Keesokan harinya sebelum memulai pelajaran, Drikan pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku. Tepat berada di muara koridor, Drikan melihat seseorang yang sedang duduk di kursi samping pintu perpustakaan.
Waktu yang pas. Ujarnya dalam hati.
Drikan mempercepat langkahnya dan menggenggam erat buku yang sedang dia pegang, berharap agar buku itu bisa ia jadikan sebagai senjata.
Plak!!
"Gue kan udah bilang, gausa lu deket-deket Aiko!"Bentak Drikan.
"Ya terus kenapa kalo gue deketin dia?salah?" balas seseorang yang tadi dipukul oleh Drikan, dia berdiri sambil membusungkan dadanya.
"Gue selalu ngalah buat lu, lu udah ambil Nadin dari gue, apa masih ga cukup?!"ucap Drikan sangat kesal.
"Nadin emang cantik, tapi dia itu bodoh, ceroboh,dan malu-maluin"balasnya memperjelekkan dunia yg pernah Drikan jaga.
Bugh!! Bugh!!
Dua pukulan mendarat tepat dipipi Kiri, darah segar mengalir dari sudut bibirnya.
"Emang Bang*** lu ya!! Kalo dulu lu cuman mainin doang, gausa lu deketin, gue ngalah gue kira lu bakal bener, ternyata nggak" Drikan emosi, dia mengambil ancang-ancang untuk kembali menyerang, sayang serangannya itu berhasil ditahan.
"Mau gue bahagiain, mau nggak itu terserah gue, yang penting lu ga bahagia" ucapnya santai, dengan senyum miring.
"Gue ingetin lagi ya sama lu,deketin Aiko gue abisin lu!" ancam Drikan dan melepaskan kerah baju cowo itu.
Drikan pun pergi meninggalkan cowo itu sendirian merasakan kesakitan karna dipukul oleh Drikan.
Dan akhirnya Drikan tidak jadi mengembalikan buku yang ia pinjam, karna rusak.
"Drik lu abis darimana? Gue cariin juga" ucap Nikol yang memang mencari Drikan bersama Iqbal.
"Ada apa?" tanya Drikan.
"Nggakpapa sih, bentar lagi pelajaran olahraga, lu ga ganti baju" ucap Iqbal.
"Ini baru pengen ganti" jawab Drikan dan langsung meninggalkan Nikol dan Iqbal.
Materi pelajaran olahraga kali ini adalah basket, kami berkumpul di lapangan melakukan pemanasan dan sebagainya
"Drik oper bolanya ke gue"pinta Iqbal.
"Ambil-lah dari gue kalo bisa"balas Drikan sambil menunjukan skill bermain basketnya.Alhasil Iqbal menyerah karena tidak bisa merebut bola dari tangan Drikan.
"Kol lu ga mau bantu gue ambil bolanya?"tanya Iqbal kecapean."Lu mau rebut tuh bola dari si Drikan? Gue mah ogah, tuh orang kan anak basket, skill nya juga beda ama lu"balas Nikol yang dari tadi menonton mereka berdua bermain.
"Setidaknya diriku pernah berjuang, meski tak pernah ternilai dimata-mu"ucap Iqbal dan langsung mengejar Drikan lagi.
Nikol yang mendengar kata-kata Iqbal tadi membuat dirinya sedikit jijik.
"Nikol, Drikan jago banget ya main basketnya"ucap Aiko kagum.
"Iya, dia emang hobi main basket dari kecil, bosen gue liat dia main"
"Lah kenapa? Dia kan keren"ucap Aiko dan memberi tepuk tangan ke Drikan karena dia memasukkan bolanya ke ring.
Tak lama kemudian sebuah bola futsal mengarah ke kepala Aiko.
JEBRREEDD!!!
Aaauuuhhhhh. Ucap Aiko dalam hati menahan sakit kepalanya.
"Eh sorry sorry, gue ga sengaja"ucap seorang siswa meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
DrikanAiko
Teen Fiction"Kau indah bagai bunga,Aku yang seperti lebah jika tanpamu apa aku masih bisa seperti ini?"ucap Drikan.