Tadi malam aku tidur pukul 2 pagi karna aku kurang nyaman tidur ditempat baru dan sekarang sudah pukul 7 aku bangun karen panik, entah karena apa sepertinya aku mimpi buruk. Aku berusaha untuk meninggalkan kasur dan pergi mandi.
Setelah mandi dan memakai pakaian yang agak sopan, aku beranikan diri keluar kamar dan tenyata tidak ada seorang pun, dan lampu juga masih mati. Saat ingin membuka tirai jendela aku mendengar suara di balik pintu masuk, dan Jungkook ada di balik pintu itu.
Kita sama-sama tidak biacara apa-apa, dan aku melanjutkan aktivitasku walaupun tidak tau cara membuka tirai ini.
"Kau tekan saja tombol itu, nanti kebuka sendiri" Dia menunjukkan tombol di depanku.
"Ahh ini okey" Saat ingin berbalik Jungkook sudah menghilang.
Perutku lapar aku butuh nasi, dan aku baru ingat mamah ngebekelin berbagai macam bumbu instan dan salah satunya bumbu nasi goreng, aku mengambil bumbu itu di koper dan balik kedapur. Saat ingin ke dapur aku bertabrakan dengan Jungkook ini emang salahku tidak melihat jalan.
"Yaa!" Bentaknya dan kita saling melirik, Jantung terus terpompa hampir aku kena asma, gimana tidak dia hanya menggunakan handuk di pinggang nya. Itu bukan hal biasa bagiku, dan aku hampir teriak tapi tidak bisa karna dia menutup mulutku dengan tangannya.
"Tutup matamu!" Perintahnya dan aku langsung menutup mataku.
"Kau ingin apa? Itu apa di tanganmu" Tanyanya
"Aaqhauu lapharr" Ucapku tidak jelas.
"Kamu bilanng apa?"
Aku menarik tangannya dari mulutku "Aku lapar"
"Oh kau lapar, jangan buka matamu! Tunggu" Dia lari entah kemana tapi mataku masih tertutup, butuh 5 menit aku menunggunya.
"Kau boleh buka matamu" Akhirnya penantianku tiba.
Saatku buka mata dia sudah ada di dapur menyiapkan nasi dan sayur-sayuran. Sejujurnya aku hanya butuh nasi saja karna aku kurang suka dengan sayur-sayuran.
"Oppa aku hanya butuh nasi"
"Oh ini bukan untukmu tapi untukku dan hyung-hyungku" Ucapnya membuatku jengkel
"Oh"
Aku mencari dimana wajan dan aku hanya menemukan spatula itupun karna Jungkook.
"Kau mencari wajan? Dia ada diatas kepalamu"
Aku membuka rak tepat diatas kepalaku tapi aku tidak bisa menggapainya butuh tenaga ekstra.
"Hadeh tinggi banget sih" Ucapku pelan
"Jangan kau berbicara bahasamu di depanku, karna aku takut kau bicara jelek tentangku" Aku panik, Jungkook tepat berada di depanku tidak ada jarak antara kita, aku bisa mencium bau tubuhnya yang segar dan aku hampir melihat perut kotak-kotaknya. Aku menahan napas seketika dunia berhenti di hadapanku.
"Nih dasar kecil" Ejeknya
Aku mengambil wajan dari tangan Jungkook tapi aku masih berada di duniaku sendiri. Butuh waktu untuk kembali kedunia nyata.
Aku mengambil 2 manggok nasi kecil dan menjatuhkannya di wajan panas tidak lupa telur ceplok. Hanya dengan 5 menit makanan yang aku masak selesai. Jungkook heran melihat tingkahku karna terlalu bangga hanya memasak nasi.
"Kau mau mencoba Oppa? Biasanya orang indonesia sarapan dengan ini" Tanpa aba-aba Jungkook mengambil sendok ditanganku dan memakan nasi gorengku.
Mungkin 2 sendok masih wajar tapi ini terus menerus aku hanya bisa diam dan melihat wajah senang Jungkook saat makan masakanku.
"Oppa lapar? Mau aku buatin lagi" Dan aku mendapatkan anggukan darinya.
"Ini mah gue masakin, untung gue numpang disini jadi gak bisa marah" Gerutu dalam hati
Aku membuat dengan porsi banyak siapa tau hyung-hyungnya Jungkook ingin mencicipinya juga. Sejujurnya aku tidak bisa masak karna dari kecil aku jarang ke dapur membedakan bumbunya saja selalu salah kaya jahe sama kencur. Mamahku juga tidak bisa masak, aku adikku papahku biasa makan makanan buatan orang lain. Tapi papah tidak pernah protes yang penting papah pulang kerja sudah ada makanan di meja makan aku pun begitu.
Masakkan ku hampir selesai dan aku melihat Jungkook mengambil beberapa telor.
"Biar aku saja yang masak telur"
Aku memindahkan nasi ke piring besar dan Jungkook menaruh masakannya di piring yang sama.
"Oppa beda piring aja"
"Di korea makan bersama-sama lebih menyenangkan" Ucapnya dan dan menyentil jidatku.
"Oppa aku boleh makan duluan? Aku lapar"
"Hahaa mianhae sudah menghabiskan makananmu tadi" Dia tersenyum seperti kelinci, sebelum makan aku dan Jungkook membersihkan dapur terlebih dahulu dan pergi kemeja makan bersamanya.
Aku mengambil nasi sebagai suapan pertama, ternyata masakanku enak.
"Oppa gimana masakanku?" Tanyaku dengan mulut penuh makanan.
"Enak" Dia memberikan jempolnya sebagai pendukung.
Entah lelucon apa yang di buat Jungkook membuat aku tertawa keras sampe para hyung Jungkook keluar kamar.
"Ya yaa ada berisik apa ini sampe terdengar ke kamarku" Aku mencari sosok suara itu dan ternyata Yoongi oppa
"Oppa kau lapar? Aku sudah buatkan sarapan" Aku tau Yoongi oppa suka nasi goreng. Dia menghampiri meja makan dan melihat makanan di atas meja.
"Waah nasi gorengggg" Walaupun setangah sadar tapi Yoongi oppa tau itu apa.
"Hyung cuci muka sikat gigi dulu sana" Kalo mamah tau pasti Yoongi oppa udah di pukul disuruh sikat gigi dulu baru boleh sarapan haha. Kangen mamah.
"Aah aku lapar" Aku memberikan sendok kepadanya.
"Waah enak sekali, aku jadi ingat waktu wings tour dijakarta tapi ini lebih enak" Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.
"Kau harus buatkan sarapan sepertinya setiap hari dhini-yaa" Perintahnya aku hanya bisa mengangguk.
Setelah Yoongi oppa bangun semua ikut bangun dan makan masakanku, mereka semua hampir memuji makananku. Dan itu suatu kehormatan untuk diriku dipuji mereka dan bisa satu meja bersamanya.
To be continued..
Jangan lupa Vote and Comment
Kalo kalian nemuin typo kasih tau aku yah😉
Terimakasih Sudah Membaca💜
YOU ARE READING
Just One Day
FanfictionWrittern by. Oct097 (Instgram&Twitter) Pernah kerjadian nyata ini ada di dalam mimpiku, hidup satu atap dengan laki-laki tampan. Mungkin orang-orang iri padaku tapi aku disini menderita karna setiap hari aku mendadak asma ketika mereka melakukan hal...