BONCHAP 2 : Your True Smile

561 65 16
                                    

Ini adalah bonus chapter 2. Buat yang merasa kasihan karena aku udah membully Seungmin terus-terusan (kalau dipikir, dia udah kubully dari chapter 1 ya...) ini adalah persembahan.
Bagian awal bonus chapter ini settingnya sebelum Taufan jatuh dari tangga. Lalu konsklusi gimana akhir taruhan Jeongin dan Seungmin?

HAPPY READING!!

🍑

.
.


Mimpi adalah perwujudan dari perasaan dan pikiran manusia. Mimpi buruk terwujud dari kegelisahan yang terus terpendam.

Tidak ada orang di dunia ini yang menyukai mimpi buruk, termasuk Seungmin.

Ia jarang mengalami mimpi buruk, karena dia adalah orang yang cuek dan easy going. Tapi, bully yang ia alami beberapa hari ini mulai mempengaruhi pikirannya. Ia jadi terus menerus merasa gelisah. Dan akhirnya, mimpi buruk menyerangnya malam ini.

Yang menakutkan, Seungmin tidak bisa membedakan apakah itu mimpi buruk atau kenyataan.

Saat ia terbaring di tempat tidurnya, ia merasakan ada tangan yang memegang kaki dan pundaknya. Ia gemetaran sampai tidak bisa bergerak. Saat tangan misterius itu menghilang, ia hanya bisa mengerjap dan kebingungan apa itu mimpi atau kenyataan.

Seungmin paling benci hal-hal seperti ini. Ia paling benci hal-hal mistis. Ia tidak percaya memang, tapi ia lemah dengan cerita horor, film horor atau apapun yang berbau horor.

Karena itu ia terlalu takut untuk kembali tidur. Tapi, tubuh dan pikirannya lelah karena dihantui rasa gelisah terus menerus beberapa hari ini. Kalau begini, besok pagi ia pasti akan tertidur di sekolah.

Seungmin, dalam keadaan mengantuk, mengambil solusi untuk tidur bersama saudaranya. Itu solusi paling bagus, karena memang ia teralu takut untuk tidur sendirian jadi pasti ia akan baik-baik saja bila tidur bersama orang lain.

Kembaran kedua itu segera mengambil bantal dan keluar dari kamar.

Sayangnya karena terlalu takut dan lelah, ia tidak bisa berpikir dengan jernih dan masuk ke kamar Hyunjin.

OoO

Hyunjin bukanlah orang yang bisa bangun pagi. Tapi bukan berarti, ia susah dibangunkan. Ia bukannya tidak bisa dibangunkan, melainkan tidak mau bangun.

Apalagi, besar bersama kembaran keduanya yang jahil, membuat Hyunjin mudah terbangun akan keberadaan Seungmin. Karena, waktu ia tidur adalah saat paling rentan dimana Seungmin akan mengerjainya. Dan jujur, sudah 14 tahun ini ia dikerjai terus menerus oleh adik keduanya hingga capek sendiri.

Hyunjin langsung bangun saat ada seseorang yang memasuki kamarnya. Karena lampunya selalu ia matikan saat tidur, ia tidak bisa melihat siapa. Sang kakak pertama hanya diam, menanti sambil berbaring di tempat tidurnya.

Kalau memang Seungmin (ia hampir yakin ini Seungmin, karena Jeongin hampir tidak pernah masuk ke kamarnya tengah malam begini) mau mengerjainya, ia akan langsung mengunci kakinya nanti.

"Bruk!"

Hyunjin hanya diam, merasakan Seungmin menjatuhkan dirinya ke tempat tidurnya, kemudian bergeser dan menarik selimut. Ia bahkan menyenderkan kepalanya ke bahu Hyunjin, menghirup napas panjang kemudian menyamankan dirinya.

Sang kakak hanya diam.

Butuh waktu lama baginya untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Adiknya pasti mimpi buruk. Sejak kecil, Seungmin paling lemah kalau mimpi buruk dan harus tidur ditemani orang lain. Ia kira sejak masuk SMP, kebiasaan itu akan sembuh ternyata tidak.

ɢʟᴏᴡ ꜱɪʙʟɪɴɢ'ꜱ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang