chapter 3

48 6 0
                                    

Gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gugup

Satu kata untukku.

Gugup

Ya! Aku sangat gugup

Bagaimana ini!? Semuanya sudah mengasih coklat ke orang tersayang mereka. Sementara aku? Aku tidak memberikannya. Aku sangat-sangat gugup.

"Chu-chuya..." Sesaat aku sadar kata-kataku tergagap. Aku langsung berdehem lalu menatapnya tegas.

"Bisa kita berbicara hanya berdua chuuya?" Tanyaku padanya. Chuuya yang sedang memakan roti hanya menatapku malas.

"Nanti saja" katanya. Ya ampun dia sangat menjengkelkan.

"Tapi ini masalah penting walau mungkin bagimu tidak terlalu penting" kataku. Dia mengerutkan dahinya lalu berdiri. Aku memundurkan langkahku karena dia terlalu dekat denganku. Jantungku berdegup kencang.

"K-kita bicara di tempat sepi" kataku. Sial! Kenapa aku tergagap?

Dia berjalan mendahuluiku. Sementara aku berjalan mengikutinya dari belakang. Akhirnya kami sampai di taman. Disini taman sekolah selalu sepi.

"Jadi? Ada apa?" Tanyanya yang sudah berada di hadapanku. Ya ampun bagaimana jika ia menolaknya?

"Ah... Itu.... Anooo...." Sial! Kenapa aku gugup sekali!? Aku langsung mengeluarkan coklat ku dari sakuku. Aku menyodorkan coklatku dengan menundukkan kepala. Aku tidak berani menatap wajahnya.

"T-tolonglah! Tolong terima coklat ku ini!" Kataku. Tidak seperti yang aku duga ternyata. Ini... Ini sangat menegangkan. Aku sedikit melirik ke arah chuuya. Aku dapat melihat ada semburat tipis di pipinya.

"aku sudah mencintaimu dari dulu jadi setidaknya biarkan aku mengungkapkan perasaanku walau berakhir menyakitkan!" Kataku dengan lantang. Sesaat chuuya mematung. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil sedikit menundukkan kepala dan mengalihkan pandangan. Tidak lupa dengan wajah meronanya.

Jujur saja dia terlihat imut.

"sebetulnya aku juga sudah mencintaimu... h-hanya saja... aku r-ragu untuk mengatakannya! hanya itu! aku juga takut kalau kau akan menolakku!!" Katanya yang mampu membuat rona merah muncul di pipiku. Tidak lupa dengan mataku yang terbelalak.

"S-se... Sejak kapan?" Kataku yang masih kaget atas ucapannya.

"Belum lama ini tapi aku pastikan aku jatuh cinta padamu" katanya lalu mencium bibirku.

Ini first kiss milikku!!

Dia memegang tengkukku dan memperdalam ciuman. Memasukkan lidah dengan paksa.

Gila!!

Aku memukul dada bidangnya. Namun tidak berefek sama sekali. Akhirnya dia melepaskan ciumannya. Aku menutup mulutku dengan punggung tangan kiri. Aku yakin wajahku sudah memerah bagaikan kepiting rebus.

"F-first kiss ku!!" Teriakku padanya. Aku menutup mulutku dengan punggung tangan kiri. Aku yakin wajahku masih seperti kepiting rebus.

"Mulai sekarang kau akan jadi milikku" katanya. Aku hanya mengalihkan pandangan menyembunyikan rona merah yang muncul di kedua pipiku.

Sial! Jantungku berdegup kencang. Ini juga secara tiba-tiba langsung menerima. Sudah begitu langsung menciumku lagi.

Meanwhile

"sabar dazai-san, sabar" kata Mariko yang sedang menenangkan dazai. Mereka berdua sedang memerhatikan chuuya dan Yaomi dari jauh.

"Tapi dia telah... Dia telah...."

"Kalau chuuya melakukan lebih dari ini aku pastikan dia akan mati dengan mudah" kata Mariko dengan aura hitam. Ah! Tidak lupa dengan wajah menyeramkan ya itu hingga dazai saja ketakutan.

Perempuan memang menakutkan.

Perempuan memang menakutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi... Sekarang kita berpacaran?" Tanyaku takut-takut. Sekarang kami sedang pergi berdua. Chuuya sedang memelukku dari belakang. Ah ini sangat memalukan.

"Ya begitulah" katanya cuek. Aku mencubit pipinya gemas hingga dia mengaduh kesakitan.

"Kau ini... Sebenernya s-serius tidak sih" kataku dengan wajah yang sedikit memerah. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Tentu saja itu membuatku terkaget.

"Apa menurutmu aku sedang bercanda?" Tanyanya. Aku segera mengalihkan pandangan dengan gelengan kecil. Sementara dia tersenyum kecil.

Ah... Dia selalu bisa saja membuat wajahku memerah.

 Dia selalu bisa saja membuat wajahku memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

The end

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

valentine day ||chuuya x yaomi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang