Sembilan

49 1 0
                                    

Setelah beredar konfirmasi dari Bighit dengan cepat akun sosial mediaku bertambah followersnya begitu pula komentar yang di tinggalkan. Army memang cepat dalam hal bermain teka-teki jadi wajar aja mereka dengan mudah menemukan akun media sosialku. Mendadak seleb.

"Oppa aku harus mencari tempat tinggal baru, aku tidak bisa lama-lama tinggal bersamamu dan yang lain" Jungkook masih fokus menyetir sepertinya ia mengabaikan perkataanku.

"Oppaa!!" Aku mulai berteriak sekarang, "Wae wae?" (Apa apa) pandangannya masih kedepan. "Kau mendengarku tidak?" Tanyaku, kini ia menggerakkan kepalanya keatas kebawah.

"Nanti kita bicarakan di cafe, aku butuh cafein sekarang, kepalaku pusing seharian tidak minum coffe"

"Oppa sakit?" Aku khawatir dengannya akhir-akhir ini Jungkook banyak aktifitas dengan member lain walaupun, yang Army tau mereka lagi off schedule tapi mereka tetap punya agenda sendiri diluar yang Army tidak tau.

"Tidak, kepalaku hanya sedikit pusing mungkin dengan minum coffe sakitku akan hilang" Ucapnya.

Aku dan Jungkook memilih tempat duduk yang lebih privasi. "Kepalamu masih sakit Oppa?" Tanyaku, ia terus menerus memegang kelapannya, "Ne kepalaku masih sakit" Walaupun ia sudah meminum 3 gelas coffe tetap saja jika tidak di beri obat, sakit itu akan terus ada. "Sini tiduran aku pijat kepalamu, ini sebagai imbalan pas kakiku kram kemarin" Aku menyilangkan kakiku di atas kursi "Sebantar aku buka jaket dulu" Aku melipat jaketku untuk bantal "Selesai, sini tiduran" Jungkook menatapku aneh "Mau sembuh tidak?" Bentakku, akhirnya ia menindihkan kelapanya di jaketku.

Aku masih tidak percaya bisa memegang kepala Jungkook. "Gimana? Terlalu keras tidak?" Tanyaku, ia lalu menggelengkan kepalanya. Jungkook memejamkan matanya. Ya tuhan dia tampan sekali seandainya aku dengannya benaran sedang berkencan, aku masih tidak tau tujuan dia membuat aku terus menerus berada sisinya.

Tanganku mulai pegal tapi Jungkook masih menutup matanya mungkin ia tidur. Aku perlahan mengangkat kepalanya agar aku bisa pindah tempat duduk dan membiarkan ia tidur. Aku memesan beberapa makanan agar aku tidak bosen menunggu Jungkook tidur.

Setelah pesananku datang kaki Jungkook mulai bergerak, "Dasar kelinci rakus, ada makanan aja baru bangun lu" Batinku. Jungkook sudah duduk dengan tegap walaupun wajahnya masih setangah sadar tapi Jungkook tau di depannya ada sesuatu yang enak "baegopa" (Lapar) kini ia memasang wajah imutnya didepanku, "Kau lapar? Makan saja, aku akan pesan laag" Belum selesai aku bicara ia langsung mengambil piring didepanku dan memakannya dengan lahap. Aku memesan lagi dengan pesanan yang sama.

"Lebih baik kau tinggal di apartemenku saja" Ucapnya, aku terhenti memotong daging saat ia mengucapkan itu "Tidak Oppa aku sudah punya pekerjaan sekarang jadi aku akan tinggal di tempatku dengan uangku, aku tidak mau menerima itu" Tolakku, "Baiklah, saat jadwalku kosong kita cari apartemen untukmu" Ucapnya yang membuatku bahagia.

"Kepalamu masih sakit?" Tanyaku, aku dan Jungkook sudah berada di mobil, "Sudah mendingan, mungkin karna kamu memijatnya tadi" ia menyalakan mobilnya "Gomawo" (Terimakasih) Lanjutnya. Aku hanya terseyum. Mungkin moment ini gak bakal aku lupain kook.

***

Jungkook menatap komputerku terus menerus sepanjang hari. Setelah perpidahanku ke apartemen baru semua berubah, semua member memberikakan banyak barang, hampir apartemenku di isi dengan baranga-barang pemberian dari mereka mulai dari kasur, meja makan, alat dapur, sofa panjang, dan lain-lain. Aku hanya di suruh membeli obat pengusir kecoa dan tikus. Mereka memang terlalu baik. Walaupun tidak terlalu luas, tapi tempat ini cukup nyaman dan aman, hampir semua sudut gedung ada cctv, penjaga juga selalu stay di tempatnya. Jadi para member tidak perlu mencemaskanku.

Just One DayWhere stories live. Discover now