Jung Hoseok, nama itu tertulis dengan sangat gamblang.
"aku akan menanganinya sendiri, mulutnya terlalu banyak bicara kakinya tidak bisa diam" Suga mengerutkan keningnya.
"itu..sedikit berlebihan sama" sang sama pun menoleh menatap lawan bicaranya.
"jika menurut mu aku berlebihan, lalu kenapa kau tidak bisa membuat kakinya berhenti berjalan suga?" Suga menghembuskan pelan napasnya, kepala ia tundukkan makin dalam.
"urus malam ini tanpa ada yang bersisa" Suga mengangguk mantap, apapun untuk sama.
***
Park Jimin lelah, ia ingin mengeluh, bahkan jika bisa ia ingin keluar dari pekerjaannya. Tapi lalu ia berpikir, bagaimana hidupnya setelah itu? cih pekerjaan berengsek, masuk dengan sulit, bahkan berkerja dengan sulit pula.
"Aku rasa kita harus menanyakan sesuatu pada Jung Hoseok" kedua manik sipit jimin segera membulat.
"Bagaimana kau akan menanyainya? memanggil dengan surat pemeriksaan?" mendengar pertanyaan Jimin, Taehyung pun menggeleng.
"apa kau gila?! jangan bilang bahwa kita akan pergi ke markasnya?! aku tidak ingin mati muda Kim berengsek Taehyung!" Taehyung menghela kasar napasnya, dengan cepat Taehyung pun bangkit dari duduknya.
"aku pergi sendiri kalau begitu" Jimin bisa apa? sial sekali ia terlalu perduli dengan Kim Taehyung itu.
"tunggu aku bodoh!" Taehyung menunjukan smirk nya.
"kau bilang tidak ingin mati muda bukan?" Jimin hanya berdecak lalu memasukki mobil nya.
"aku yang menyetir, kau buruk jika harus melarikan diri dengan mobil" meskipun jimin selalu mengeluh, namun Taehyung sangat hapal jika Jimin pasti tidak akan meninggalkannya.
Jalanan kota sudah mulai sepi mengingat malam mulai sangat larut, Jimin dan Taehyung tak buka suara, hanya suara radio yang menemani perjalanan mereka.
"apa kau yakin dia ada di markasnya Kim?" tanya Jimin setelah menghentikan mobilnya dan tak melihat adanya pergerakan.
"ini aneh Jimin-ah" Taehyung mulai memicingkan matanya, lalu pandangannya teralih saat mendengar pergerakan Jimin.
"ayo Tae" ucap Jimin lalu dengan perlahan keluar dari mobil, Taehyung dengan cepat mengetik pesan meminta pertolongan, pria itu lalu mengecek pistolnya dan turun mengikuti langkah Jimin.
***
"bagaimana bisa kebetulan seperti itu terjadi Lee Sungjin?" Sungjin meremat kedua telapak tangannya dengan sangat kuat.
"maaf sama akan ku pastikan mengeluarkan suga hyung sebelum kedua polisi itu melihatnya" sang sama bangkit dari tempatnya, dengan langkah pasti.
"aku yang akan mengurusnya, kau bereskan sisanya" Sungjin mengangguk mantap.
***
Detak jantung Jimin dan Taehyung bahkan saat ini tidak beraturan, berapa banyak orang yang menyerang markas Jung? sampai detik ini mereka telah menemukan sembilan pengawal dengan luka robek pada leher.
"wah, ternyata sama mu ingin melenyapkan ku begitu?" langkah kaki Taehyung dan Jimin terhenti, itu jelas sekali suara Jung Hoseok.
"jawab aku bajingan !" setelahnya Jimin dan Taehyung mendengar suara pukulan dan beberapa barang jatuh.
"kau tidak terlalu baik, harusnya sama mu yang datang untuk membunuhku" Taehyung mencoba membuka pintu ruangan dengan sangat perlahan, Hoseok terlihat tengah mencengkram kerah seseorang dan membuka kain yang menutupi sebagian wajah orang itu.
Taehyung mengeratkan pegangannya pada pistol, Hoseok berdecak ketika telah berhasil membuka penutup muka itu.
"ah dari wajah mu aku sangat mengenal siapa tuan mu" Jimin menengguk salivanya, sungguh tidak percaya jika manusia jaman sekarang bisa sekejam ini.
"aku akan mengirim jasad mu pada..." entah darimana datangnya orang itu, dengan samurai panjangnya tanpa ragu memenggal kepala Jung sampai darah dari lehernya bercucuran.
"Tet...Taehyung-ah" Sial, bahkan saat ini Jimin merasa sangat tercekat.
"jangan bergerak !" itu Kim Taehyung, dua orang yang membelakanginya sungguh tak bergerak.
Pria yang sebelumnya dipukul habis - hanisan oleh Hoseok pun berdiri lalu kembali mengenakan kain untuk menutupi wajahnya, dengan perlahan pria itu memutar tubuhnya dan menatap Taehyung juga Jimin dengan nyalang.
"kalian kami tangkap atas.."
"tembak" tantang pria yang masih membelakangi dengan samurai di tangan kirinya.
"Ikut kami ke markas sekarang juga!" Taehyung sungguh terpancing membuat Jimin makin siaga.
"Suga" dengan mantap suga mengangguk.
Terdengar bunyi tembakan tepat saat sebuah belati tertancap melukai Taehyung.
"Yah Taehyung-ah !"
Bersambung..
![](https://img.wattpad.com/cover/125042858-288-k453368.jpg)
YOU ARE READING
SACRIFICE
FanfictionBagaimanapun Kim Seok Jin akan selalu menjaga Kim Taehyung dengan segenap jiwa dan raganya, Kim Taehyung adalah hidupnya, dunianya, hartanya, jiwa dan raganya. Kim Taehyung menyayangi Kim Seok Jin dengan segenap jiwa dan raganya, tak pernah sediki...