Permen;

164 37 9
                                    

Kemarin Kuroo habis dapat permen banyak banget dari tantenya. Pas banget permen yang dikasih itu permen kesukaan Kuroo.

"Pokoknya gue nggak mau bagi-bagi ke yang lain." Kuroo bertekad kuat dalam hati. Demi permen kesukaan ia rela dicap pelit oleh teman-teman sesama penggemar permen.

Di sampingnya Kenma yang sedang bermain game mengernyitkan dahi heran. "Pelit amat lu jadi orang."

Kuroo nyengir. "Bukannya pelit, Ken. Gue dendam aja gara-gara kemaren."

Rasa penasaran mulai menghampiri Kenma. "Kemarin ada apa emang?"

"Gue makan permen kan di depan anak-anak yang lagi main bola. Nah, mereka liat terus minta. Berhubung gue baik gue kasih mereka masing-masing satu. Eh nggak taunya yang lain pada ikutan ngumpul terus minta permen ke gue," jelas Kuroo panjang lebar.

Kenma tidak berkomentar, ia memilih untuk menelepon seseorang. Setelah selesai, ia berbalik dan menghadap Kuroo.

"Keponakan gue udah gue suruh ke sini, entar bagi-bagi permennya, ya," kata Kenma dengan wajah datar.

"Anjeng."

Seketika Kuroo nyesel suka sama Kenma.

kesialan kuroo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang