sacrifice 2

9 1 0
                                    

Terik matahari yang begitu panas membuat siswa yang berolahraga kepanasan. Ada yg free class, ada yang sibuk mengerjakan tugas, ada yang anteng ngelihatin Forsistone cowok yang ganteng bangeeet. Nailya dan malla hendak keruang guru, betapa kagetnya ketika melihat zio berolahraga ingin rasanya dia memandangi hingga pelajarannya selesai namun pandangannya buyar ketika malla menarik tangannya hingga kesakitan.

"Ayok nay" tariknya

"Aw, pelan dong mal sakit tau."

"Iya, maaf. Lagian lo bengong aja, kenapa? liatin zio? tanyanya

"Nggak" ketusnya dan berjalan dengan langkah cepat dan diikuti malla dibelakangnya, karna nailya gak mau malla tau pipinya kini tengah memerah

Tiba di ruang guru nailya bertanya pada guru yang piket hari ini.

"Permisi pak, apa ibu nila masuk hari ini?" tanyanya

"Kamu dari kelas berapa?

"Kelas X ACC pak"

"Oh iya, ibu nila tidak masuk hari ini dan ini ada tugas untuk kelas kalian" sambil menyodorkan selembar kertas yang berisi tugas

"Iya pak makasih, kalau gitu saya kembali ke kelas" senyumnya

"Jangan lupa dikumpulkan"

Nailya mengangguk mengerti dan mereka berjalan untuk kembali ke kelasnya. Nailya tak lupa mencari kesempatan untuk memandang zio hatinya sangat berdegup kencang.

Kriiing

Bel istirahat berdenting. Tugas yang diberi guru piket telah mereka kerjakan.

"Vin lo taruh di ruang guru ya" suruhnya

"Ogah lo aja"

"Ishh, lo kan ketua kelas kok gak ada tanggungjawabnya!"

"Bodoamat" ketusnya

Nailya memilih mengalah malas terus berdebat dengan alvin. Dia teman sekelasnya dari Sd hingga sekarang. Hanya baru dekat ketika sama-sama bersekolah dan sekelas kembali.

Nailya dkk menuju kantin tapi sebelum ke kantin nailya harus ke ruang guru dulu.

"Kalian duluan aja ntar gue nyusul"

"Oke deh" Kompaknya

Setelah dari ruang guru nailya bergegas ke kantin.

"Udah beres nay" tanya tarissa

"Udah" jawabnya

"Eh liat tuh zio, yaampun ternyata ganteng juga" puji sonya

"Ganteng sih tapi playboy" sahut selena

Nailya hanya menyimak.

"Udah makan tuh baksonya, malah ngegosip"

"Eh nay lo gak pesan?" tanya malla

"Gue udah kenyang"

•••

Kelas prov

"Nay, pinjem handphone dong" selena memohon

"Buat apaan" tanyanya

"Iya main game nay, hp lo kan lebih bagus dari gue"

Nailya pasrah akhirnya memberikan benda pipih gold pada selena. Nailya memilih untuk membaca buku dan menyimak curhatan sahabatnya ketika ada yang menarik. Selena yang sedari terdiam kini angkat bicara.

"Nay hp lo geter"

"Bodoamat sel"

"Aeh kebiasaan deh, buang jauh-jauh cuek lo itu"

"Hmm, emang gue cuek?" tanyanya
"Biasa aja sih menurut gue" sambungnya

"Nih chat masuk bego" kata selena sambil menunjukkan isi chatnya

Nomor tak diketahui

kosong

"Aneh, chatnya gak ada tulisannya" tawanya "Masih zaman ya chat tanpa kata"

"Bales nay, bales" sahut mereka bergantian

"Hmm, bales ya? males" memutar bola mata malas

"Yahh, sahabat kita sepertinya butuh kasih sayang" candanya tarissa

"Gak butuh" ketusnya

"Tuh kan, gue liat lo kadang senyum-senyum sendiri terus kadang sedih gak tau apa sebabnya" komentar selena

"Gue jadi pusing denger lo ceramah sel"

"Yaampun nay, gue ngomong sesuai kenyataan"

"Heemm deh, males debat gua" nailya lebih suka mengalah dan memang males debat

••••~

SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang