Chapter 5 -Miss U-

1K 33 3
                                    

WARNING!

- Mature.

❄❄❄

Dua tahun kemudian.

Selama dua tahun itu juga, kehidupan Rain perlahan-lahan. berubah. Gadis itu lebih banyak melamun akhir-akhir ini. Rain menjadi lebih sensitif, berbeda dengan sebelumnya memiliki sifat yang dingin.

Jika, dua tahun yang lalu, Rain sering berkencan dengan seorang wanita, maka kali ini ia pergi ke club hanya untuk menjadi Disc Jockey dan mengobrol dengan Jhope. Rain lebih sering menghabiskan waktunya di apartement. Menyendiri dan merenungi apa yang telah dia lakukan di masa lalu. Termasuk pada Jimin.

Sudah dua tahun ini juga Rain tidak melihat ataupun mendengar nama itu. Pernah sekali ia berdiri di depan Apartement yang di tempati Jimin, seharian. Pun orang yang ditunggunya tidak pernah keluar dari sana.

Sampai ia mendapat kabar kalau Jimin sudah tidak tinggal lagi di sana. Sejak saat itu Rain terus dirundung rasa bersalah. Gadis itu merasa kosong. Jimin maupun Zhea, keduanya menghilang entah ke mana. Benar-benar kesepian dan untuk menghibur diri agar tidak terlalu terpuruk, Rain pergi ke club menemui Jhope sabagai teman bicaranya.

Seperti saat ini, setelah tiga hari tidak pergi ke club. Rain kembali menghibur penikmat musik DJ-nya.

***

"Wine?" tawar Jhope ketika Rain menghampirinya di meja bar. Rain menggeleng.

"Aniy. Berikan aku jus lemon saja, Hyung," ucap Rain.

Jhope mengangkat satu alisnya. Menatap Rain, heran. Rain mengangguk membenarkan ucapannya. Tumben sekali?

"Baiklah, tunggu sebentar," pintah Jhope.

Rain menarik napas dalam, lalu mengeluarkannya pelan. Manik legamnya melirik kursi yang ada di sampingnya. Kursi bar yang dulu di duduki Jimin saat pertama kali mereka bertemu. Mengingat itu membuat hatinya terasa seperti disengat kecil.

Ia jadi sensitif lagi, dengan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menghapus titik air mata yang keluar di sudut matanya.

"Ini jus lemonmu." Jhope menyodorkan segela jus lemon padanya.

"Gomawo," ucapnya dan langsung menyeruput jusnya, membasahi tenggorokan yang terasa mencekat.

"Tumben sekali kau tidak meminta alkohol padaku?" tanyanya heran.

"Hanya tidak ingin saja. Lagi pula alkohol tidak baik pada masa suburku," ucap Rain yang membuat Jhope tercengang mendengarnya.

"Apa kau mengalami siklus bulanan juga?" tanya Jhope berbisik.

Pasalnya ia sangat terkejut. Orang seperti Rai, bisa saja melakukan penyuntikan untuk menghambat siklus bulanan, agar mereka bisa total menjadi seperti yang mereka inginkan. Tidak mengalami masa datang bulan seperti seorang pria. Jadi cukup mengejutkan juga kalau Rain tidak melakukan itu.

"Yak! Apa maksudmu? Kau pikir aku apa? Yah, jelaslah aku mengalaminya setiap bulan," ketusnya jengkel. Pertanyaan Jhope seolah menghinanya.

"Memang, aku menjalani hidup yang salah, tapi kalau untuk hal seperti itu, aku tidak bisa merubahnya ... begitu juga bagian tubuhku." Rain mengucapnya pelan dengan kepala sedikit menunduk. "Aku tidak segila orang-orang yang kau pikirkan. Meskipun hidup seperti ini, aku tetap menjaga tubuhku," lanjutnya dengan bibir memberengut.

"Hehe. Iya, maaf-maaf. Memang benar, sih, kau menjaga tubuhmu dan itu terlihat jelas di balik kaos hitammu." Jhope mengacung dagu menunjuk bagian dada Rain.

Transgender [Completed] Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang