"8"

1.3K 219 71
                                    

Pagi ini kyungsoo berjalan santai sendiri menuju halte bis, dengan tas punggung ia bernyanyi riang sesuai pijakan sepatunya. Hanya sendiri,
Kyungsoo sudah terbiasa semenjak jongin pergi ke sekolah menggunakan motor bersama jennie.

Ia tak masalah akan hal itu, bukankah nantinya memang kyungsoo akan pergi? Sehingga bila jongin begitu tak lagi menjadi masalah.

Ia juga tak perlu khawatir jika jongin akan melupakan dasinya lagi karena kyungsoo sudah membeli dasi lagi yang ia simpan selalu di tas jongin, sehingga jika nanti bila jongin lupa maka ada cadangan dalam tas yang siap digunakan

Namun ketika asing bersenandung, tiba-tiba tubuhnya sedikit terhuyung kebelakang ketika seseorang menarik tas nya begitu saja

"yak! Kenapa tak menungguku?" kyungsoo hanya diam terheran ketika jongin tiba-tiba ada dihadapannya "kemana motormu?" tanyanya bingung

"ada"

"lalu kenapa-"

"aishhhh aku ingin pergi naik bis lagi, bukankah kau bilang jika kita pergi diantar ahjusi maka kita akan datang tepat waktu disekolah? Ayooo!! Sebelum ahjusi pergi meninggalkan kita" jongin menarik lengan kyungsoo dengan semangat. Bahkan sifat jahilnya muncul kembali sehingga mereka pun kini berlarian bersama saling mengejar satu sama lain dengan tawa yang begitu terdengar membahagiakan

Sesampainya mereka di bis, mereka kembali seperti biasa, duduk dikursi favorit. Yaitu disamping jendela, sehingga menertawakan orang lain sepertinya akan kembali mereka lakukan

"kyung.. Hari ini jadwal aku berlatih basket"

“iya aku tau” jawab kyungsoo dengan mata yang masih tertuju pada jalan yang menyejukkan

“bisakah kau menonton?” tanya jongin sedikit ragu. Hanya takut jika sang sahabat akan menolak

“bukankah aku memang suka menonton?” kali ini kyungsoo melepas pandangan jalannya menjadi menatap pada sahabat disamping

“kau menonton untuk chanyeol sunbae, kali ini aku ingin kau menonton untukku saja. Hanya kali ini, karena nanti latihan sekaligus penentuan untuk anggota yang akan mengikuti lomba. Aku ingin ikut, dan aku ingin kau mendukungku” jongin memohon dengan tangan yang ia mainkan layaknya anak kecil yang sedang gelisah. Bahkan matanya tak berani menatap mata bulat disamping

Lama hening tak ada jawaban, kyungsoo pun tersenyum dengan tangganya meraih tangan jongin yang berpaut “Aku akan datang menonton..” jongin masih engan menatap dan terus menunduk

“untukkmu..” mata elangnya seketika berbinar senang dengan kepala mendongak berani menatap mata sahabat yang tengah tersenyum manis padanya

“Jinjja??????” kyungsoo mengangguk membenarkan, meski hatinya berkata lirih “aku memang selalu datang untukmu jongin, bukan untuk chan oppa atau lainnya.. aku selalu datang dan mendukungmu. Kau saja yang tak tahu”

Jongin tak dapat menyembunyikan kebahagiannya, karena setelahnya ia terus saja tersenyum senang bahkan ketika mereka sudah sampai dikelas

“Jongin, kau baru datang?” tanya irene teman kelas mereka

“ne, ada apa?”

Kyungsoo tak ingin ikut campur, jadi dia lebih memutuskan untuk melanjutkan langkahnya menuju bangku. Karena ia juga sepertinya sudah menduga apa yang akan jadi perbincangan jongin dan irene disana. Tentu saja jennie, irene adalah adik kelas yang paling dekat dengan jennie. Dengan begitu, tentu saja mereka pasti akan membicarakan mahkluk cantik itu

“tadi jennie eonnie datang, ia menanyakanmu. Apa kau tak ke sekolah bersamanya?” irene bertanya namun dengan matanya yang melirik tak suka ke arah dimana kyungsoo tengah terduduk

Half year of living bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang