PART 4

16 2 0
                                    

Universitas Indonesia.

09.00 wib.

Ayla telah sampai di depan kampusnya, memandanginya dari bawah. Karena memang kampusnya seperti gedung yang tinggi. Ayla memang masih kuliah saat ini. Ia sedang menyusun skripsi untuk wisudanya nanti. Ayla memilih jurusan yang diinginkannya saat kecil, yaitu jurusan teknik arsitektur. Ya, Ia berhasil menjadi asisten Dosen. Berkat nilainya yang selalu memuaskan dan selalu tinggi.

Nakal ?

Sudah pasti.

Ayla sering membolos di jam kuliahnya. Dosennya tidak habis fikir dengannya. Walaupun Ayla sering membolos dari jamnya, tetapi nilainya selalu tinggi.

Ayla memilih tempat bolosnya hanya di klub, tidak ada tempat lain. Memang Ia sering kali pergi ke klub. Tetapi dia tidak pernah mau untuk mabuk mabukkan seperti orang orang itu.

Dia hanya meminum sedikit Alkohol untuk menenangkan batinnya. Tapi ya sudah lah... Back to the topik

Ayla melihat seorang pria yang sangat di ketahuinya. Pria yang kemaren membawanya ke taman dan berakhir dengan kakinya terkilir. Dia menghela nafas, pria itu sedang mengobrol dengan perempuan bercadar yang kemungkinan itu adalah pacarnya.

Mungkin..

Tiba tiba Windi dan Wili menepuk bahu Ayla dari belakang. Ayla tidak lah kaget sama sekali.

"Ay.. Lagi liatin siapa?" Ucap Wili penasaran.

"Suami gue" Ucap Ayla sinis.

"Ohh.." Ucap Wili.

"Apa? Mane laki lo?" Windi melongo mendengar penjelasan dari seorang Ayla.

"Itu tuh yang di lantai 3, Dia kayaknya lagi ngomong sama cewek ninja" Ucap Wili sambil mengunyah permen karet dan membuang sampahnya tepat di tong sampah yang tidak terlalu jauh darinya.

"Itu gadis bercadar bego!"  Windi menjinjing telinga Wili yang mulutnya asal nyerocos aja.

"Emang Dia beneran suami lo Ay?" Tanya Wili.

"Yeee.. Mana mungkin suami gue kek dia yang kolot dan kuno itu!!" Ucap Ayla sambil menghela nafas.

"Gimana kaki lo Ay, udah sehat kan?" Tanya Windi.

"Udah kok, gue mah strong (stress tak tertolong)" Ayla tersenyum simpul.

"Udah ah.. Masuk yuk!" Ucap Wili yang mengajak teman sebayanya itu untuk menuntut ilmu.

.
.
.

Arsyah menikmati perbincangannya dengan perempuan didepannya. Ya perempuan bercadar itu. Arsyah yang kebetulan lewat dan langsung membicarakan tentang materi Skripsi nya untuk wisuda nanti bersama perempuan bercadar itu.

"Arsyah.. Skripsi kamu udah siap?" Ucap Fatimah si gadis bercadar. Memang diam diam Fatimah mencintai Arsyah. Cinta dalam diam cuy..

"Ya.. Kemaren saya selesai membuatnya dan tinggal diberi nilai aja sama Dosen pembimbing saya" Ucap Arsyah.

Arsyah mengambil jurusan kedokteran saat ini. Dia memiliki cita cita membangun sebuah rumah di penggunungan atau tempat yang nyaman dan damai buat orang orang yang sakit. Agar mereka cepat sehat.

"Kalo begitu saya permisi mau masuk dulu, Assalamu'alaikum" Arsyah pergi meninggalkan Fatimah yang tersenyum manis, tetapi tertutupi oleh cadarnya.

"Walaikumsalam"

...

"Baiklah sampai disini dulu materi kita, silahkan pulang!" Ucap dosen itu sambil berjalamln meninggalkan kelasnya.

Pemilik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang