sendiri, mencoba menghangatkan diri.

Huh, aku menyesal tak mengenakan jaket saat hendak pergi tadi pagi.

Aku membaringkan tubuhku diatas rerumputan menjadikan kedua lenganku sebagai bantalan. Menatap langit malam bertabur bintang.























Jariku terangkat, menghitung bintang yang berkelip diatas sana.

Terlihat tak ada kerjaan memang, tapi aku selalu melakukan ini jika berada di tempat ini.


































"Duaratus lima" hitunganku terhenti menurunkan lengan ku dan kembali menjadikannya bantakan kepala.

Sejenak aku termenung, menatap kosong langit malam. Jika boleh jujur, bukit ini adalah tempat yang paling tak ingin ku kunjungi sendirian, entah apa alasannya.

Tapi, sepertinya untuk malam ini ceritanya lain lagi. Tiba-tiba saja aku ingin kemari meski hanya sendirian.

###

"Yujinnie, ayo kita pergi ke bukit itu." Pinta Minju, membuat Yujin menghentikan aktifitas mengupas kulit apel.

Pria itu menatap Minju dengan kedua alis yang berkerut, diikuti helaan napas pendek. Yujin meletakan apel yang baru ia kupas setengahnya diatas piring yang berada di nakas.

"No, big no. Kamu ingat satu minggu yang lalu? Kau memaksaku untuk pergi ke taman rumah sakit dan setelah puas bermain kau langsung drop lalu aku mendapatkan omelan panjang lebar dari Kwangbae." Yujin masih ingat, telinganya terasa gatal sekali saat Hyewon mengomelinya dengan sederet kalimat medis yang sama sekali tak ia pahami.

Minju memasang wajah cemberut karena permintaannya langsung di tolak.

"Ayolah, sekali saja... aku sudah lama tak pergi kesana." gadis itu memasang wajah sememelas mungkin, berharap Ahn Yujin mengabulkan permintaannya.

"No, I can't." tegas Yujin. Dia kembali melanjutkan mengupas kulit apel yang sempat tertunda.

"Yujin..."

"..."

Dia mengabaikan Minju yang tengah menggoyangkan lengan Yujin.

"Come on. I'm so boring, cause everyday stay here. I wanna saw dark blue sky and a little star." bisik gadis itu pelan, namun Yujin dapat mendengar jelas apa yang Minju katakan.

Lagi-lagi Yujin menghentikan kegiatan mengupas kulit apel yang tinggal sedikit lagi, lalu dia menatap Minju dengan sedikit rasa bersalah karena tak bisa mengabulkan permintaannya.

Dia mengusap lembut pucak kepala Minju, setelah meletakan apel diatas nakas.

"Mian, bukannya aku tak ingin membawamu kesana. Aku tau kamu sangat bosan berada disini. Tapi, semua ini demi kesehatanmu juga." ucap Yujin penuh kelembutan di setiap katanya, berharap kekasihnya dapat mengerti.

Minju tau ini juga demi dirinya sendiri. Tapi, ayolah berbaring diatas ranjang selama berhari-hari tanpa melakukan kegiatan apapun rasanya sangat membosankan sekali.

Minju tersenyum kecut, karena harapannya untuk keluar dari ruangan ini sepertinya tak ada.

"Baiklah aku mengerti." Minju berbalik membelakangi Yujin, menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.

Melihat Minju seperti itu membuat Yujin mendesah pelan dan menggeleng pelan.

Ini yang Yujin suka dari Minju, dia selalu terlihat menggemaskan jika sudah berperilaku ke kanak-kanakan.

"Okey, okey... nanti malam kita pergi kesana. Aku akan meminta izin pada Kwangbae."

Seperkian detik setelahnya, gadis itu langsung membalikkan badan nya dan menatap Yujin dengan mata yang membulat dan berbinar.

'Ahh... Menggemaskan.' batin Yujin.

"Benarkah?" ucap Minju semangat.

Yujin mengangguk sambil tersenyum lembut sehingga lesungnya terlihat jelas.

"Yeah... terimakasih Yujinnie." Minju sedikit berteriak sambil memeluk Yujin.

"Iya, iya." Yujin mengusap telinga nya yang pengang karena jeritan Minju.

Si gadis Kim melepaskan pelukannya dan dengan cepat mengecup singkat pipi Yujin.

"Nah, sekarang lebih baik kau tidur. Aku akan mencari Hyewon dulu." setelah menyelimuti Minju Yujin beranjak dari duduknya berniat mencari dokter berwajah datar itu.

Namun baru satu langkah tangannya di cekal oleh Minju, membuat Yujin membalikkan badan, menatap gadis itu dengan satu alis terangkat.

"Jangan terlalu lama." pria itu terkekeh kecil, melepaskan cekalan Minju lalu menggenggam tangan gadis itu lembut.

"Ayolah, aku hanya akan pergi ke ruangannya dan itu tak lama." Yujin menggusak gemas rambut Minju menggunakan tangannya yang bebas, membuat Minju mempoutkan bibirnya.

'Ya tuhan—'

"Aku pergi dulu."

Secepat kilat Yujin mengecup bibir yang selalu menggoda nya. Lalu segera pergi meninggalkan Minju yang masih mencerna apa yang barusan terjadi.




.
.
.
.
.

TBC~

HC kaga kelamaan kan update nya?



Eh... HC  mau kasih spoiler dikit kaga apa kan?



Jadi, spoiler nya...


























Tinggal beberapa part lageh, ni ep'ep tamat.







Yeahh~~












Udah, gitu doang kok

Dadah eperibadeh~~

Memories||JinJoo||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang