0. Prologue

675 71 5
                                    

"Kakek, perjodohan itu apa?"

Seorang gadis kecil menatap kakeknya dengan penuh tanda tanya. Mata bulatnya itu berkedip-kedip. Sang kakek menatap balik dengan senyum di wajahnya. Ia berlutut untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

"Perjodohan adalah ikatan pernikahan dimana laki-laki dan perempuan sudah ditentukan untuk bersama meskipun mereka belum pernah saling mengenal," jawab sang kakek sambil mengelus pelan rambut hitam gadis kecil itu.

"Apa itu termasuk pemaksaan?" tanya gadis itu lagi.

Sang kakek menggaruk pipinya yang tidak gatal, lalu tersenyum lagi. "Pemaksaan yang bersifat baik itu tidak masalah, Siyeon. Laki-laki dan perempuan akan dijodohkan jika pihak keluarga saling setuju. Menurut kakek, itu bukan hal yang buruk," jawab kakek pada gadis kecil yang ternyata bernama Siyeon.

"Apa bisa bahagia?"

"Tentu saja bisa. Pasangan yang dijodohkan adalah orang pilihan, bukan sembarangan."

"Bukankah pernikahan harus saling mencintai? Seperti mama dan papa,"

"Benar, Siyeon. Tapi tidak ada salahnya jika saling mencintai setelah menikah karena dijodohkan. Mereka akan tetap bahagia. Jika salah satu tidak mencintai pasangannya, itu baru hal buruk."

"Berarti benar-benar tidak masalah, Kek?"

Sang kakek memegang pundak Siyeon dengan kedua tangannya. Ia menatap Siyeon dengan lembut. "Tidak usah terlalu dipikirkan. Siyeon baru masuk sekolah dasar. Siyeon akan mengerti setelah besar nanti," jawab sang kakek lalu tersenyum.

Gadis kecil itu mengerjapkan matanya lagi. "Apa kakek ingin menjodohkan Siyeon?" tanya Siyeon.

Kakeknya tertawa kecil. "Kenapa Siyeon bisa bicara seperti itu?" ia malah balik bertanya.

Siyeon terlihat gelisah. Kedua bola matanya melirik ke mana pun secara bergantian. Kakeknya hanya bingung melihat tingkah cucunya yang aneh ini.

"Siyeon mendengar percakapan kakek dengan teman kakek. Kakek bilang setuju untuk menjodohkan Siyeon dengan anak bernama Jeno," ucap Siyeon lalu menunduk malu.

Sang kakek sedikit terkejut dengan ucapan cucunya. Ia tidak menduga kalau Siyeon mendengar percakapannya dengan sahabat lamanya yang baru ia temui.

"Siyeon 'kan tidak tahu Jeno seperti apa." ucap Siyeon pelan lalu menatap kakeknya dengan sedih.

Kakeknya kembali mengelus rambut Siyeon lalu tersenyum hangat. "Suatu saat kakek akan mempertemukan Siyeon dengan Jeno. Dan kakek yakin, Siyeon akan suka Jeno. Dia anak yang sangat baik!" jawab sang kakek dengan bersemangat.

"Bukankah Siyeon menyukai orang yang baik? Jadi Siyeon tidak perlu khawatir." ucap sang kakek yang kini mencubit pipi Siyeon dengan pelan.

Siyeon menatap sang kakek dengan pandangan penuh cemas.














"Kakek, lalu bagaimana kalau Jeno tidak suka Siyeon?"














ramuancinta 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ramuancinta 2019

A Boat Needs Something | Jeno X SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang