Chapter 10

2.8K 213 18
                                    

"Kau seperti anak kecil saja," suara kekehan itu membuatku rindu.

Rasanya sudah lama sekali aku tidak mendengar suara orang itu. Orang yang selama ini selalu bisa menempati posisi tertinggi dalam hatiku selain dia. Orang yang selama ini mau menerima keberadaanku baik dalam kondisi terburuk apa pun. Tanpa orang itu aku mungkin tidak akan hidup seperti ini bersama anaknya dan juga anak dia.

Ku coba membuka mata, tapi entah kenapa rasanya berat sekali untuk membukanya. Seperti ada tahanan yang membebani kedua kelopak mataku. Sepertinya mataku tidak ingin melihat bagaimana rupa orang itu.

Kemudian sebuah telapak tangan yang sangat besar terlandas di keningku yang lebar ini. Mengusap dengan menggunakan ibu jarinya yang besar membuatku semakin nyaman dalam buaian kecilnya. Sepertinya aku semakin terlarut dalam kehangatan yang diberikannya.

Tiba-tiba mulutku bergumam dengan sendirinya, "Tanganmu dingin sekali,"

Sepertinya orang itu terkejut namun dia memilih tersenyum kecil menanggapi gumamanku. Apa aku sedang mengigau, ya?

"Kalau begitu aku—" belum sempat tangan dinginnya hilang dari keningku aku menghentikannya. Aku tidak ingin kehilangan sentuhannya.

"Jangan!" spontan aku membuka kedua mataku dan langsung menggapai tangannya yang masih di atas keningku.

Samar-samar aku bisa melihat bagaimana rupanya. Meski sinar matahari tepat di belakang kepalanya dan aku hanya sedikit melihat setengah wajahnya, sudah cukup bagiku mengenali siapa orang itu.

Rambut merah terangnya ditiup angin, ujung bibirnya menaik ke atas, dan matanya sedikit menyipit menatapku dengan geli. Mataku berkaca-kaca mengenali siapa orang yang ada dihadapanku ini.

"Apa jika orang yang sakit itu mudah cengeng sepertimu?" tanyanya seraya menyusuri wajahku yang kecil dengan tangannya yang besar.

Aku hanya menggeleng pelan. Hatiku sesak. Sangat sesak. Aku ingin berteriak bahwa orang yang ada dihadapanku inilah yang sedang kurindukan kehadirannya di saat aku tak berdaya.

"Katamu tanganku dingin. Ah, panasmu sepertinya sudah lumayan turun." Dia hendak berlalu lagi tapi kutarik lengannya sambil menatapnya dengan pandangan terluka.

"Meski tanganmu dingin... Aku menyukainya—karena kau mempunyai hati yang hangat."

Ia kembali duduk di tepi ranjangku. Tangannya yang besar mengitari tubuhku, dia memeluk kepalaku dan membawanya menuju dadanya yang bidang. Kusesap aroma tubuhnnya. Begitu kurindukan.

"Gaara..."

.

.

.

.

.

.

.

BUKAN KISAH KITA

.

.

Kurousa Hime

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

H. Sakura, U. Sasuke, U. Itachi, H. Hinata, N. Menma, OC

And Many more

.

Drama. Hurt/Comfort. Friendship. Romance. Family

Rate T-M

Bukan Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang