"Key, sinii" panggil seorang cowo berambut seperti Jungkook BTS. Ia tersenyum saat melihat Key
'Ganteng sih ganteng, tapi kok kayak ada yang aneh dari dia' pekik Key dalam hati.
Key belum sadar siapa itu Ryan, sepertinya masa lalu sementara bisa dilupakan. Entah sebentar lagi ia akan menangis 7 hari 7 malam lagi seperti dulu atau tidak.
"Kamu cantik" puji Ryan singkat disertai senyumannya yang tulus, rautnya tidak bisa menyembunyikan perasaannya.
"Makasi" Key masi sangat bingung.
"Istirahat ke kantin bareng yuk" ajak Ryan yang hari ini tiba-tiba jadi ramah.
"Hm?"
"Brarti iya, oke yuk" Ryan sangatt semangat.
Sampai di kantin, Key berjalan menuju bangku berwarna kuning, mereka duduk berhadapan. Sementara cewe-cewe lain di kantin melihat ke arah mereka sambil berbisik-bisik.
'Cewe baru itu kan, cantik sih'
'Brani banget dia deket-deket sama pangeran gue'
'Halah ga peduli gue, paling juga sehari, terus besoknya dicampakkan'
Key tidak dengar dan tidak peduli, buat apa dia mendengarkan kata-kata orang. Dia bukan tipe yang suka mendengarkan dan mengandalkan orang lain. Dia hanya peduli dengan kata-kata sahabatnya.
Ryan berjalan ke sebuah stand di kantin dan membeli dua es krim vanila. Kenapa vanila? Ia berjalan kembali ke bangkunya.
"Nih, es krim vanila buat lo"
"Vanila?" tanya Key heran, bagaimana Ryan bisa tau rasa kesukaannya.
"Temen gw suka makan yang rasa vanila, jadi gw juga suka, udah kebiasa beli yang itu," jawab Ryan jujur tetapi tanpa menyertakan 'teman masa kecil'.
Key memang sedang memakan es krimnya, tapi pikirannya sedang kemana-mana, ia bingung dengan maksud perkataan Ryan barusan.
-------
"BRITTANY! Kamu ga becus ngurus anak! Dia tidak mau masuk jurusan kedokteran seperti yang saya inginkan" bentak Aaron Walter."Kamu yang selalu memaksanya untuk masuk fakultas kedokteran, bukan salah saya" balas Brittany tidak terima disalahkan.
"Bukankah dulu kamu mendukungnya? Mengapa sekarang kamu berubah pikiran?!"
"Dulu saya telah memaksanya belajar sangat keras untuk masuk jurusan kedokteran, tapi saya sadar bahwa dia memang tidak berminat menjadi dokter, jadi saya tidak akan memaksanya lagi" ucap Brittany menyesal.
"Cih..Kalau tidak menjadi dokter, mau jadi apa dia?! Keluarga kita semua menjadi dokter terkenal, saya mau Ryan tetap menjadi dokter," kata Aaron tetap pada pendiriannya.
"Terserah kamu, saya malas berdebat. Oh ya, kemarin saya melihat Ryan menangisi masa lalunya, memegang foto masa kecilnya dengan Ainsley, bukankah kau juga masih benci dengan keluarga mereka?" Brittany mengalihkan pembicaraan, ia sudah menduga setelah ini Aaron akan bertambah geram.
"APAA?! KELUARGA REECE LAGI?!! Hah apa dia sudah pikun dengan kejadian dulu? Bisa-bisanya dia mengingat Ainsley lagi. BENAR BENAR ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG!!" kali ini amarahnya sudah meledak dan tidak bisa dibendung.
"Bicara apa papa barusan? Anak tidak tau diuntung? Oh sudah bosan punya anak seperti Ryan ya. Tapi sepertinya sebentar lagi papa akan menarik kata-kata papa lagi, karena papa tidak akan rela pewaris tunggal Walter Hospital pergi kan." tiba-tiba Ryan bersuara. Menandakan bahwa ia mendengar semua percakapan papa mamanya yang memang beberapa tahun belakangan ini selalu bertengkar.
"BERANI KAMU BICARA SEPERTI ITU KEPADA PAPA?!!" Aaron sudah benar-benar muak dengan kelakuan anaknya.
Ryan menyelonong begitu saja tidak mendengarkan kata-kata papanya. Ia sudah bosan dengan kelakuan papanya.
Sampai di kamar yang berada di lantai dua. Ia memeluk fotonya dengan Ainsleynya.
"Ainsley, aku sudah tidak kuat dengan perlakuan papa denganku. Aku ingin kamu di dekatku, dan menghiburku seperti dahulu" Ryan menangis mengingat masa lalunya.
"Sepertinya kamu sudah melupakan semuanya" raut Ryan bertambah sedih.
------
Di tempat lain..."KEYYYYYY"
"SUMMERRRR, AAAAAAA KANGENN"
"Apaaa kabar" tanya Summer.
"Baikk dong, kamu?"
"Baik sih, tapi sedih ga ada kamu" Summer berakting nangis seperti di drama korea.
"Ah iya aku mau cerita, di sekolah aku ada cogan, rambutnya kaya Namjoon coba, aaaaaaaaakhhh aku ga kuatt" Key selalu cerita ke Summer.
"Astagaa...baru juga pindah udah punya gebetan lagi, ckckck" Summer menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Daripada kamu ga punya gebetan terus, pokoknya cowonya kali ini gantenggg perhatian masa, kayanya sih dia suka aku, ntah" ucap Key dengan pedenya.
"Kalo ada perkembangan, kasi tau aku, oke?, ga jawab berarti setuju" Summer selalu mendukung sahabatnya, tetapi kalau dengan cowo yang berkali-kali menyakiti sahabatnya, ia tidak segan-segan melabrak dan menampar cowo itu.
Key dan Summer bercerita tentang kehidupannya masing-masing. Mereka bersahabat dari kelas tujuh. Summer tau sifat perfeksionis Key seperti apa. Mereka berdua selalu sekelas dan selalu berkelompok ketika mengerjakan tugas. Standarnya tinggi, jadi tidak heran tugas mereka selalu bagus.
"Kalo kamu? Hm udah pasti ga punya gebetan, ga kaget sih aku, udah biasa" Key menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah ia ketahui.
"Meremehkan aku ya huh, ada dong, tapi bukan gebetan juga sih, kenalnya dari instagram, ganteng aku ga kuattt" sahut Summer tak mau kalah.
Ok ternyata kali ini udah suka sama cowo :v
"Tapi di Jakarta" Summer memasang raut lesu.
"Be..bee..berarti siap siap LDR ya, Key me..me..mengucapkan turut bersedih atas kejadian yang menimpamu ini, Summer" Key berakting dramatis dan menahan tawanya.
"Udah selesai dramanya?" Summer malas menanggapi sahabatnya yang lebay.
"Sapa namanya?"
"Kepo, bwekk" Summer menjulurkan lidahnya.
"Aku sukurin ga jadian loh ya" ancam Key tegas.
"Yodah...yodah..., namanya hm hm sapa ya" Summer bertele-tele.
"Cepetan, lemot! kayak anak kecil aja ngomongnya" Key mulai kesal sendiri.
"Iyaaa deh iyaaaa, namanya bagus loh, Yeonjin" akhirnya Summer mengalah.
"Yeonjin? Hm" Key memikirkan sesuatu. Rautnya mencurigakan.
"By the way, Rose sama Chloe apa kabar?, aku kangen mereka jugaa huhu" Key teringat kedua sahabatnya yang lain.
"Mereka baik-baik aja kok"
"Okee, jadi pengen hang out bareng lagi"
"Aku jugaa huaa"
-----
"Keyyyy, mau ya?" tanya seseorang.
***
Holaaa, part 4 aku pusing sendiri wkwk. Aneh ya? Hm gatau deh.
Semoga suka part 4 nya, jangan lupa kasi vote ya.Tinggalkan comment anda~~
Target 50 comment :vMakasi udah baca ceritaanya❤️❤️.
22•02•19
-joon

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunsad
Teen FictionSaat ini Key masih baik-baik saja. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi bulan depan, atau minggu depan, bahkan mungkin besok.