Tsumugi menghela nafas, termenung menatap ke arah jam yang berdenting. Seharusnya pagi ini ia sedang menyiram bunga-bunga milik Mankai Company--secara tidak langsung, ia adalah tukang kebunnya.
Ia lemah dengan pagi, tapi jika mengenai masalah tanaman milik Mankai, maka lain hal lagi.
Soal keadaan ini, entah kenapa Tsumugi merasa sedikit down. Semuanya berawal dari Homare yang memberitahu sebuah berita. Seharusnya, Tsumugi tidak boleh percaya secepat itu.
Namun...
"Tetap saja, apa berita mengenai kantoku itu... Benar adanya?" gumam Tsumugi sedikit khawatir.
Ok, sekarang Tsumugi butuh pengalih perhatian mengenai hal yang meresahkan dirinya ini. Mencoba tenang, Tsumugi pun berjalan ke dapur, mengambil minum sekedar memuaskan dahaganya. Entah ini karena pengaruh terlalu banyak berpikir atau apa.
"Ohayou, Tsumugi-kun," sapamu yang melihatnya tengah minum.
"Uhuk!"
Tsumugi tersedak ketika mendengar suaramu. Kau panik--tentu saja. Dengan sigap, kau menepuk-nepuk bahunya. Mencoba kembali seperti semula, Tsumugi mengambil nafas.
"K-kantoku! Mengagetkan saja... Hhh."
"Eh? Kenapa responmu seperti melihat hantu saja..."
Kau sweatdrop melihat tingkah Tsumugi yang lain dari biasanya. "Apa ada sesuatu, Tsumugi-kun? Kau kelihatan pucat," ujarmu sedikit khawatir.
Tsumugi tersenyum, mencoba untuk menenangkan dirimu. Dia yang ahli dalam bidang psikologi tentu saja dapat mengetahui yang mana yang harus ia lakukan jika dalam keadaan seperti ini.
Melihat senyum Tsumugi yang meyakinkan kau pun merasa tenang.
"Oh, ohayou Itaru-kun." Perhatianmu teralih pada Itaru yang tumben bangun pagi. Soalnya 'kan, ini hari libur. Sudah pasti si fake elite itu bermain game sampai malam lagi.
"Ohayou mo, kantoku."
Itaru berada di dapur ini, menginterupsi kalian berdua hanya berniat untuk mengambil minum. Tsumugi yang notabene dekat dengan Itaru karena 'sesuatu' pun mulai berbisik ke arahnya.
"Itaru-kun, apa kau tau soal berita yang Homare-kun bilang kemarin malam?"
"Hm? Berita yang mana?"
Yang ditanya malah balik bertanya. Tsumugi menggigit bibirnya, ingin marah tapi tidak bisa, jadi berakhir dengan dirinya yang mengulas senyum pasrah, terpaksa memberitahu partner chuuni-nya itu.
"Katanya... Kantoku sedang jalan dengan orang lain..."
"Hah? Maji ka? Tsumugi, sejak kapan kau berubah jadi ibu-ibu penggosip?"
Mungkin efek baru bangun tidur makanya Itaru rada mengesalkan. Kalau Tsumugi bukan tipe penyabar seperti Tenma, mungkin saja ia sudah mengomel daritadi.
"Sst... Itaru-kun! Nanti kantoku dengar," bisiknya lagi.
Sedangkan dirimu hanya menatap mereka sembari mengerjapkan mata polos. Telunjukmu lalu menunjuk ke arah dirimu sendiri. "Ehm, apa aku menggangu?" tanyamu.
"Tidak, kantoku. Tidak mengganggu sama sekali kok," jawab mereka berdua bersamaan.
"Hm, baiklah kalau begitu, aku akan keluar untuk membeli sesuatu bersama Chikage-san. Kalian baik-baik, yah~!"
Kau pun beranjak dari dapur, meninggalkan Itaru dan Tsumugi yang cengo sesaat, mereka berusaha mencerna apa yang terjadi. Lalu kedua surai berbeda itu saling bertatapan, seperti mempunyai pikiran yang sama.
"Tuh kan! Rumornya sepertinya benar!"
"Hm, perlukah kita beritahu yang lain?" tanya Itaru.
"Sepertinya perlu," jawab Tsumugi. "Tapi nanti saja, takutnya yang lain heboh." Ia kembali menyambungkan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumors ↠A3! [✓]
Fanfiction"Apa? Chikage jalan dengan kantoku?" Berita burung menyebar dengan cepat mengenai dirimu dan Chikage yang katanya sedang dating. Leader dari masing-masing troupe sangat heboh. Benarkah rumor yang diberitakan dari Homare itu? Atau hanya sekedar... Ke...