Chapter 2

2.5K 151 50
                                    


Seokmin menyeringai, matanya menjadi semakin gelap tertutup kabut nafsu yang semakin menebal. Ia sangat menyukai melihat mata berbinar istri kecilnya ini ketika Soonyoung sedang terpesona memandangi penis gagahnya, yang sekarang sudah menjadi semakin membengkak. Wajah Soonyoung yang kekanakan dan imut seperti afrodisiak kuat yang membuatnya selalu lepas kendali setiap memandangnya. Bahkan hanya mencium aroma tubuhnya sudah membuat penisnya bangun. Dia tidak mengerti, mengapa di dunia ini ada anak secabul ini? Wajah hamster itu selalu membuatnya gila.

Soonyoung menyusut di tempatnya. Kadang-kadang ia memiliki sebuah rasa takut jika sudah menghadapi Lee Seokmin yang seperti ini. Matanya yang gelap sangat mengancam dan membuat tulang punggung menggigil, tatapan tajamnya menusuk seperti anak panah beracun. Dia akan menjadi sangat liar jika sudah berada di atas tempat tidur. Seperti monster yang dibangkitkan. Tapi, Soonyoung sangat suka membangunkan monster ini.... Hal ini selalu membuatnya kecanduan.

Mata Seokmin yang gelap dan tajam tak lepas dari wajah Soonyoung, menatapnya seperti seorang pembunuh. Seokmin berdiri, ia membuka kakinya, menempatkan masing-masing di sisi tubuh Soonyoung.

Soonyoung menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Kepalanya terangkat untuk menatap wajah tampan suaminya. Seokmin berjalan mendekat, setiap langkah membuat penis gagah itu semakin dekat dengan wajah Soonyoung.

"Kwon Soonyoung, apa kau lapar...?"
Seokmin bertanya dengan suaranya yang sudah menjadi serak dan berat. Tenggorokannya sangat kering, bahkan menelan ludah pun sulit.

"Mmh, mh! Aku lapar... aku lapar.... Saem, beri aku makan~~"
Soonyoung menganggukan kepalanya berkali-kali, bibirnya cemberut seperti anak bebek yang menggemaskan.

"Kau lapar? Mmh, kalau begitu bukalah mulutmu... Gurumu yang baik ini akan memberimu makan...."
Semakin lama suaranya menjadi semakin berat, dia berbicara dengan cara yang sangat lembut dan berat, bahkan penisnya menjadi semakin bengkak. Itu seperti bisa meledak kapan saja.

"Aaaa~~"

Soonyoung mendongak, mata sipitnya yang imut mengerjap-ngerjap seperti anak kecil yang polos.

Seokmin mengulurkan tangannya, membelai wajah Soonyoung yang panas. Dia seperti sedang mengalami demam. Sentuhan itu sangat lembut, Soonyoung menutup mata perlahan, merasakan belaian tangan pria ini. Suaminya. Gurunya. Satu-satunya pria yang selalu ia inginkan untuk menyentuh tubuhnya.

Seokmin mengangkat sudut bibirnya. Ia mendorong pinggulnya ke depan, menekan penis panasnya ke mulut mungil istri imutnya.

"Mppphh...."

Soonyoung hampir tersedak karena benda panas itu menabrak tenggorokannya, namun dengan kasar Seokmin menjambak rambutnya, semakin mendorong pinggulnya ke depan, menekan penisnya semakin dalam di mulut kecil itu. Seokmin menahan kepala Soonyoung dengan kuat.

Mulut Soonyoung basah dan sangat panas, membangkitkan gairahnya seperti ledakan lava gunung berapi.

Seokmin mulai menggerakkan pinggulnya. Gerakannya perlahan namun menekan begitu dalam ke tenggorokan Soonyoung.

"Shhh... ahh.... ah...! Mulutmu benar-benar... Ahh...."
Seokmin meracau. Rahangnya mengeras, menahan letupan panas di dalam tubuhnya. Menegaskan garis rahang seksi. Jari-jarinya meremas rambut Soonyoung, menjambaknya kuat. Kepala Soonyoung ditekan ke depan, membuat penis Seokmin semakin tertelan dalam.

Gerakannya semakin bertambah cepat dari waktu ke waktu, Soonyoung mulai kewalahan, ia kesulitan bernapas seiring dengan bertambah besar benda itu di dalam mulutnya. Panas dan terus menerus berkedut. Namun Soonyoung juga tidak ingin melepaskan benda itu dari mulutnya. Dengan susah payah, ia terus mengisap dan mengisap seolah tengah berjuang. Benda panas itu seakan mengaduk-aduk isi mulutnya, menciptakan suara basah yang bercampur dengan deru napas keduanya yang seiring waktu menjadi semakin berat dan semakin cepat.

My Teacher My Husband [SEOKSOON FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang