Sketch 2

649 131 10
                                    

Umji menyesal beribu-ribu kali, kenapa ia tidak menitipkan tasnya saja pada Eunseo kemarin. Ia juga menyalahkan dirinya sendiri karena sembarangan meletakkan buku sketsanya sebelum pergi ke ruang guru. Belum lagi bagaimana nanti kalau ia harus berhadapan dengan Vernon? Rasanya Umji ingin resign saja dari kehidupan smanya.

Mungkin terdengar berlebihan tapi umji benar-benar tidak tahu harus berbuat apa jika nanti bertemu dengan Vernon. Dan sepertinya Umji tidak akan beranjak dari bangkunya salama seharian sampai jam pulang nanti. Namun takdir berkata lain.

"Ji ngantin yuk!" ajak Sinb tepat setelah bel istirahat berbunyi.

"Kalian aja deh, gue mager."

"Ayolaa~" Sinb mulai menarik-narik tangan Umji agar gadis itu mau bangun dari kursinya.

"Iya iya gue ikut." ujar Umji pasrah. Sinb tersenyum lalu menggandeng tangan Umji menyusul Eunseo dan Dahyun yang sudah jalan duluan menuju kantin.

"Gue mau pesen mie ayam, lo mau pesen apa ji?" tanya Sinb setelah mereka sampai di kantin.

"Gue apa aja deh, samain kayak lo."

Sinb pun segera memesan dua mangkuk mie ayam untuk mereka.

Siang itu kantin memang sedang ramai-ramainya. Sinb dan Umji bingung harus makan dimana karena semua kursi sudah terisi penuh.

"Sinb, Umji, sini udah gue tempatin!" panggil Eunseo sambil mengangkat lengan panjangnya yang menjulang. Mereka pun segera menghampiri meja yang telah diisi oleh Eunseo dan Dahyun.

"Gila kantin rame parah!" keluh Sinb sambil duduk di samping Dahyun. 

"Untung gue sama Eunseo udah duluan tadi."

"Yaudah kuy lah makan!" ujar Eunseo yang sudah tak sabar ingin menyantap makan siangnya. Mereka berempat pun makan sambil sesekali mengobrol satu sama lain.

"Eh cewek-cewek, gue ikut gabung ya." ujar Seungkwan yang tiba-tiba duduk di samping Sinb.

"Gak boleh." ucap Sinb galak.

"Pelit lo bih!" balas Seungkwan.

Kemudian mereka saling menjulurkan lidah meledek satu sama lain.

"Kalian kalo berantem terus nanti jodoh loh." ujar Dahyun yang sudah muak melihat pertengkaran kedua temannya tersebut.

"Amit-amit.. Amit-amit.." ucap keduanya sama-sama mengetuk-ngetuk kepala lalu mengetuk meja.

"Eh non sini!" panggil Seungkwan pada seseorang yang berdiri tak jauh dari meja mereka.

"Gue boleh gabung nih?" Tanya orang tersebut sesampainya ia di meja Sinb cs.

"Boleh lah bule." jawab Sinb manis, berbeda dengan sikapnya pada Seungkwan.

Umji yang merasakan seseorang duduk di sampingnya refleks menengok. Seketika matanya bertemu lagi dengan mata beriris coklat yang membuatnya meleleh seperti coklat setiap kali melihatnya. Pemiliknya menatap Umji dengan hangat lengkap dengan senyuman tipis terukir di wajahnya yang tampan. Dan rambutnya yang berantakan, ah Umji semakin gila saja.

 Dan rambutnya yang berantakan, ah Umji semakin gila saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cotton Candy 一 verji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang