Chapter 2 : FAKE

581 70 9
                                    

Untuk chapter kali ini, kita pindah fokus ke kembaran kedua, Seungmin!

Enjoy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chapter 2: Fake (palsu)
.
.
.
.
.
.
.

.

Hubungan saudara kandung memang ada kalanya sulit dijelaskan dengan kata-kata. Ada saudara kandung yang memang akrab, ada pula yang tidak akrab bahkan bisa bermusuhan. Tapi, dari semua saudara kandung yang paling kompleks untuk dijelaskan mungkin adalah saudara kembar.

Terutama kembar identik.

Kembar identik bisa dibilang sebuah 'anomali', karena sel bakal buah bayi bukannya terus berkembang sendiri malah membelah diri. Karena itulah, didapatkan DNA yang sama pada anak kembar identik. Dengan kata lain, secara biologis, sebenarnya kembar identik adalah orang yang sama.

Setelah membelah diri itu, maka sang bayi kembar akan melewati sembilan bulan di dalam kandungan bersama.

Dan ketika lahir ke dunia, hubungan yang telah terjalin itu tidak mudah untuk dihapus sepenuhnya. Jika ada yang mengatakan kalau seorang ibu memiliki ikatan batin dengan anak kandungnya, maka anak kembar memiliki ikatan batin lebih kuat. Sampai ada yang bilang kalau anak kembar bisa dididik untuk jadi mata-mata karena bisa dilatih untuk melakukan telepati, meski kebenarannya masih dipertanyakan.

Tapi kadang, hubungan batin ini rasanya jadi agak mengesalkan.

"Aduh!"

Jeongin berhenti mengetik di laptopnya. Kenapa tiba-tiba lengannya sakit tanpa alasan? Jangan-jangan...

"GYAAA! KAK HYUNJIN! AMPUUUN!"

Sang kembaran termuda sweatdrop di kamarnya. Ada apa lagi dengan kedua kakak kembarannya? Ia tidak mengerti. Ia sudah sangat terbiasa dengan situasi ini, sehingga membuatnya malas untuk menghentikan keduanya.

Namun, karena rintihan kesakitan yang berasal dari kakak keduanya tidak kunjung berhenti, akhirnya Jeongin keluar dari kamar dan menuju dimana suara tersebut berasal.

Ia hanya termenung di ruang tengah, melihat kedua kakaknya...

Entah bagaimana ia menjelaskan, yang jelas ia sering sekali melihat pemandangan seperti ini di berita atau di film action. Seungmin terbaring di lantai dengan wajah menghadap ke bawah, sedangkan kedua lengannya dikunci ke belakang oleh Hyunjin, persis seperti polisi yang sedang melumpuhkan penjahat.

"Lepasin! Sakit, Kak Hyunjin!" seru Seungmin, entah kenapa seperti penjahat yang tengah mencoba melarikan diri.

"Nggak!" seru Hyunjin, menekan kepala adiknya yang jahil itu ke lantai, agar ia berhenti memberontak. Seperti polisi, seandainya saja Hyunjin punya borgol dan memborgol saudara kembar kedua itu, maka akan lebih klimaks lagi.

Seandainya Jeongin sama jahilnya dengan Seungmin, ia pasti sudah merekam pemandangan ini dan kemudian mempostingnya ke internet.

Tapi, ia adalah adik baik hati yang paling waras dari seluruh kembarannya, jadi daripada mengambil handphonenya, ia memilih untuk melerai kedua saudaranya.

"Sudah hentikan, Hyunjin! Seungmin!" omel Jeongin, inilah alasan kenapa ia masih belum mau memanggil mereka dengan 'kakak' secar a permanen.

Hyunjin menatapnya dengan wajah masam sementara Seungmin memandangnya dengan tatapan lega. Kembaran yang pertama memilih untuk tidak protes, hanya perlu sekali pandang untuk melihat kalau Hyunjin kelihatannya sedang lelah. Sementara Seungmin segera berdiri dengan wajah jahil yang tampak tak menyesal.

ɢʟᴏᴡ ꜱɪʙʟɪɴɢ'ꜱ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang