|018| Perasaan|

5 1 0
                                    

Sesaat aku melihat langit.
Tanpa sadar air mata menetes.
Tersenyum pun hanya ilusi.
Memory terasa berputar begitu cepat tanpa bisa dicegah.

Entah kenapa perasaan membuncah.
Tak mampu menstabilkan emosi.
Semakin lama sesak.
Isakan pun keluar seperti melodi dalam kebisuan malam.

Suara yang tertahan sekarang mengartikan.
Bagaimana rasa sakit yang dipendamnya.
Tanpa satupun yang mengerti.
Dia mengimbangi dirinya sendiri dengan tangis tawanya.

Mds

S.A.J.A.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang