"Aduh kak, makasih banget ya kak. Udah bantu gendong nanas ke uks." kata gue dengan tersenyum pada kak Tyas karena sudah berjasa menggendong Nanas ke ranjang uks.
Jadi gue gak keberatan deng.
Kak Tyas senyum, noleh ke arah Nanas yang masih setia menutup kedua matanya pingsan lalu dia beralih menatap gue lagi.
"Sama-sama, kamu jagain dia sampai sadar. Aku pamit ya ada urusan." kata kak Tyas.
Little baper gue, aku-kamu.
Gue ngangguk sebagai jawaban, dan kak Tyas pergi keluar uks. Gue bernafas lega, dengan kepergian kak Tyas akhirnya dapat membuat gue mengakhiri situasi canggung.
Karena lelah yang gue rasa, gue mengambil kursi dan gue duduki di dekat ranjang yang Nanas tempati.
Nih anak enak-enakkan pingsan mana di tempat umum, sedangkan gue panik. Pusing tujuh keliling.
"Nas... Nas ckckck. Lo mah pingsan enak tinggal merem, lah gue keberatan nahan badan lo."
Gue ngomong sama Nanas yang lagi merem, kayak orang gila emang. Ya tapi biar dia denger deh, dan siapa tau gue ditraktir eskrim atau apalah biar seneng gitu.
Gue juga ngedarin pandangan ke sekitar, kesel juga sama seseorang. "Gledys lama banget, udah tau gue laper blom makan."
Lagi, gue marah-marah gak jelas sendiri karena bekel gue yang berisi nasi goreng mamah belom dateng dan begitu juga Gledys.
"Nghh."
Akhirnya itu suara Nanas, dia berhasil bangun dari masa pingsannya. Gue langsung bantu dia agar bisa merubah posisinya menjadi duduk.
Dengan wajah bingung dia mengedarkan pandangan ke sekitar. "Eh, gue dimana?" tanya Nanas.
"Lo di uks, tadi pingsan. Gimana rasanya pingsan?" pertanyaan bodoh keluar dari mulut gue.
Gue cewek yang gak pernah rasain rasanya pingsan.
Dia mengernyit bingung. "Pingsan? Ah masa sih? Dari kapan?"
Lah.
"Heh, nama lo siapa? Pingsan gak menyebabkan amnesia kan?"
"Apaansi, nama gue nana alisya dipanggil nanas dan pingsan gak menyebabkan amnesia."
"Lagian lo ken-"
Brak!
Tiba-tiba pintu menghasilkan suara yang keras akibat didobrak oleh seseorang, kalo kayak gini gue sih tau dia siapa.
Dengan ekspresi yang kaget plus bingung Nanas memiringkan kepalanya ke kiri agar dapat melihat siapa yang datang karena penglihatan pintu uks terhalang oleh tubuh gue.
"Anjir! Lo gak mati kan?"
Mendengar ucapan Gledys, Nanas mengerucutkan bibirnya. Gue mah cuma hela nafas aja semoga mereka berdua gak debat disini.
"Dikira gue siapa yang masuk, ternyata dia toh." ucap Nanas lalu merebahkan tubuhnya.
Gledys datang menghampiri gue dan Nanas sambil memandang kita berdua dengan pandangan yang susah dijelaskan.
Satu detik
Dua detik
"Jajanan gue mana?" tanya Gledys.
Halah, mikirn jajanan aja. "Tuh, di meja. Bekel gue mana?"
Gledys nyodorin sekotak bekel yang gue suruh bawa tadi, dan karena disini gak ada siapa-siapa dan mungkin anggota pmr sedang istirahat jadi fine fine aja kalo gue makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Teen FictionDimulai dari pertemuan yang tidak biasa, selalu saling berantem kalau setiap ketemu, tapi terkadang sama-sama bisa jadi tim yang hebat. Cerita tentang kamu dan aku. Bahasa non baku^^^