Udara dingin Kota Bandung sangat menusuk tubuh pagi ini, meski sudah memakai sweater, tetapi masih bisa dirasakn oleh Aiko udaranya.
Apa aku kepagian ya datangnya. Ucap Aiko menundukkan kepalanya sambil berjalan.
Seperti ada yang sedang berada dibelakang Aiko dan mengikutinya, ia berusaha berjalan menyamai langkah Aiko, alhasil ia dapat membuat Aiko melihatnya dan berhenti.
"Oh jadi ini cewe baru yang so genit, deket-deket sama Drikan"ucap cewe yang tidak dikenal Aiko yang menghalangi jalan Aiko sendirian.
"Maksud kamu apa? Aku nggak ngerti sama yang kamu bilang"balas Aiko pura-pura tak tahu.
"Eh lu ga usah pura-pura so polos deh, gue pen liat, cewe genit kaya ini kaya lo apa bisa dapetin hati si Drikan"ucap Nadin dengan senyum mengangkat dari sudut bibirnya.
Keduanya tak melihat bahwa sosok Drikan berjalan ke arah mereka, dan langsung merangkul Aiko.
"Ngomong apa lu tadi? Gausa lu berani ngomong gitu lagi ke pacar gue"ucap Drikan yang membuat Nadin dan Aiko terkejut dengan pernyataannya.
Hah? Maksudnya apa Drikan ngomong kaya gitu? Tanya Aiko dalam hati, yang membuat Aiko tak tahu harus berbuat apa.
"Maksud kamu apa Drikan? Kamu udah ga sayang sama aku?!"sentak Nadin yang tak dihiraukan oleh Drikan.
"Lu siapanya Drikan?!"ucap Nikol menghampiri mereka bertiga.
"Lu siapa gue,lu gausa ngelindur,dan gue kasih tau sekali lagi,kalo lu berani kaya gini lagi ke Aiko,liat aja!"bentak Drikan, membuat Nadin merasa takut,selama ini Nadin tak pernah melihat Drikan menyentaknya,karna ia adalah sosok yang humoris dimatanya.
"Gue tau lu masih suka kan sama gue, lu masih sayang kan sama gue? Apa mungkin lu pacarin dia cuman terpaksa, atau ga lu cuman mainin dia, padahal lu ga bisa lupain gue Drikan"ucap Nadin dengan sangat jelas terdengar ditelinga Drikan dan Aiko,Nikol dan yang mendengar hanya bisa menghela nafasnya.
"Ayo Ko, gausa lu ladenin orang kaya begini"ucap Drikan melepaskan rangkulannya dan menggenggam tangan Aiko.
Drikan menarik tangan Aiko mengajak ia pergi dari Nadin,melihat tangannya yang digenggam Drikan, Aiko tak tau apa yang sedang ia rasa.
Hera yang hanya bisa melihat kedua temannya itu bergandengan tangan.
"Lu pen juga? Sini gue pegang tangan lu juga Her"ucap Nikol yang ingin menyentuh tangan dingin Hera.
"Gue tampol lu ampe berani megang tangan gue"ancam Hera ke Nikol dan langsung pergi mengikuti Aiko dan Drikan.
"Hahaha canda elah"balas Nikol dan ikut pergi menyusul Drikan dan Aiko.
"Hmmm Drikan?"tanya gugup Aiko.
"Apa?"balasnya
"Ini sampe kapan tangan aku kamu pegang, daritadi diliatin ama murid lain"ucap Aiko yang membuat Drikan berhenti dan menatapnya.
Tetapi tak disangka Drikan semakin mengencangkan genggamannya.
"Nggakpapa mereka liatin gue megang tangan lu, asalkan gue ga liat tangan lu dipegang sama yang lain"balas Drikan dengan muka datarnya.
"Kenapa emangnya?"tanya Aiko melihat ke arah wajah datar Drikan.
"Karena gue ga kuat ngeliat lu sama yang lain"balas Drikan membuat Aiko terkejut akan kata-katanya.
Memang sejak kejadian tadi, banyak sekali para siswa yang kepo ingin tahu apa yang terjadi tadi.
"Terus aja pegangan tangan, anak orang ga buta!"ucap Nikol yang menahan tawanya bersama Hera.
KAMU SEDANG MEMBACA
DrikanAiko
Teen Fiction"Kau indah bagai bunga,Aku yang seperti lebah jika tanpamu apa aku masih bisa seperti ini?"ucap Drikan.