#Prolog

74 13 2
                                    

Alaska nandito

Lu itu seperti bulan yang bisa ditatap oleh siapa saja namun untuk menggapainya seseorang butuh perjuangan yang sangat keras
Sedangkan gue
Gue itu seperti tisu,yang dibeli cuman karena dibutuhin doang sama lu setelah gue lecek dan kusut lo bakal cari dan beli yang lainkan
Susah emang jadi tisu
Setelah lecek dibuang huhu

Ananda afirjin

Lu pernah bilang ke gua
Kalau lu gak bakal pernah suka ataupun cinta sama cewek lain selain gua
Tapi nyatanya gua cuman seperti bunga dimata lu
Saat gua mekar lu petik dan saat gua layu lu buang
Susah memang kalau jadi bunga
Setelah layu dibuang huhu

"Kamu janjikan gak bakal ninggalin aku?
Apapun itu alasannya?"wanita itu menunjukan kelingkingnya dengan wajah seperti anak kecil

"Iya sayang aku janji"pria itu langsung menyambar kelingking wanita itu dang sedikit mengacak rambut wanita itu

"Benerankan?"dia coba meyakinkan dirinya kembali

"Bener sayang"

"Mau bukti"pria itu tersentak diam

"Bukti apa hmm?"

"Bukti janji kamulah"ucap wanita itu

"Iyaiya jangan ngambek gitu dong"pria itu kembali mengacak rambut wanita didepannya

06.00

"Anandaaaa bangun"wanita yang sedari tadi berteriak seperti itu sama sekali tak dihiraukan oleh ananda

"Hmm gua tau nih"wanita itu tersenyum nakal lalu mengambil secangkir air dan

Byurr

"Woahh banjirr ka manda banjir"teriaknya histeris
"Astaghfirullah mimpi toh"ucapnya dalam hati

"Banjir apaan makanya bangun"ucap wanita yang bernama amanda itu

"Is kakak"celotehnya

"Gih sana mandi,
Ntar biar kakak yang beresin kamar kamu"ucap amanda dengan lembut agar adiknya ini menurut
"Kakak mau kuliah setelah ini kakak mau jalan,sarapan juga udah kakak sediain jadi kamu berangkat sendiri ya"lanjut kakaknya sembari melipat selimut adiknya yang sangat berantakan

Amanda mengambil baju seragam yang akan dipakai adiknya lalu menggosoknya agar tidak terlihat kumel

"Nan kakak jalan duluan ya,soalnya dikantor kakak ada meeting pagi ini"ucap kakaknya terburu-buru

"Uang?"ucapnya dengan menaikan kedua alisnya

"Giliran uang aja gak lupa"celetuknya

"Hehe"cengirnya

"Nih"kakanya mengeluarkan uang saku dari dompetnya dan memberikannya kepada adik bungsunya itu

"Makasih kakak i love you"ucapnya memeluk erat kakaknya

"Eum,gaboleh manja lagi ya
Kan kita cuman tinggal berdua"kakaknya mencium pucuk kepala adikya

"Berempat dong kak,kan ada bi ana sama mang kirun"ucapnya memotong pembicaraan kakaknya

"Ouh iya lupa"ucap kakaknya menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Yaudah kakak jalan ya,
Assalamualaikum"ucapnya perlahan-lahan meninggalkan adik bungsunya

"Waalaikumusalam"jawab nanda singkat,kemudian ia memakai seragam yang tadi sudah digosok oleh kakaknya
Ananda memang menganut agama islam namun dia belum siap jika harus mengenakan hijab lagipula disekolahnya tidak ada satupun waniga uang mengenakan hijab takutnya jika ia mengenakan hijan dia dibully dan lepas lagi jadi dosa
Begitu pikir ananda berbeda dengan pemikiran ananda adiknya

Amanda malah sangat senang sekali memakai hijab bahkan dikantornya diwajibkan memakai hijab,
Amanda memang terpaut unur yang jauh dengan adiknya kira-kira sekitar 3tahunlah

Ananda kemudian memakai sepatunya dan tak lupa mencium foto mendiang Almarhum ayah dan Almarhummah ibunya
Sudah hampir kira-kira 1tahun mereka ditinggal kedua orang tuanya

Orang tuanya meninggal secara misterius dan dalam keadaan yang sadis
Darah bercucuran dimana-mana sepertinya orang tuanya dibunuh oleh seseorang tapi ia tak tau siapa

Sudah hampir 6bulan dia meminta dan memohon pada polisi untuk mencari siapa dalang dari pembunuhan kedua orang tuanya namun hasilya nihil
Pembunuhan ini sudah direncanakam dengan matang oleh sang pembunuh

"Non sudah mau jalan?"tanya mang kirun supir sekolahnya

"Iya mang,langsung jalan aja ya soalnya udah telat"ucapnya dengan terburu-buru masuk kemobil

20menit perjalanan dari rumah kesekolahnya terasa lama sekali,
Sepertinya juga jika ia sampai sana sidah telat yasudahlah tidak apa

Sesampainya disekolah ia langsung menuju kearah depan dan berlari dengan kencang

"Yaelah udah tutupkan"ucapnya dengan ngos-ngosan

"Telat?"tanya pria yang tiba-tiba ada didepan gerbang

"Eh
Monyet"latahnya

"Enak aja lu ngomongin gua monyet"cetetuknya

"Lagian ngapain coba pake ngagetin segala"ucapnya santai pria didepannya ini sudah salah tingkah melihat wajahnya

"Mau masuk gak?"tanya pria itu dengan salah tingkah

"Maulah kak"ujarnya
Memang pria didepannya ini adalah senior disekolahnya dan sekaligus ketua osis disekolahnya jadi harus baik-baik nih

"Masuk cepetan"seniornya itu membukakan gerbang yang sudah ditutup
Namun belum sempat masuk Ananda sudah tersandung rel gerbang sekolahnya hingga membuatnya jatuh kepelukan pria itu

Pria itu dengan cepat menyambut tubuh mungil ananda
"Kak lepasin"ucap ananda dengan senyum tidak enak

"Ouh iya"ucap seniornya langsung melepaskan dan membantu ananda berdiri
"Lain kali hati-hati"lanjutnya langsung pergi meninggalkan gadis itu







Bismillah
Assalamualaikum readers
Hehe judul lama cerita baru nih
Gapapa ya
Tandai yang ada typo biar bisa direvisi

UNINTEDED CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang