Nol Dua

85 23 8
                                    

"Eh sorry gw tadi buru-buru udh kebelet" sesal seorang gadis berambut panjang sebahu.

"Iya gapapa, ga luka kok"

"Lo anak baru ya?, Gw Aerin, semoga kita bisa akrab"

"Iya aku anak pindahan, aku Key"

*Di kelas XI IPA 1*
Key masuk ke kelas bersama pak Aldo.

"Anak-anak, ini ada murid baru, Key perkenalkan dirimu"

"Namaku Key, aku pindahan dari Surabaya. Mohon bantuannya untuk mengejar ketinggalan pelajaran ya."

"Neng cantik udah punya pacar belom, kalo belom sini sama Ryan aja, lu mau kan Ry" goda Rey.

Ryan, Rey, dan Roy adalah tiga serangkai.
Ryan sangat terkenal tampan seantero sekolah, Rey dan Roy adalah saudara kembar, mereka dibedakan dari gaya rambutnya.

"Apaan sih elu Rey, kembaran lu aja ga lebay."

Kebetulan Pak Aldo adalah wali kelas sekaligus guru matematika XI IPA 1, jadi ya sering bertemu.

Seperti biasa, jam wali kelas selalu digunakan Pak Aldo untuk ceramah, ya ceramah tentang kerasnya hidup.

"Bukannya elu mau cari pacar baru ya?, atau belum bisa move on?"
Tanya Rey ke Ryan tiba-tiba.

"Gw males ah, lu ngomongnya pacar pacar pacar mulu, gw mau belajar biar bisa dapet kerja yang bagus, biar bisa ngebahagiain orangtua, istri, anak gw ntar pas udh gede" jawab Ryan dengan mantap.

"Elah Ryan sok bijak kumat deh, ya ga Roy?"

"Hmm" balas Roy

"Ya elah punya sodara kayak gini, ga ada seru-serunya"

"Hmm, uhuk, Rey Ryan kalian sudah berani berbicara saat jam saya ya, bersihkan toilet cowo dan cewe lantai 3 SEKARANG!!"

Mau bagaimana lagi, kalau Pak Aldo sudah berbicara sperti itu, tidak ada yg berani melawan.

"Baik pak" jawab Roy dan Ryan serempak sambil menundukkan kepalanya pasrah.

-------
Jam istirahat pun tiba, seluruh siswa berlarian menuju kantin. Begitu pula tiga serangkai ini. Tapi ada yang beda dengan hari ini.

"Ryan, aku sama Aerin boleh ikut ke kantin bareng kalian?" tanya Key tanpa rasa malu sedikitpun.

"Wah boleh dong, Ryan juga mau kenalan sama elo" celetuk Rey.

"Wah sembarangan... ntar ga gw traktir cilok mbak siti lohya" ancam Ryan ke Rey.

"Hmm ya boleh" Ryan menjawab Key.

Sesampainya di kantin mereka membeli makanan dan duduk. Terjadi keheningan selama 5 menit setelah itu tiba-tiba Rey memulai pembicaraan.

"Minta nomor telepon lo dong, biar bisa ngegombalin. Eh bukan gw, gw udah punya pacar"

Roy menatap saudaranya jijik
Rey dan Aerin saling menatap pertanda bahwa mereka kompak menjodohkan Ryan dan Key.

"Ayolaa minta" ucap Rey lagi.

"Ah ga mau, nomor telepon aku mahal, kan chatting sama cewe cantik ga gratis" balas Key sambil menjulurkan lidahnya.

"Aih cewe gila" celetuk Ryan.

"Gampang, ntar gw rayu" balas Aerin.

Roy memang terkenal diam-diam misterius tapi juga diam-diam banyak fans. Wajah tampannya yang tidak kalah dari Ryan juga membuat cewe-cewe seantero sekolah terpesona. Tapi karena ia tidak suka cewe yang lebay jadi ia bersikap dingin kepada mereka.

SunsadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang