"Chikage harus kita apakan?" tanya Banri.
"Dipukul?" tanya Juza.
"Dimarah-ssu?" tanya Taichi.
"Hm, dinasehati?" tanya Omi.
"Di make up seperti badut?" tanya Azami.
"Dikeluarkan dari Mankai?" tanya Sakyo.
Semuanya menoleh ke arah Sakyo. Sungguh hebat usulannya. Padahal hanya karena berita burung yang bahkan belum benar kebenarannya. Banri yang lewat tadi pagi di dapur sedikit mendengar pembicaraan Itaru dan Tsumugi.
Nah, si leader Akigumi ini malah memberitahukan kepada anggotanya yang lain tanpa bertanya pada kedua orang itu ataupun mem-filter beritanya.
Astaga, orangnya saja sudah sesat apalagi berita yang dibawa--baiklah, kembali ke topik.
"Yakin Chikage mau dikeluarkan? Nanti kantoku marah dengan kalian lho. Dan lagipula yang menentukan siapa keluar atau tidak bukan kita, tapi kantoku," ujar Omi dengan raut wajah khawatir.
Yah, pikiran mereka brutal seperti biasanya.
"Jadi, ini Chikage mau diapakan?" tanya Banri tidak sabaran.
"Memangnya kantoku-sensei punya kita-ssu?" tanya Taichi.
Entah pertanyaan polos itu sengaja dibuat untuk menusuk hati para Akigumi yang lain atau memang murni polos. Juza mendecak sebal, mulai malas dengan arah pembicaraan ini.
"Ngomong-ngomong kau benar-benar yakin soal berita ini?" tanya Juza.
"Ya, mana mungkin aku bohong, cih! Tanya saja sana sama Tsumugi dan Itaru!"
"Tidak usah ngegas 'kan, beruntunglah aku bertanya baik-baik."
Yang satu malah ikutan ngegas.
"Jadi, aku tanya sekali lagi--oh dan soal milik memilik, kita lupaka dulu itu--Chikage mau diapakan?" tanya Banri.
"Dipukul."
"Dimarah-ssu."
"Dinasehati lebih baik."
"Selama seminggu penuh menjadi badut."
"Dikeluarkan dari Mankai."
Sepertinya mereka teguh pendirian mengenai usulan mereka. Walau sepertinya usulan terakhir agak keterlaluan mengenai kabar yang belum pasti ini.
"Ehm, daripada kita tidak jelas seperti ini, lebih baik tanya yang lain. Tidak baik membicarakan seseorang dari belakang seperti ini." Omi mengusulkan.
Juza dan Banru saling bertatapan, begitu pula dengan yang lain. Memikirkan keputusan mana yang harus mereka ambil.
Masumi lewat dengan rasa malas, sepertinya perasaan mengantuk masih saja menghantuinya. Mungkin karena tugas-tugas sekolahnya yang banyak dan menumpuk makanya ia merasa lelah dan masih mengantuk.
"Oh! Masumi!" sapa Banri.
"Hn?" Masumi melirik Banri sebentar.
Baru saja Banri ingin membuka mulutnya melanjutkan yang tadi ingin dibicarakan, beberapa orang tak diundang yang merupakan bagian dari Mankai pun datang, mengurungkan Banri untuk berbicara.
"Konichiwa!" sapa Muku dengan senyuman.
"Doumo." Yuki menyapa dengan nada datar, diikuti dengan Natsugumi, Harugumi dan Fuyugumi lainnya.
"Ehem, oh iya, kalian. Memangnya kantoku itu jalan sama Chikage yah?" tanya Banri blak-blakan.
"...Apa?" Masumi membeo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumors ↠A3! [✓]
Fanfiction"Apa? Chikage jalan dengan kantoku?" Berita burung menyebar dengan cepat mengenai dirimu dan Chikage yang katanya sedang dating. Leader dari masing-masing troupe sangat heboh. Benarkah rumor yang diberitakan dari Homare itu? Atau hanya sekedar... Ke...