Perolog : A NEW DAY

91 9 0
                                    

Halo semuaa. Ceritanya update nih! Kenapa sekarang? Kenapa gak dari kemarin kemarin? Karenaa, hari ini bertepatan dengan 1 tahunnya cerita ini. So, itu aja dari Sarah. Happy reading^^

-CINP

___♡___


"Selamat pagi, anak anak,"

"Selamat pagi, Bu!"

"Langsung saja, hari ini kita kedatangan murid baru dari Bandung. Oke, Selfya. Silahkan masuk," ucap Bu Anita

"Ayo, perkenalkan diri kamu,"

"Selamat pagi, perkenalkan. Nama saya Selfya Putri Aghatania. Biasa di panggil Piya. Terimakasih," ucap Piya dengan wajah datar.

Jujur saja, Piya akan menjadi dingin saat bersama orang-orang yang tidak dikenalnya.

"Aelah kirain cantik, eh ternyata rame mukanya,"

"Ga jadi diembat ah, udah keliatan orangnya kek gimana,"

"Gada mulus mulusnya ni cewe,"

"Hahaha, bakal jadi bahan bully disini anjir,"

"Udah keliatan kali bukan orang kaya,"

'bukan orang kaya ya' Piya tersenyum miring dalam hati.

"Sssstt! Diam semua!"

"Oke Piya, kamu bisa duduk di sebelah Raras. Raras, angkat tanganmu," ucap Bu Anita. Piya yang mengerti pun lalu duduk bersama Raras. Tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bu Anita.

Bu Anita pun mengatakan jika hari ini tidak ada kelas. Setelah itu, Bu Anita pamit dan kembali ke kantor. Seluruh siswa bersorak, memangnya kapan lagi ada jamkos seperti ini?

"Lo pindahan dari Bandung ya?" Tanya Raras

"Iya," Jawab Piya.

"Lo sombong banget. Tadi pas perkenalan mukanya datar banget. Atau lo emang dingin?" Tanya Raras lagi.

"Kamu kayak Dora ya, banyak tanya. Emang bawaan lahir kalo belum kenal orang, cenderung cuek," Jawab Piya tersenyum kecil.

Raras mematung melihat Piya tersenyum. Meskipun senyum kecil, bisa sampai membuatnya terpana. Raras yang notabenenya sebagai perempuan saja sudah terpana. Bagaimana jika banyak laki laki disekolahnya yang melihatnya tersenyum pun ikut terpana? Akankah mereka pun ikut jatuh cinta?

"Ras? Kamu kenapa?" Bingung Piya.

"Ehh? Maaf," Raras meringis.

"Kamu emang suka ngelamun?" Tanya Piya.

"Tatapan lo..."

"Hah? Piya? Kenapa sama Piya? Ada yang aneh kah?" Tanya Piya bertubi-tubi.

"Ah, enggak kok. Oh iya! id lo dong mau gue masukkin ke grup," Alih Raras.

"Oh, okeyy. By the way, nama lengkap kamu?"

"Raras Pretania Putri"


___♡___


KRIINGGG!!

Bel istirahat telah berbunyi. Semua Siswa dan Siswi keluar dari kelasnya masing masing untuk mengisi perutnya. Salah satunya Piya dan Raras.

Piya dan Raras berjalan melewati koridor menuju kantin. Piya berjalan dengan wajah datar. Sementara Raras berjalan dengan ceria sambil menjawab sapaan.

Setelah memesan makanan, Raras dan Piya pun duduk di satu sisi sebelah kanan kantin.

"Kamu itu emang terkenal ya disini?" Tanya Piya

"Yaiyalah, orang gue itu waketos," kekeh Raras.

"Oh gitu,"

"Iyaa. Oh iya, lo penggila cogan ga?" Bisik Raras

Piya memiringkan kepalnya, tampak berfikir. Tangannya yang memegang sendok beralih menjadi tangan kanan yang bertumpu pada tangan kiri dengan jari telunjuknya yang mengetuk ngetuk bibirnya.

"Ngga. Kamu penggila cogan ya?" Piya melanjutkan kembali makannya.

Raras menghela nafasnya kencang. Pupus sudah. Kenapa selalu begini? Perempuan dihadapannya ini sepertinya sangat bertolak belakang dengannya. Raras menggelengkan kepalanya.

"Iya, tapi lo jangan bilang siapa siapa. Gue emang penggila cogan,"

Piya mengangguk, mencoba mengerti. "Oh, terus? Kamu udah ada pdkt sama cogan yang kamu temui gitu?"

Wajah Raras memerah. Dia bisa merasakan hal itu. Tidak, dia tidak akan memberi tahu anak baru didepannya ini, siapa yang tahu jika perempuan ini ada hubungannya dengan cowo yang dia suka. Mungkin memberi tahu nya lain kali lebih baik.

Piya tersenyum. Seluruh isi kantin yang memperhatikannya dengan sinis sedari tadi perlahan wajahnya melunak. Mengapa tatapannya bisa seperti itu? Itu sangat tidak mendukung mukanya yang hanya rata rata.

Piya tidak tahu semua orang mentapnya, dia sendiri fokus pada wajah merah Raras. Raras ini sungguh lucu! Dengan mukanya yang memerah seperti itu sudah jelas bukan jawabannya?

"Ras, ntar anter Piya ke koperasi ya. Mau beli logo," Pinta Piya berniat mengalihkan pembicaraan.

"H-hah? O-oh iya harusnya gue ajak lo dulu ke koperasi sebelum ke kantin. Sorry, gue lupa,"

"It's okay, Ras. Kamu ga salah kok,"

"By the way, lo panggil gue jangan pake 'kamu' lah," Geli Raras. Menurutnya, sangat aneh jika memanggil orang dengan kata 'kamu'.

"Lah? Piya kan orang Bandung. Wajar lahh," Ucap Piya santai.

"Eh Ras, kamu ga mau jelasin gitu kenapa muka kamu tadi bisa merah," Goda Piya.

"PIYAA!"

___♡___

HAYOOO! Gimana nih ceritanya? Sengaja dibikin pendek ceritanya, karna ada kepikiran untuk fast update, yaayyyy! Maap kalo belum maksimal karna ceritanya juga masih di awal. I HOPE YOU'RE ENJOY MY STORY! SEE YA!

@srhprnmsr

Cause I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang