0.2 Kehilangan

29 1 0
                                    

Kehilangan yang menyakitkan adalah kehilangan seseorang yang tidak bisa dilihat secara nyata lagi🐞

.
.
.
.
.

Suasana Pagi di SMA Pradipta terdapat segerombolan siswa yang baru saja memasuki area Sekolah. Deru motor dengan suara kenalpot yang membuat telinga sakit pun satu persatu menuju parkiran sekolah. Lebih dari 100 motor yang dan dibagian terdepan terdapat Seorang lelaki dengan tubuh tinggi, tatapannya bak mata elang, dan terdapat lambang tengkorak di jaket bagian lengan kirinya. Sudah dipastikan dia adalah ketua geng Barbar. Lelaki itupun turun dari motornya dan diikutinoleh anggota yang lainnya. Dibagian kirinya ada seseorang yang nampaknya selalu berwajah datar dan cuek namun ketampanannya tak bisa diragukan. Di belakngnya terdapat 2 orang yang sepertinya sedang tebar pesona kepada siswi yang sedang melihatnya sambil memanggil manggil namanya.

"Yang lain langsung ke kelas aja ya. Jangan ada yang bolos!!!" Ucap Sang ketua, siapa lagi kalo bukan Refanza Mahardika

"Siap bos"

"Kita duluan ya"

"Bye"

Begitulah ucap para sang anggota yang sangat menghargai apapun keputusan dari ketuanya.

"Ngapain lo pada liatin gue?!" Sinis Refan kepada siswi siswi yang menatapnya seperti orang kelaparan

"Bubar!!" Ucap Rey dengan tegas dan membuat semua siswi terbirit birit menuju kelasnya

"Ga seru ah lo pada. Gue baru aja mau tepe tepe ke cecan cecan SMA Pradipta" Ucap Dandi dengan sedikit kesal

"Narsis aja kerjaan lo, njirrr" Ucap Bima sambil menoyor kepala Dandi

Refan yang tidak memperdulikan teman temannya itupun langsung segera menuju ke kelas, diikuti oleh Rey dibelakangnya. Sedangkan, Dandi dan Bima masih sibuk memperdepatkan masalah tadi.


🐞🐞🐞🐞🐞🐞🐞

Refan tengah sibuk membuka buku pelajarannya, sepertinya ia sedang tidak fokus dengan pelajaran yang ia pelajari. Rey yang kebingungan melihat sahabtabya itupun menegur Refan. Sedangkan, seperti biasa, Dandi dan Bima sedang mabar Hape miring (Mobile Lengend).

"Kenapa lo?" Padat dan jelas ucap Rey, laki laki ini sepertinya tidak menyukai basa basi seperti kebanyakan orang

3 menit tak mendapat jawaban yang diinginkan, Rey merasa kesal kepada Refan. Pasalnya, Refan masih terus gelisah sambil membolak balikan halaman bukunya dengan kasar.

"Bego, lo kenapa sih?"

"Ref..."

Masih tak menjawab pertanyaan dari Rey, Rey yang kesal pun membuang buku yang sedari tadi dibolak balik Refan.

"Anjir, maksud lo apa sih, Rey?" Kesal Refan kepada Rey

"Lo kenapa sih?"

"Gue? Lah kenapa apanya?"

"Jangan bohong, apa ini masih masalah kemarin?"

Cinta Untuk RefanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang