chapter 1

60 7 0
                                    

Pagi yang indah dengan sambutan kicauan burung yang merdu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang indah dengan sambutan kicauan burung yang merdu. Seorang gadis dengan rambut coklat bangun dari tidurnya. Dia menatap jamnya.

"Masih ada waktu 30 menit lagi untuk ke sekolah" katanya. Dia segera berdiri dan mencuci muka. Dia menyiapkan bukunya dengan cepat lalu pergi mandi. 10 menit terlewatkan. Gadis itu menuruni tangga nya.

"Ohayou Osamu-nii" kata gadis itu dengan wajah datar. Dia segera duduk lalu memakan sarapannya.

"Ohayou mou yaomi-chan~" katanya. Ya, nama hadis itu adalah dazai yaomi. Mereka adalah sepasang kembaran yang memiliki serat yang berbeda jauh. Setelah selesai makan mereka mulai berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah mereka disambut oleh teriakan perempuan. Ya, siapa lagi kalau bukan Fangirl nya dazai Osamu. Yaomi hanya berdecak kesal lalu pergi meninggalkan kakaknya.

Sesampainya di kelas. Dia langsung duduk di kursinya. Dia menatap lapangan sekolah dari jendela. Disaat yakni sedang berada di lamunannya. Tiba-tiba ada yang memeluk dari belakang.

"Ohayou yaomi-chan!" Sapanya dengan semangat. Sementara yaomi hanya mengangguk. Yaomi memang terkenal dengan sikapnya yang dingin dan cuek.

"Dinginnya~ aku ini sahabatmu lo! Sahabatmu dari SD" katanya yang masih melingkarkan tangannya di leher yaomi.

"Lalu?" Kata yaomi.

"Hee~ dinginnya" kata sahabatnya. Nakamura Mariko. Mariko sudah biasa dengan sikap yaomi yang dingin bagaikan es. Suara dobrakan pintu terdengar yang membuat seisi kelas tersentak. Pria berambut oranye itu datang dengan keadaan emosi.

Namanya nakahara chuuya.

"Lihat yaomi-chan~ itu orang yang kau sukai bukan?" Bisik Mariko di telinga yaomi. Yaomi hanya berdecih. Sementara Mariko hanya terkekeh.

Yaomi dan chuuya kebetulan juga duduk bersampingan. Tidak, mereka tidak satu meja. Seperti orang Jepang pada umumnya. Mereka memiliki 1 meja yang terpisah. Terkadang juga ketika yakni sedang suntuk di saat pelajaran dia melirik chuuya diam-diam. Untung saat itu chuuya tidak merasakannya.

"Yaomi-chan, kau tau? 2 hari lagi akan ada hari Valentine lo~ disaat itu kau harus mengatakan perasaanmu padanya" kata Mariko. Lagi-lagi yaomi mencuri pandang kepada chuuya. Temannya hanya bisa tersenyum atas tingkah sahabatnya ini.

"Bagaimana jika aku ditolak?" Tanya yaomi. Mariko menggeleng.

"Aku sangat yakin dia tidak akan menolakmu" kata Mariko dengan sangat yakin. Sementara yaomi hanya bisa memikirkan bagaimana nantinya.

"Akan aku pegang kata-katamu" kata yaomi dengan nada yakin walau wajahnya itu terlihat datar. Tapi Mariko sadar bahwa ada semburat kecil yang muncul di pipinya. Mariko menanggapi yaomi dengan mengangguk.

"Kau ingin membuatnya sendiri atau membeli coklatnya saja?" Tanya mariko padaku. Yaomi menggeleng.

"Aku ingin membuatnya sendiri" kata yaomu.

"Oh ya? Kalau begitu ini resepnya" Mariko memberikan 1 kertas kepada yaomi. Yaomi segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas.

 Yaomi segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaomi POV

Akhir-akhir ini aku melihat banyak perempuan yang mendekati chuuya. Jujur aku merasa cemburu dengan hal itu. Sementara aku yang bukan siapa-siapa nya hanya bisa melihatnya dari jauh.

Haru valentine nya itu besok. Tapi aku tidak tahu ingin berbicara apa nantinya. Tolong terimakasih coklat ku aku mencintaimu? Begitu? Kurasa tidak.

"Yaomi-chan~" panggil Osamu-nii dari luar. Aku menghampirinya. Hari ini Mariko tidak datang jadi aku sendirian di kelas.

"Ada apa?" Tanyaku. Tapi bukannya dazai menjawab dia malah menariku. Dia membawaku ke atap sekolah.

"Hey! Ada apa membawaku kesini!?" Tanyaku emosi.

"Tenang dulu yaomi-chan" kata Osamu-nii.

"Jadi? Ada apa?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Aku tau kalau kau mencintai chuuya" kata Osamu-nii. Ah aku hampir lupa. Mereka selalu berantem dimanakah dan kapanpun ketika bertemu.

"Lalu?"

"Apa kau yakin akan tetap mencintainya? Bagaimana jika kau ditolak?" Aku menggigit bibir bawahku sambil memegang rokku erat-erat. Aku juga sedikit menundukkan kepalaku.

Perkataan Mariko dan Osamu-nii beda jauh. Perkataan mereka berkebalikan. Jadi? Aku harus memilih siapa? Aku harus mempercayai siapa?

'jadilah dirimu sendiri yaomi-chan. Bahkan jika kau harus tidak mempercayai sahabatmu atau keluargamu. Setidaknya kau sudah menjadi dirimu sendiri. Aku sangat sedih ketika kau tidak menjadi dirimu sendiri dan malah mendengarkan ucapan orang lain yang membuatmu seperti ini. Tentukan pilihanmu! Apapun pilihanmu aku akan tetap... ah tidak tapi selalu mendukungmu' ucapan sahabat lamaku yang sudah mati terngiang di kepalaku. Benar juga. Dan aku lebih memilih ucapan Mariko.

Gomen ne Osamu-nii, tapi aku lebih mempercayai ucapan Mariko dari pada dirimu.

"Osamu-nii, aku masih yakin bahkan sangat yakin kalau aku tidak akan ditolak! Aku... Kau tau kalau aku sangat mencintainya bukan?" Kataku sambil menatapnya yakin. Osamu-nii menatapku lamat-lamat lalu menghela nafas.

"Baiklah jika itu keputusanmu" katanya lalu mengelus rambutku lembut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

TBC

valentine day ||chuuya x yaomi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang