Tepat Minggu, 10 Feb abad ke 20
Pagi pukul 06.59, dingin
Sesaat sebelumnya kau nampak
Dan setelahnya kau hilang
Setengah hatiku membingungkan diri
Meletup kadar was was kuSebelah mataku menatap seringai sekitar
Sesi waktu berlalu, 3 jam melambat
Kau belum juga pulang sayangKaki bergerak mencari
Arah barat, tak tertemu
Arah timur, tiada terlihat
Utara, selatan, sama saja dikataAku menyerah
Dan pasrah kepada Tuhan
Bergerak mencari air
Membasuh tubuh untuk bersuci
Gelar alas, diatas harapan
Sunyi untuk berdoaTerasa desiran langkah mendekat
Seketika raga menegak, kaki berdiri
Menatap tajam arah barat daya, tak ada wujud
Menatap sayu arah kiri, kosong
Berkedip sesaat, kau sudah pulang di bawah kaki kuRaulina, matamu berkaca kaca
Rambutmu acak ber-acak
Gaunmu terkoyak
Merintih, tapi tak kesakitan
Menangis, tapi tak bersedihSudah tak ku hiraukan
Ulu hatiku sudah terlanjur lega bahagia
Tak berkata tak menyapa
Ku beri satu pelukan erat
Buktiku bersyukur dengan kepulangammuTrenggalek, 11 Feb 2019