Without You (1)

202 19 6
                                    

Kami berkumpul di gedung BigHit, tempat hangout favorit. Aku, Jimin dan Seokjin hyung sedang bertanding game.

Hoseok hyung sedang sibuk mengasuh balita. Hari ini aku mengajak Taejun ke gedung BigHit karena Jungkook sedang sibuk belanja kebutuhan untuk tempat fitness dan spa bayi yang dikelolanya bersama Baekhyun (istrinya Chanyeol hyung). Taejun sedang asyik bermain bola kecil yang dibelikan Namjoon hyung di arena bermain anak yg disediakan papa BigHit.

Ada seseorang yang bergabung dengan kami. Aku tidak tahu aktivitas apa yang sedang dilakukannya saat ini, yang jelas tidak mungkin seorang Park Chanyeol EXO tidak sibuk. Tapi hari ini Chanyeol hyung ada disini, sedang ngobrol santai dengan Yoongi hyung. Mungkin Chanyeol hyung sedang kesepian karena Baekhyun hyung sedang pergi bersama Jungkook. Kudengar Chanyeol hyung juga sedang sibuk syuting film, tapi entahlah kenapa dia ada disini.

“Tae, kau sedang bertengkar dengan Chanyeol hyung?”

Jimin berbisik sambil terus menatap lurus layar televisi, berusaha mengalahkanku. Seokjin hyung yang sedang menunggu giliran main, juga ikut mendekat. Selalu tertarik untuk bergosip.

“Tidak… kami tidak sedang bertengkar…. kenapa?”

“Chanyeol hyung sejak tadi melihatmu terus… tidak mungkin kan kalau dia suka padamu.”

“Dia pakai sendal atau tidak? Kalau memakai sandal berarti dia akan memukulku”

Jimin menoleh sebentar ke belakang “Tidak … kau aman sekarang.. bersyukurlah.. eh tapi apa mungkin dia akan segera bergabung dengan BigHit?”

Aku hanya mengangkat bahu menanggapi perkataan Jimin. Kuabaikan perkataannya dan kembali berkonsentrasi pada game. Kenapa Jimin pintar sekali sih? Gawangku sudah kebobolan 2 dan Jimin masih clean sheat. Dia sudah tertawa evil berkali-kali, mengingatkan seporsi besar ayam Yeolbong, hukuman bagi yang kalah. Dan impiannya jadi kenyataan saat aku benar-benar kalah. Seokjin hyung dengan tega segera mengambil alih tempatku. Hiks.

“Kau sudah selesai bermain game?”

Chanyeol hyung menghampiriku sedangkan Yoongi hyung menuju arena bermain yang hanya disekat kaca dari tempat ini, menyusul Hoseok hyung. Chanyeol hyung duduk di karpet sebelahku, ikut menonton Jimin dan Seokjin hyung yang sedang bermain game. Namjoon hyung sedang tidur di sofa.

“Ada apa, hyung?”

Aku tahu ada sesuatu yang ingin disampaikan Chanyeol hyung, karena sebenarnya sejak minggu kemarin dia selalu bertanya kapan aku punya waktu luang. Chanyeol terdiam sebentar lalu menatap Jimin dan Seokjin hyung bergantian, mungkin merasa ragu. Kuambil earplug yang tergeletak di karpet dan segera memasangnya di telinga Jimin, membuatnya protes.

“Yaaa…. Taehyung!!! Aishhhh….”

“Tutup telingamu… Ini pembicaraan dua orang namja yang sudah menikah, dan Seokjin hyung, kau juga… pakailah… hanya sebentar.”

“Aigooo… kenapa tidak mencari tempat lain saja…?”

Walau agak terpaksa, akhirnya mereka berdua memakai earplug juga dan kembali berkonsentrasi pada game. Chanyeol hyung tersenyum tipis dan menatapku dengan serius.

“Aku tahu seharusnya tidak membicarakannya disaat seperti ini. Tapi kita berdua sama-sama sibuk dan sulit mencari waktu untuk bertemu… Sebelumnya aku sudah membicarakan masalah ini dengan eomma dan Jungkook.. tapi Jungkook tidak mengatakan apapun… maka aku memutuskan untuk langsung bicara padamu..”

“Katakan hyung…. Tidak apa-apa…”

Kuambil sekaleng cola yang berserakan di karpet dan meminumnya. Chanyeol hyung menghela napas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Happiness | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang