"Kaka lama banget katanya mau jemput Real" sesekali Real menggerutu karena kaka nya telat jemput padahal Real udh ngirim pesan singkat.
Suara klakson mobil bunyi
"Hay adeku sayang, lama yah nunggunya" kakanya Real datang nih
"lama banget sih kak Raka, udh di sms juga."
"maaf tadi kaka ketiduran dek, udh ayo naik."
"iiyaa iiyaa deh."
"ehh jangan cemberut gitu dong, nanti cantiknya ilang."
"iiyaa Iiyaa nih senyum,"
" nahh gitu dong kan jadi cantik dek."
Sampai dirumah mereka berdua turun lalu kaka nya memarkirkan mobilnya dan menyusul adiknya masuk.
"Assalamualaikum mamah."
"Wa'alaikumsalam anak mamah, udah pulang dek."
"Udah mah, Real ke kamar dulu yaa mah, dahhh"
"Iiyaa sayang, makan, terus obatnya diminum yaah."
"Iiyaa mah."
"Raka sini makan dulu nak" mamahnya Raka Care banget ya sama anaknya.
"Raka abis makan tadi mah sebelum jemput adek, Raka mau ke kamar Real aja mah, dahh". Raka berlalu menuju kamar Real yang ada dilantai dua.
"Jangan gangguin adek kmu loh Raka."
"Enggak mah yaelahhh."
"Dek bukain pintu kmu lagi apa dekk?" sambil ketuk pintu Real sangat keras.
"masuk aja kak, ngga dikunci kok, jangan kek orang lain deh." ucap Real dari dalam kamar sambil terkekeh.
"okee, kaka masuk ya dek." dan Raka membuka pintu kamar adeknya tersebut.
"Astagfirullah dek kmu lagi ngapainnnn kamar kmu berantakan banget." ucap Raka sambil mengedarkan pandangan ke penjuru kamar Real.
"hehehe lagi belajar lah kak." ucap Real cengengesan.
"baru pulang sekolah ga cape harus belajar lagi?" ucap Raka melangkah menghampiri adiknya itu dan duduk disebelahnya.
"yeyy tadi disekolah cuma duduk pengenalan doang tau kak." jawab Real cemberut.
"ohh suruh ngapain aja emang tadi disekolah favorit." tanya Raka kemudian.
"macem macem kaka ga boleh tauu." ucap Real terkekeh.
"Yeuuu gitu yah sama kakak sekarang".
"ehh kakak dulu waktu SMA disekolah jabat jadi apa dikelas." Real mengalihkan pembicaraan .
"ketua kelas dong, kaka kan keren ganteng gini, hehehe" ucap Raka tersenyum geli.
"yahh kaka, Real jadi bendahara kelas nih." ucap Real lesu karena menurutnya tak sebanding dengan kakanya.
"bagus dong yang amanah yahh dek, kmu kan besok bakal jadi ibu rumah tangga, jadi bendahara kelas awal yang baik loh dek buat rumah tangga kamu besok. " ucap Raka dan mendapat pukulan dilengan dari adiknya itu.
"aduh aduh sakit kali dek main nampol aja. " ucap Raka sambil ngelus pundak.
"yeehhh kaka sihh ngomongin rumah tangga, emang kaka mau nikah kapan nih?" dan pertanyaan Real sukses membuat kakanya mulai bertingkah aneh.
"yahh harus dong, bentar lagi dek, wlee." ucap Raka setenang mungkin.
"jodoh aja belom keliatan, mau nikah sama siapa kaka.. Hahaha" tawa Real menggelegar dikamarnya itu.
"yeyyy ngledek kaka nih yahh." ucap Raka sambil menggelitik adiknya itu yang sedikit kurang ajar.
"hehe ampun kak ampun geli, mamah nih kaka nihhh jail." Real mengeluarkan jurusnyaa dann,
"Rakaaa jangan gangguin adik kmu dong. Udah gede jugaa masih suka ribut." teriak mamah Rita dari bawah.
"yeee ngadu, yaudah kaka mau ke kamar dadahhh adeku sayang." Raka pun berlalu menuju kekamarnya karena tidak mau mendapatkan omelan yang lebih panjang lagi dari mamahnya.
"dadahhh kaka ku yang imutt, wleee" ucap Real sambil menjulurkan lidahnya.
"jangan lupa makan siang dek, obatnya juga yaa." ucap Raka mengingat kan.
"siap bos bentar lagi otw kok, dah tutup pintunya kak!!! "
"iiyaaa bawell." Raka berlalu menutup pintu.
***
Real kembali memikirkan sesuatu tentang cowo aneh yang dia liat disekolahnya. Real tidak berfikir macam macam tentang cowo itu. Hanya saja dia sedikit penasaran dengan cowo aneh itu. Setelah Real makan dan minum obat Real memutuskan untuk pergi ke mall membeli beberapa alat tulis yang akan dia gunakan selama semester ini. Dia pergi ke mall bersama kakanya.
Setelah dimobil...
"kak nanti kita di Mall nonton film yahh." ucap Real dan kakaknya fokus menyetir
"iiyaa dek nanti ya sampe juga belom." ucap Raka masih fokus menyetir.
"iiyaa iiyaa dehh." ucap Real lalu memalingkan pandangan ke kaca jendela mobil yang ternyata gerimis.
....
"Udah sampai dek ayok turun." ucap Raka membuka stabelnya dan turun duluan."kaka tungguin ihhh," ucap Real masih didalam mobil.
"bentar jangan turun dulu diluar gerimis kaka mau ambil payung dibagasi." Teriak Raka dari luar
"iiyaaa, jawab Real ketus sambil tangannya bersilang didada.
"padahal kan pengin nikmatin gerimis ah kaka pelit," ucap Real saat kakanya menyodorkan payung dan mereka jalan berdua barengan dipayung tersebut.
"jangan bawel deh adeku sayang nanti kamu sakit, kaka ngga mau kalo adek kaka ini yang paling cantik sakit." ucap Raka sambil memegangi payung dan tangan yang satunya dipundak adiknya itu.
"iiyaaa." jawab Real ketus
"buruan ayoo mau kemana ini." ucap Raka sambil berlalu menuju Mall dan meletakan payungnya ditempat penitipan barang.
"ke alat alat sekolah kak." ucap Real lalu menarik tangan kakanya itu.
"pelan pelan dek nanti kmu jatoh." ucap kaka Real mengingatkan.
"yahh kaka ga asik ahh." Real berlalu sendiri dan brukkkk
"ehh maaf maaf gue ngga sengaja." ucap Real menunduk setelah menabrak seseorang didepannya .
"hobi lo nubruk orang yah." ucap cowo itu.
Suaranya kaya ngga asing deh. Gumam Real dalam hati, dan benar saja saat Real melihat sesosok Axsen didepannya sedang tersenyum manis sekali didepan Real.
"dek makanya pelan pelan jadi nabrak orang kan." ucapan kakanya sukses membuyarkan lamunan Real terhadap Axsen yang sedang tatap tatapan mata.
"ehh kakak maaf kak ngga sengaja." ucap Real menunduk malu dan memegang tangan Raka disebelahnya.
"ohh oke gapapa santai aja kok." ucap Axsen cuek setelah melihat bahwa gadis yang dia incar ternyata sudah punya seorang kekasih.
"iiyaa udah kak kami permisi dulu." ucap Real dan menarik lengan Raka dan berlalu melewati Axsen begitu saja.
"Bidadari ku sudah punya kekasih rupanya, aku telat beberapa langkah kali ini." Gumam Axsen pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real
Romancecewe imut lucu tembem punya lesung pipi, naksir sama cowo baik, perhatian, romantis dan rajin menabung buat masa depan.